Thu. Oct 3rd, 2024

Jelang Mudik Lebaran 2024, Pemerintah Jabar Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Pemerintah Daerah Jawa Barat (Jabar) melakukan mitigasi bencana akibat cuaca ekstrem saat Lebaran 2024.

Wisatawan dan masyarakat diimbau mewaspadai banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung serta membekali diri dengan informasi yang cukup saat melakukan perjalanan.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar A. Koswara, kondisi cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jabar saat arus balik H-10 dan arus balik H+5.

Prioritas kami adalah keamanan masyarakat, kata Koswara dalam rilis media yang ditulis di Bandung, Jumat, 29 Maret 2024.

Koswara menjelaskan, untuk mengantisipasi hal tersebut, Dishub Jabar akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Tata Ruang (DBMPR).

Melalui koordinasi antarlembaga yang intensif, Dishub Jabar bisa dengan cepat memutuskan untuk mengalihkan lalu lintas jika misalnya terjadi banjir atau longsor yang menghambat wisatawan.

Koswara mengatakan, Dishub Jabar telah memperhitungkan segala upaya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik, termasuk mengeluarkan pemudik dari titik rawan bencana.

“Pihak yang mengetahui detail titik rawan bencana adalah DBMPR, akan memberikan informasi kepada kita sebagai pengguna jalan untuk memberikan peringatan, misalnya dengan menambahkan rambu-rambu,” jelas Koswara.

Dishub Jabar juga akan mengerahkan personel untuk menjaga keamanan dan mengatur lalu lintas bekerja sama dengan pihak kepolisian, yang bersiaga di posko bersama dan yang berjalan kaki.

“Kami menyiapkan 127 posko bersama dengan Dinas Perhubungan kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh jalur di Jabar, terutama di titik-titik kemacetan,” kata Koswara.

Tonton video pilihan ini:

Sebelumnya, sebanyak 27.162 personel keamanan siap dikerahkan untuk menjaga mudik Idul Fitri 2024 yang rencananya akan dimulai pada 6 April 2024.

Menurut Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin, petugas pengamanan pesta Idul Fitri 2024 terdiri dari aparat kepolisian sebanyak 16.245 orang dan sisanya TNI serta instansi lainnya.

“Titik kepadatannya ada di jalan tol dan juga di utara. Utara mulai dari Karawang, Cikampek terus ke Brebes. Dan selatan dari Malangbong, Nagreg dan Tasik,” kata Bey usai Operasi Lintas Koordinasi Ketupat Lodaya . Rapat Sektor Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H di Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar, Kota Bandung, Rabu, 27 Maret 2024.

Bey mengatakan, akses jalan tol tersebut diyakini cocok bagi pemudik. Termasuk masalah penerangan umum.

Namun Bey tak mau gegabah, kesiapan infrastruktur jalan akan dicek kembali.

“Jalan tol aman. Untuk contraflow dan lain sebagainya sudah dilakukan simulasi, dan berdasarkan pengalaman tahun lalu sangat bagus. Jadi kami optimistis semuanya akan berjalan baik,” kata Bey.

Bey mengatakan, akan terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan pada Lebaran 2024 dibandingkan Natal 2023 dan libur Tahun Baru lalu.

Bey juga mengakui, lampu di jalan arteri sangat ideal untuk perjalanan yang mereka tempuh. Namun, di jalan arteri pusat, perbaikan beberapa ruas jalan rusak segera dilakukan.

“Ada 320 jalan berlubang yang digunakan wisatawan dan insya Allah akan selesai 10 hari sebelum Idul Fitri,” kata Bey.

Pengawasan juga akan dilakukan di seluruh stasiun, terminal, dan pangkalan angkutan umum. Hal ini untuk menjaga ketertiban mudik Lebaran 2024.

Diperkirakan proses mudik akan melintasi Tol Jawa Barat pada 6 April 2024. Prosesi mudik kembali pada 15 April 2024.

Sementara itu, terdeteksi sebanyak 88 lokasi rawan bencana di jalur kereta api (KA) wilayah operasional PT Kereta Api Indonesia (PT KAI Daop) 2 wilayah Bandung.

Menurut Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung Takdir Santoso, rincian lokasi rawan bencana alam terdiri dari 45 titik longsor, 11 titik banjir, 19 titik longsor atau medan labil dan 13 titik bangunan hikmah (jembatan kereta api, terowongan, dan lain-lain). .) rentan.

Mengingat musim angkutan Idul Fitri tahun 2024, jumlah kereta yang ada sebanyak 164 kereta, dengan rincian 44 KA antar kota, 6 KA komuter, tambahan 14 KA Idul Fitri, 44 KA pengumpan KCJB, dan 56 KA komuter KAI. upaya menghindari gangguan perjalanan kereta api,” kata Takdir dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Selasa, 19 Maret 2024.

