Mon. Sep 16th, 2024

Jangan Panik, Lakukan Ini Jika Mengalami Aquaplaning Saat Berkendara dalam Kondisi Hujan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Hydroplaning atau biasa disebut hydroplaning terjadi ketika roda kendaraan kehilangan traksi di jalan basah dan tidak bisa merespon perintah pengemudi. Hydroplaning bisa berakibat fatal jika pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraannya saat hujan.

Peneliti otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Jannes Martinus Pasaribu menawarkan sejumlah solusi yang bisa diterapkan pengemudi jika mobilnya mengalami hydroplane.

“Pertama, tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan dapat menyebabkan pengemudi melakukan kesalahan yang dapat memperumit keadaan. Lalu jangan cepat mengerem atau cepat berbelok, lepas pedal dan biarkan kendaraan melaju sendiri, ”ujarnya. Jannes, dikutip dari Antara, Minggu (14/1/2024).

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya tidak terjebak secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan kendaraan selip. Solusi lain ketika pengemudi mengalami hydroplaning adalah dengan mengarahkan kendaraan ke arah yang aman.

“Jika memungkinkan, arahkan kendaraan Anda ke pinggir jalan,” kata Yannes.

Menurut dia, hydroplaning biasanya terjadi pada jalan yang dipenuhi air sehingga menyebabkan roda mobil kehilangan mobilitas dan kualitas jalan akibat lapisan air yang terbentuk di jalan tersebut. “Kondisi ini lebih mungkin terjadi di jalan basah atau berlumpur, terutama pada kecepatan tinggi.”

Ia menjelaskan, hal ini dapat membahayakan pengemudi dan disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kecepatan kendaraan yang tinggi, terutama kemungkinan terjadinya hydroplaning.

“Pada kecepatan tinggi sangat sulit bagi ban untuk mengeluarkan air secara efektif. Ban yang sudah aus atau alurnya kurang dalam mempunyai traksi yang rendah sehingga memudahkan hydroplaning,” kata Jannes.

 

 

Jalan basah dan air, terutama jika airnya cukup dalam, dapat dengan mudah meningkatkan risiko terjadinya hydroplaning, kata Jannes. Selain itu, ban yang tekanan anginnya tidak tepat juga berisiko mengalami hydroplaning.

Jannes kemudian membagikan beberapa tips bagi pengemudi agar terhindar dari hydroplaning. Pertama, hindari berkendara dengan kecepatan tinggi saat kondisi jalan basah atau becek, karena kecepatan ideal berkendara di jalan basah adalah sekitar 50 km/jam.

Tips kedua: Pemilik kendaraan hendaknya memperhatikan kondisi bannya, memastikan ban kendaraannya dalam kondisi baik dan tidak aus.

“Rekondisikan ban Anda yang sudah usang. Kemudian tingkatkan tekanan udara di dalam kendaraan. Tekanan udara yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya hydroplaning. Pastikan ban Anda selalu terisi angin sesuai rekomendasi pabrikan,” jelas Jannes.

Satu nasihat terakhir: hindari berkendara di jalan yang melewati genangan air. Apabila pengemudi terpaksa berkendara di jalan basah, segera kurangi kecepatan kendaraan dan hindari pengereman mendadak.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *