matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Laba bersih PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) 2023 sebesar Rp 6,8 triliun, laba inti Rp 2,7 triliun. Sebanyak Rp 274,8 miliar dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham yaitu pemegang saham pemerintah dan publik.
Dari sisa dana tersebut, perseroan akan menggunakan dana bersih Rp 6,5 triliun untuk menjaga likuiditas.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Pramita Vulanjani mengatakan keputusan tersebut diambil mengingat ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik di awal tahun 2024.
“Kemudian juga akan kita manfaatkan untuk memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga. Sehingga peluang kenaikan suku bunga acuan semakin kecil. Bahkan untuk menjaga dan menjamin kelancaran operasional serta memastikan pembangunannya selesai secara bertahap,” ujarnya. . Konferensi pers pada rapat umum.
Meski begitu, Jasa Marga tetap membagikan dividen senilai Rp 274,8 miliar kepada pemegang sahamnya.
“Pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar atau 10% dari laba inti tahun buku 2023 atau 4% dari laba bersih milik induk perusahaan,” jelas Jasa Marga Nixon Sitoras, Sekretaris Perusahaan dan CEO. Pada kesempatan itu.
Soal rincian alokasi dividen, pemerintah mendapat Rp 192,4 miliar sebagai pemegang 70% saham JSMR. Sedangkan pemegang saham publik pemilik 30 persen Jasa Marga mendapat total dividen Rp 82,4 miliar.
“Sisa laba bersih tahun 2023 akan digunakan sebagai cadangan lain-lain,” tegas Nixon.
Nixon mengatakan, perseroan menawarkan dividen sebagai komitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham atas kepercayaan yang mereka berikan.
Namun pembagian dividen dilakukan dengan skenario moderat, mengingat ketidakpastian perekonomian dan skenario global, serta kemungkinan kenaikan suku bunga acuan sepanjang tahun 2024.
“Ke depan, manajemen akan mengupayakan pembayaran dividen yang berkelanjutan melalui kebijakan yang terukur, apapun kondisi perekonomian dan keuangan ke depan,” tutup Nixon.
Pada penutupan perdagangan Rabu 8 Mei 2024, harga saham JSMR naik 0,48 persen ke Rp 5.200 per saham. Harga saham JSMR naik 25 poin ke Rp 5.200 per saham. Saham JSMR sempat tertinggi Rp 5.225 dan terendah Rp 5.100. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.987 kali dengan volume perdagangan 78.926 lembar saham. Nilai transaksi Rp 40,8 miliar.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar. Keputusan tersebut diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023 yang diselenggarakan pada Rabu, 8 Mei 2024.
Corporate Secretary & Chief Officer Jasa Marga Nixon Sitoras mengatakan, pembagian dividen tersebut dilakukan setelah perseroan mengantongi laba bersih Rp6,8 triliun dan laba inti Rp2,7 triliun pada 2023.
“Pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp274,8 miliar atau 10 persen dari laba inti atau 4 persen dari laba bersih tahun buku 2023. Dimiliki oleh induk perusahaan,” jelas Nixon dalam konferensi pers RUPST Jasa Marga 2023, Rabu. (8/5/2024).
Soal rincian pembagian dividen, pemerintah mendapat Rp 192,4 miliar sebagai pemegang 70% saham JSMR. Sedangkan pemegang saham publik pemilik 30 persen Jasa Marga mendapat total dividen Rp 82,4 miliar.
“Sisa laba bersih tahun 2023 akan dijadikan cadangan lain-lain,” kata Nixon.
Nixon mengatakan, perseroan menawarkan dividen sebagai komitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham atas kepercayaan yang mereka berikan.
Namun pembagian dividen dilakukan dengan skenario moderat, mengingat ketidakpastian perekonomian dan skenario global, serta kemungkinan kenaikan suku bunga acuan sepanjang tahun 2024.
“Ke depan, manajemen akan mengupayakan pembayaran dividen yang berkelanjutan melalui kebijakan yang terukur, apapun kondisi perekonomian dan keuangan ke depan,” tutup Nixon.
Sebelumnya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memberikan pinjaman senilai Rp1,05 triliun kepada anak usahanya PT Jasamarga Akses Patimban (JAP). Transaksi ini dilakukan untuk menyelesaikan tanggal penutupan perjanjian pembiayaan JAP.
Transaksi tersebut terjadi pada Selasa 19 Maret 2024 di Kantor Pusat Plaza Tol Taman Mini Indonesia Inda, Jakarta Timur. Jangka waktu perjanjian ini berlaku sejak penandatanganan sampai dengan tanggal 18 April 2024 atau sampai seluruh pinjaman dilunasi.
Jasa Marga, Sekretaris Nixon Citorres Corporation, mengatakan dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), “Pemberi pinjaman yang ditawarkan JAP diharuskan membayar bunga kepada perseroan dengan tingkat bunga sederhana sebesar 7,30 persen.”. , Jumat (22/3/2024).
Nixon menambahkan, perusahaan berhak melihat pratinjau suku bunga sewaktu-waktu berdasarkan kebijakan dan pertimbangan perusahaan.
Latar belakang transaksi ini adalah JAP mempunyai perjanjian pembiayaan dengan SMI untuk menutup biaya investasi pembelian lahan Proyek Jalan Tol Akses Patimpan yang akan berakhir pada tanggal 4 April 2024. SMI dapat berupaya untuk menandatangani perjanjian kredit baru meskipun SMI tidak dapat memperbarui perjanjian kredit tersebut.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan JAP dengan SMI, karena pembiayaan kredit bersama JAP belum terjalin, maka JAP wajib mengajukan pinjaman kepada pemegang saham untuk melunasi utangnya kepada SMI, dengan mempertimbangkan jatuh tempo perjanjian pembiayaan JAP.
“Manfaat bagi perseroan dari rencana transaksi ini adalah JAP memperoleh pembiayaan pinjaman jangka pendek sebelum pinjaman investasi, sehingga tingkat perolehan lebih kompetitif dan perseroan dapat menunda pemberian penanaman modal kepada JAP”.
Sedangkan kerugian perseroan dari rencana transaksi adalah peningkatan pengeluaran kas perseroan untuk penyediaan modal pemegang saham (SHL) kepada JAP.