Penentuan waktu Idul Fitri 2024 pada layanan kereta api adalah 22 hari, yaitu tanggal 31 Maret sampai dengan 21 April 2024.

Guna memastikan kesiapan infrastruktur seluruh jaringan kereta api, PT KAI Daop 2 Bandung diakui Takdir telah siap dalam pemetaan wilayah pemantauan khusus di wilayah kerjanya.

PT KAI Daop 2 Bandung sendiri melakukan berbagai upaya untuk mendukung angkutan masa Idul Fitri 2024 agar dapat berjalan aman dan lancar, antara lain pencegahan bencana banjir, normalisasi saluran kereta api dari tumpukan sampah, sedimentasi (pendangkalan saluran), penguatan badan kereta api dengan tumpukan tumpukan sampah. rel dan brongong digunakan,” kata Takdir.

Langkah selanjutnya, kata Takdir, adalah penanaman 5.000 pohon akar wangi untuk mencegah longsor, serta penempatan AMUS (Alat Bahan Siap) di 14 titik yaitu di Cibungur, Purwakarta, Cibeber, Rendeh, Padalarang, Cimahi, Bandung. . , Stasiun Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya dan Banjar.

AMUS bersiap mengantisipasi banjir dan amblesan tanah di Dapsus Point. AMUS sendiri merupakan peralatan darurat yang terdiri dari batu pemberat, bantalan, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat pengikat kereta api dan perlengkapan cadangan lainnya. Persiapannya adalah tindakan cepat ketika ada gangguan.

“Kami juga menugaskan 32 petugas Daop 2 Bandung untuk melakukan pemantauan di lokasi Dapsus dan menambah 60 petugas Pemantau Lintasan (PPJ) tambahan,” kata Takdir.

Sementara itu, layanan antar instansi di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sedang membahas ketenangan dan keamanan mudik Idul Fitri 2024 mendatang.

Menurut Ika Mardiah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, jumlah wisatawan mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2024 diperkirakan meningkat dibandingkan tahun lalu yaitu sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total penduduk. Indonesia.

“Meningkatnya jumlah wisatawan yang mudik akan berdampak pada volume kendaraan yang juga meningkat dan potensi kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu Bidang Statistika hadir dalam Webinar Series kali ini yang mengangkat tema Tantangan dan Solusi, Strategi Transportasi Aman dan Efisien dalam menghadapi datangnya Hari Raya Idul Fitri 2024,” ungkap Ika Webinar Seri Webinar Statistika Diskominfo Jabar di Kota Bandung , ditulis pada Kamis, 27 Maret 2024.

Selain Ika, acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan Soeharto, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi, dan Kasub Kalimantan. Ditsel Polda Jabar AKBP Eti Haryati.

Dalam pemaparannya, ketiga pembicara memaparkan langkah awal pengurangan kemacetan lalu lintas dan upaya preventif jika terjadi keadaan darurat.

“Kami berkoordinasi dengan semua pihak untuk memberikan informasi terlebih dahulu jika ada kemungkinan terjadi kemacetan di titik tertentu. Kami akan segera mengalihkan jalur untuk menghindari kemacetan. Oleh karena itu, tindakan ini sebagai tindakan pencegahan,” kata Sudin Kalsel. Kapolda Jabar AKBP Eti Haryati.

Lebih lanjut, melalui interaksi dengan pemerintah kabupaten kota, potensi kemacetan seperti meluapnya pasar dapat teratasi lebih awal.

Pasar akan tersebar, banyak persimpangan, aktivitas masyarakat juga terhenti sementara atau dilakukan rekayasa lalu lintas, termasuk larangan angkutan barang dalam jangka waktu tertentu, tambah Eti.

Untuk mengatur lalu lintas, polisi juga menjaga kawasan destinasi wisata, kawasan terlantar pemudik, kawasan potensial bencana, dan tempat ibadah.

Untuk mengurangi perjalanan masyarakat menggunakan sepeda motor, PT KAI kembali membuka layanan sepeda motor gratis bernama Motis bagi para komuter. Layanan angkutan Motis ini diperuntukkan bagi dua penumpang dewasa dan satu anak.

“Jadi orang dan sepeda motor kita angkut bersama-sama menggunakan kereta api,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi.

Menurut Ayep, kebijakan yang dilakukan Motis untuk menyiasati banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor, bahkan untuk jarak jauh.

“Diperkirakan lebih dari 31 juta orang melakukan perjalanan dengan sepeda motor, sehingga tidak hanya menambah volume kendaraan di jalan raya, tapi juga berbahaya untuk jarak jauh,” jelas Ayep.

Sementara itu, Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan Soeharto mengatakan, mudik akan dilakukan antara H-7 hingga H+2 Lebaran. Sedangkan arus balik akan terjadi pada H+2 hingga H+7 Idul Fitri.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *