matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengusulkan pelarangan pergerakan perangkat lunak dan perangkat keras asal China yang dipasang pada kendaraan di jalan raya.
Pasalnya, terkait dengan masalah keamanan nasional dan langkah yang juga efektif melarang mobil dan truk asal China di pasar Negeri Paman Sam.
Peraturan yang direncanakan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, juga akan memaksa AS dan produsen mobil besar lainnya untuk menghapus perangkat lunak dan perangkat keras utama Tiongkok dari kendaraan di AS selama bertahun-tahun yang akan datang.
Pemerintahan Joe Biden berencana memperketat peraturan tentang perangkat lunak yang digunakan pada kendaraan dan memastikan bahwa semua teknologi yang digunakan memenuhi standar keselamatan yang ketat. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan akses ilegal terhadap data pribadi yang dapat digunakan untuk tujuan jahat.
Sementara itu, reaksi terhadap rencana ini juga beragam. Banyak pihak yang mendukung tindakan tegas pemerintah untuk melindungi konsumen dan menjaga keamanan nasional.
Namun ada juga kritikus yang mengatakan tindakan tersebut dapat memperburuk hubungan dagang antara AS dan Tiongkok, serta menghambat inovasi di sektor otomotif.
“Kita perlu menemukan keseimbangan antara keamanan dan perkembangan teknologi,” kata seorang analis industri.
Di sisi lain, produsen mobil AS menyambut baik rencana tersebut. Pabrikan ini berharap dengan regulasi yang jelas bisa semakin bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Dengan meningkatnya fokus pada mobil listrik dan teknologi ramah lingkungan, langkah ini dipandang sebagai peluang bagi produsen lokal untuk memperkuat posisi pasar mereka.
Dalam konteks global, keputusan ini menunjukkan bagaimana politik dapat mempengaruhi industri otomotif dan teknologi. Meskipun banyak negara menerapkan kebijakan serupa, masa depan kendaraan dan teknologi otomotif mungkin dipengaruhi oleh dinamika geopolitik.