Fri. Sep 20th, 2024

Jelang Lebaran, VKTR dan Gapura Angkasa Luncurkan Bus Listrik Ramah Lingkungan di Bandara Soetta

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersama PT Gapura Angkasa mengumumkan penggelaran bus penumpang dan charger apron listrik di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. VKTR disewa untuk menyuplai 1 unit bus penumpang apron elektrik beserta charger yang akan diantar ke lokasi operasional di Cengkareng, Bandara Soekarno-Hatta.

Inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk mengurangi jejak karbon Bandara Soekarno Hatta dan bandara lain di seluruh Indonesia secara signifikan. Peningkatan jumlah kendaraan ramah lingkungan ini mencerminkan komitmen PT Gapura Angasa terhadap praktik berkelanjutan dalam menyediakan layanan ground handling.

Dengan memasok bus listrik VKTR 60 pada Juni 2022 hingga April 2024, berhasil menghemat 1,8 juta liter solar atau setara dengan pengurangan 5 juta kilogram CO2.

“Kami bangga menjadi bagian dari perubahan positif ini. Bekerja sama dengan Gapura Ankasa tidak hanya menunjukkan kepercayaan terhadap teknologi kami, tetapi juga visi umum kami tentang masa depan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata CEO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk Gilarsi W. Cetijono dalam keterangan resmi Selasa (9/4/2024). .

Sebelumnya, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk menaikkan target penurunan emisi unconditional dari 29% menjadi 31,89% dan conditional dari 41% menjadi 43,20%. Tujuan ini tertuang dalam dokumen Kontribusi Nasional (ENDC).

“Untuk mencapai target penurunan emisi, Kementerian Perhubungan berkomitmen mendorong pengembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) untuk kebutuhan pasar domestik dan global. Saat ini jumlah KBLBB berdasarkan surat tanda registrasi uji tipe yang diterbitkan pada 22 Januari 2024 sebanyak 122.630 unit,” kata Budi.

Kesepakatan tersebut menegaskan komitmen VKTR dan PT Gapura Ankasa untuk mendukung transisi menuju gerakan yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Berinvestasi pada pengisi daya yang efisien memastikan akses yang andal terhadap pengisian daya kendaraan listrik serta kelancaran operasional bandara.

Sebelumnya, pemasok Grup Bakri, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) menargetkan peningkatan jumlah komponen dalam negeri (TKDN) setiap tahunnya pada produksi bus listrik dan truk listrik.

Anindhya Bakri, Komisaris Utama VKTR Mobility Technology, mengatakan pihaknya memperkirakan TKDN bisa mencapai 30 persen pada akhir tahun ini dan 50 persen pada tahun depan.

Jadi pada akhirnya kita ingin berkolaborasi dengan pihak eksternal yaitu baterai. Ujungnya lokalisasi dan impian brand nasional, kata Anindya Bakri saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023). .

Ia mengatakan kolaborasi strategis dengan BYD Auto mendukung rencana produk bus dan truk listrik.

“Jadi BYD adalah perusahaan yang kami kenal selama 15 tahun, terutama karena bisnis sebelumnya. BYD ahlinya dalam pembuatan baterai, kami membuat baterai untuk telekomunikasi,” ujarnya.

Perseroan memilih fokus pada pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) pada segmen kendaraan niaga, khususnya bus dan truk. Data menunjukkan, kebutuhan bus di Jakarta saja akan melebihi 10.000 unit pada tahun 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut meningkat hingga 20 kali lipat.

“VKTR telah menjalin kerjasama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk memperkuat posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini VKTR telah berhasil memasok 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan Transjakarta. mereknya akan segera bertambah 22 unit,” ujarnya.

Saat ini bus jenis K-9 didatangkan langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, China dengan basis CBU (completely built), kata Presiden Direktur Teknologi Transportasi VKTR Gilarci W. Setijono.

“Namun, kami mulai membangun fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan Trishakti, mitra lokal yang berpengalaman di bidang ini. Fasilitas perakitan bus KBLBB kami akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana perakitan tahap awal. Kapasitas 500 unit per tahun, “menjadi lini produksi andal yang akan meningkatkan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun. Kami berkomitmen,” ujarnya.

Dengan begitu, pihaknya berharap dapat memenuhi standar kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah dan menghasilkan produk kendaraan listrik yang menjadi kebanggaan bangsa.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *