Fri. Sep 20th, 2024

Jepang Jadi Mitra Utama Indonesia Capai Netralitas Karbon Sektor Otomotif

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan Dialog Otomotif Indonesia-Jepang ke-5 di Jakarta. Dalam acara ini, Kemenperin terus mendukung kerja sama pengembangan industri otomotif dengan negara-negara mitra potensial.

Salah satu bentuk kerja sama Indonesia dan Jepang adalah kerja sama elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar carbon neutral (CN), termasuk biofuel.

“Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang menjadi mitra strategis untuk kerja sama berkelanjutan guna mencapai netralitas karbon pada industri otomotif,” kata Plt. Putu Julie Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Kendaraan dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, memberikan keterangan tertulis pada 28/2024 (28/6/2024).

“Sebagai salah satu pemimpin dunia dalam industri otomotif, Jepang merupakan mitra utama dalam pengembangan industri otomotif Indonesia, terutama dalam komitmennya terhadap netralitas karbon,” tambah Putu.

Putu juga menyampaikan komitmennya untuk mengurangi emisi karbon Indonesia. Indonesia berkomitmen melakukan banyak cara untuk mengurangi emisi, termasuk promosi kendaraan listrik (xEV) seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV). Pengembangan sel bahan bakar dan kendaraan Bahan bakar fleksibel yang dapat disesuaikan menggunakan biofuel/BBN (biofuel) atau gas dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Pada kesempatan ini, R. Hendro Martono Plt. Direktur Industri Maritim, Transportasi dan Pertahanan (IMATAP) memaparkan gambaran industri otomotif Indonesia serta strategi dan kebijakan pengembangan kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Peta pengembangan kendaraan listrik Indonesia, ekosistem EV, dan investasi di sektor EV baru.

 

Bapak Tanaka Kazushige, Direktur Jenderal Kantor Menteri METI (Biro Industri Manufaktur) Jepang yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, saat ini sudah terjalin kerja sama antara Jepang dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia. untuk mengurangi emisi dan memperkuat ekspor mobil.

 

“Kuncinya adalah kolaborasi,” katanya.

 

Tanaka juga menyampaikan bahwa ada banyak cara untuk mengurangi emisi dengan menggunakan biofuel.

“Biofuel juga menjadi perhatian besar Jepang, dan beberapa perusahaan Jepang sudah memiliki teknologi ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bapak Kikuchi Takanori, Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional METI Automotive, mengusulkan arah kerja sama industri otomotif Indonesia dan Jepang berdasarkan “ASEAN-Japan Next-Generation Automotive Industry Cooperation Initiative” yang disepakati pada 50th ASEAN-Japan Friendship. Puncak. Kerjasama pada 17 Desember 2023.

 

 

Perwakilan dari Asosiasi Industri Otomotif Jepang juga hadir pada kesempatan tersebut. Bapak Ueda Hajime dan Ibu Takako Kubo, selaku perwakilan dari Japan Automobile Produsen Association (JAMA), memberikan informasi mengenai inisiatif industri otomotif Jepang untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Kemudian Bapak Kakihara Tomoaki menjelaskan tentang laporan Proyek Kerja Sama Biodiesel Indonesia-Jepang. Pada acara ini, Bapak Kumano Ryo, perwakilan Deloitte Jepang, memaparkan laporan studi kelayakan penggunaan bahan bakar bioetanol di Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *