Thu. Sep 19th, 2024

Jelang Indonesia-Afrika Forum di Bali, Jokowi Wanti-Wanti soal Mpox

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox atau cacar monyet menjelang Indonesia-Africa Forum yang digelar di Bali pada 1-3 September 2024.

28 dari 51 negara yang diundang ke acara ini, yang mencakup total 1.500 peserta, berasal dari Afrika. Seperti diketahui, saat ini terjadi peningkatan kasus cacar monyet di banyak negara Afrika.

“Saya mohon perhatian dan peringatan kita semua terhadap wabah Mpox,” kata Jokowi dalam pertemuannya, Selasa, 27 Agustus 2024.

Mengingat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keadaan darurat global untuk Mpox, maka diperlukan upaya preventif untuk mendeteksi penyakit menular ini.

Saya mohon agar dilakukan tindakan preventif, khususnya kedatangan delegasi dari Afrika, kata Jokowi. Meningkatkan Frekuensi Masuk Internasional

Dia meminta segera dilakukan pemantauan kesehatan penumpang tujuan internasional.

Pemantauan tidak hanya di Bali tetapi juga di pelabuhan masuknya pendatang baru internasional akan segera dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan mungkin kementerian/organisasi lain, jelasnya.

Jokowi juga mengatakan, pengalamannya menghadapi pandemi Covid-19 bisa menjadi acuan dalam upaya pencegahan Mpox kali ini.

 

Terkait meningkatnya kewaspadaan terhadap Mpox, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan meluncurkan kembali Kartu Pengawasan Elektronik.

“Presiden sudah memutuskan kita akan membuat kembali Kartu Pengawasan Elektronik, yang dulu bernama Pedulilindungi,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024.

Upaya ini dilakukan untuk mencegah masuknya strain Mpox terbaru, kelas 1b, yang lebih ganas dibandingkan 2b.

Angka kematian clade 1b di Indonesia lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, sedangkan di Asia umumnya 2b, kata Budi, mengutip Antara.

Kelas 1b, penerus Budi, memiliki angka kematian sebesar 0,1 persen, hampir 10 persen lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Cara Kartu Pengawasan Elektronik ini mirip dengan aplikasi Pedulilindungi. Setiap orang yang datang dari luar negeri harus memindai kode QR, yang mencatat riwayat perjalanan mereka dan berisi notifikasi kuning, hijau dan merah.

“Kalau hijau, tidak perlu apa-apa. Kalau kuning atau merah, kita cek suhunya. Kalau tinggi atau ada ruam, akan diambil PCR,” ujarnya.

 

Jelang Indonesia Africa Forum, Kementerian Kesehatan menyiapkan dua mesin PCR yang mampu mendeteksi gejala Mpox dalam waktu 30-40 menit, masing-masing disimpan di Jakarta, Cengkareng, dan Bali.

Dengan alat ini, jika diketahui suhu tubuh tinggi maka dapat dilakukan pemeriksaan dalam waktu singkat dan dapat diketahui positif atau tidaknya Mpox. Jika dinyatakan positif, mereka akan segera diisolasi di fasilitas yang tersedia di rumah sakit.

Kementerian Kesehatan juga menyiapkan obat Mpox sebagai obat antivirus. Begitu pula reagen tes PCR Mpox juga dikirim ke Bali.

Karena obat antivirus kita siapkan, ada yang dikirim ke Bali, ada juga yang di Jakarta, dan reagen PCR kita siapkan semua, reagen Whole Genome Sequencing sudah kita siapkan semuanya, kata Budi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *