Wed. Oct 9th, 2024

Jasa Marga Kantongi Laba Bersih Rp 2,35 Triliun pada Semester I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 9,11 triliun pada semester I 2024, atau tumbuh 30,49 persen dari periode yang sama tahun lalu. 

Sekretaris Perusahaan dan Chief Administrasi Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan perseroan mampu meraup pendapatan sebesar Rp 2,35 miliar pada semester pertama tahun ini. Naik 104,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Laporan laba rugi ini memuat hasil penyesuaian untuk memenuhi ketentuan Kementerian Keuangan (PMK) 72/2023 tentang Penyusutan Aset Berwujud dan/atau Amortisasi Aset Tidak Berwujud yang dilakukan oleh Bank Departemen, dimana terdapat penghasilan dari Pajak Tambahan. Rp 600,41 miliar (non tunai). 

Jika hasil penyesuaian PMK 72/2023 dikeluarkan dari perhitungan pendapatan, maka laba terbesar perseroan pada semester I 2024 adalah Rp1,75 triliun, meningkat 52,05 persen dibandingkan semester I 2023.

“Setiap semester tahun 2024, Jasa Marga juga mencatat peningkatan total jumlah usaha di jalan tol Jasa Marga Group yang mencapai 636,8 juta kendaraan. Jumlah tersebut meningkat 1,3 persen dibandingkan total volume usaha pada periode yang sama. 2023,” kata Nixon, Rabu (31/7/2024).

Sedangkan rata-rata volume lalu lintas harian (LHR) tol Jasa Marga Group mencapai 3,49 juta kendaraan setiap harinya,” tambah Nixon.

Pendapatan usaha perseroan merupakan kontribusi dari pendapatan Pajak sebesar Rp8,38 triliun dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp732,69 miliar. Selain itu, Jasa Marga dapat meningkatkan kinerja keuangan dan kesehatan seseorang. 

 

 

 

Hal ini tercermin dari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan yang mencapai Rp6,13 triliun, meningkat 47,89 persen dari tahun lalu dengan pengalaman EBITDA yang lebih baik dibandingkan semester I 2023 sebesar 67,27 persen. ​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Berlanjut dari akhir tahun 2019 hingga tahun 2019) di kuartal pertama tahun 2023.

Hingga semester I tahun 2024, Jasa Marga menjadi market leader di industri dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group sepanjang 1.264 km. Jumlah itu sekitar 47 persen dari total jumlah panggilan telepon di Indonesia. Saat ini total jumlah kontrak perseroan adalah 1.736 km di seluruh Indonesia.

Nixon mengatakan, dalam pengelolaan proyek baru 5 tahun ke depan, Jasa Marga berkomitmen mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan baik dan mengelola pembayaran pembangunan jalan tetap tersebut. 

Saat ini, perseroan mempunyai beberapa proyek konstruksi dan pembebasan lahan. Mulai dari Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol Yogyakarta-Bawen, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dan Tol Akses Patimban.

Di lini bisnis lainnya, Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasamarga Business Associated (JMRB), mengelola Pembangunan TIP (Restaurant and Service Area) pertama di Indonesia dan konsep Toll Corridor Development (TCD), atau Travoy Hub. 

Hingga semester I tahun 2024, PT JMRB tengah memperluas pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres konstruksi hingga 44 persen.

Sebelumnya, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) sebagai anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat progres pembelian lahan tol Kertosono-Kediri sepanjang 20,3 km mencapai 46,8 persen hingga Juli 2024.

Direktur Utama PT JNK Arie Irianto menjelaskan pembelian tanah dengan metode pembayaran ini dilakukan sesuai jadwal. Tol Ngawi-Kertosono-Kediri ruas Kertosono-Kediri melintasi dua wilayah sepanjang 18,3 km terletak di Kabupaten Nganjuk dan 2 km di Kabupaten Kediri.

Hingga Juli 2024, Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri mencatat pembelian tanah di kedua wilayah tersebut mencapai 42,7 persen Kabupaten Nganjuk, dan 64,8 persen Kabupaten Kediri.

“Pembelian seluruh tanah di Ruas Jalan Ngawi-Kertosono-Kediri Call Kertosono-Kediri meliputi 2.732 bidang tanah di 21 desa di lima kecamatan antara lain Sukomoro, Tanjunganom, Prambon, Banyakan dan Grogol,” jelas laporan tersebut. , Jumat (19/7/2024).

Total pencairan Dana Pinjaman (UGK) mencapai Rp 1,227 triliun dengan pembayaran langsung dari Kementerian Pengelolaan Pertanahan (LMAN), kata Arie.

Arie menambahkan, dengan kemajuan yang ada saat ini, PT JNK juga mendukung Departemen Pekerjaan Umum Nasional (PPK) untuk meningkatkan ruas Kertosono-Kediri. Dengan demikian tujuan pekerjaan konstruksi dapat terlaksana sesuai rencana.

Kini PT JNK telah mengemas ulang Final Action Plan (RTA) atas seruan tersebut.

“Masa pembangunan akan disesuaikan dengan lahan yang ada dengan progres minimal 80% dari gapura ke gapura. Proses pemberian jasa konstruksi akan segera dimulai. Agar pembangunan gapura ke yang lain tidak berdampak pada medium, dan kemudian bisa bekerja terus menerus,” jelasnya.

 

 

 

Ruas Kertosono-Kediri sendiri merupakan kelanjutan dari Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 88,25 km yang telah selesai dibangun pada tahun 2018.

Nantinya ruas Kertosono-Kediri akan dilengkapi persimpangan yaitu Kedungsoko yang menghubungkan dengan Tol Ngawi-Kertosono yang sudah beroperasi.

Selain itu, terdapat dua simpang susun di Kabupaten Nganjuk yang akan terhubung dengan akses jalan menuju Sugihwaras dan Kabupaten Kediri yang akan terhubung dengan akses jalan menuju Banyakan. Ruas Kertosono-Kediri juga diusulkan memiliki dua Gerbang Tol (GT), yakni GT Sugihwaras dan GT Kediri.

Jika tersambung dan rampung, total panjang Tol Ngawi-Kertosono-Kediri yang dikelola PT JNK akan sepanjang 108,55 km.

Jalan ini akan menghubungkan pusat-pusat bisnis di selatan Jawa Timur dan memudahkan akses menuju Bandara Kediri.

 

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *