Fri. Sep 27th, 2024

Jepang Akhirnya Setop Penggunaan Disket Setelah Lebih dari 20 Tahun

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah Jepang akhirnya bisa melarang penggunaan disket, yang disebut floppy disk, di semua sistem, selama lebih dari dua puluh tahun atau lebih setelah masa pakainya.

Pada pertengahan bulan lalu, Badan Digital Jepang menghapus 1.034 peraturan yang mengatur penggunaan media digital, selain melarang lingkungan yang sama terkait pemrosesan produk.

“Kami memenangkan perang terhadap pemerintah,” kata Menteri Teknologi Taro Kono, yang banyak berbicara tentang penghapusan mesin faks dan bentuk teknologi lainnya dari pemerintah, menurut Reuters pada Rabu (3/7/2024). tanggal 28!” .

Pusat teknologi ini didirikan pada tahun 2021 selama pandemi COVID-19, ketika upaya pengujian dan imunisasi nasional mengungkapkan bahwa pemerintah masih mengandalkan dokumen arsip dan teknologi yang sudah ketinggalan zaman.

Seorang tokoh berpengaruh dengan 2,5 juta pengikut di situs X, dia adalah mantan kepala Departemen Pertahanan dan Luar Negeri serta pengantar vaksin Covid.

Ia menjadi Perdana Menteri Jepang pada Agustus 2022 setelah gagal menjadi Perdana Menteri.

Namun adopsi teknologi digital di Jepang menghadapi banyak kendala. Program pencarian telah gagal selama pandemi dan penerapan kartu ID My Number oleh pemerintah lebih lambat dari yang diharapkan.

Hard drive 3,5 inci adalah tulang punggung perangkat lunak PC hingga tahun 90an – pada tahun 1996, 5,5 miliar hard drive digunakan.

Namun hard drive mungkin tidak memenuhi persyaratan perangkat lunak. Sony, salah satu produsen terbesar, telah berhenti memproduksi hard drive 3,5 inci sejak tahun 2011.

Jepang menyatakan perang terhadap disk drive. Saya heran, karena ternyata di negara yang berteknologi maju seperti Jepang, masih ada orang yang menggunakan perangkat penyimpanan jadul tersebut.

Rupanya, Menteri Teknologi Jepang Tero Kono telah secara resmi menyatakan perang terhadap disk drive di Twitter.

Menteri Karo Tono mengatakan, pemerintah Jepang memiliki banyak perusahaan yang mengharuskan masyarakat menyerahkan dokumen dan permohonan melalui media lama, seperti disket (disk), CD, dan lain-lain.

Kini, Jepang sedang mencoba menghentikan penggunaan hard drive dan mengizinkan semua orang mengirimkan lamaran dan dokumen secara online.

Sekadar informasi, pada tahun 2022, disk drive akan menjadi duri teknologi di Jepang. Pasalnya, di negara-negara maju dan populer yang dikenal sebagai pusat industri elektronik, robotika, dan budaya siber, penggunaan disket tampaknya masih ada.

Penggunaan disk drive di Jepang mencakup tujuan pengiriman data ke mitra. Baru-baru ini, terdapat beberapa kejadian hilangnya disk di Jepang, yang menandakan bahwa penggunaan disk adalah legal di negara tersebut.

Misalnya, pada tanggal 27 Desember, Kepolisian Metropolitan Jepang mengakui bahwa mereka telah kehilangan informasi pribadi 38 warga negara. Mereka mengajukan permohonan perumahan umum di Daerah Meguro Tokyo, dan pemerintah perlu mengonfirmasi kepada polisi jika pemohon memiliki hubungan dengan organisasi kriminal. .

Selama penyelidikan, mereka mengirimkan informasi pemohon melalui disk. Tak disangka, disk tersebut secara tidak sengaja hilang sehingga informasi pribadi pemohon akomodasi pun ikut hilang.

Ketika berita ini keluar, banyak yang mengira itu hoax karena siapa sangka Jepang masih menggunakan disk drive.

Selain digunakan oleh pemerintah, disket tersebut juga digunakan oleh sistem perbankan di Jepang. Laporan Nikkei menyebutkan Bank Yamagata memiliki setidaknya 1.000 nasabah yang menggunakan disket untuk mengirimkan informasi gaji karyawannya.

Ya, saat ini drive tersebut banyak digunakan oleh para pengusaha UMKM. Beberapa hari lalu, sebuah organisasi di Jepang melakukan survei terhadap 300 orang berusia 15-29 tahun. Setidaknya 20 persen dari generasi muda ini masih menggunakan CD.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *