Tue. Oct 8th, 2024

Joe Biden Sebut Israel Belum Putuskan Respons Pembalasan Serangan Ratusan Rudal Iran

matthewgenovesesongstudies.com, Teheran – Pada Selasa malam, 1 Oktober 2024, ratusan rudal Iran menghujani langit Israel. Menurut BBC, rekaman yang disiarkan televisi Israel menunjukkan sejumlah roket terbang di atas kawasan Tel Aviv sesaat sebelum pukul 19.45 waktu setempat.

Lalu ada laporan bahwa Israel berencana menargetkan situs-situs yang terkait dengan program nuklir Iran sebagai respons atas serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10). Menurut laporan lain, fasilitas minyak Iran menjadi sasaran.

Sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat (AS), kemudian meminta Israel menahan diri.

AS dan sekutunya disebut berupaya keras mencegah eskalasi konflik lebih lanjut di Timur Tengah.

VOA Indonesia melaporkan pada Minggu (10/6/2024) bahwa Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel harus mempertimbangkan alternatif lain tanpa menyerang fasilitas minyak Iran.

Presiden Joe Biden mengatakan pada Jumat (4/10) bahwa Israel belum memutuskan bagaimana menanggapi serangan rudal Iran ke negaranya. Biden juga menambahkan bahwa Israel harus mempertimbangkan untuk tidak menyerang ladang minyak Iran.

“Israel belum menyimpulkan apa yang akan mereka lakukan terkait serangan itu. Hal ini sedang dibahas,” kata Biden kepada wartawan pada konferensi pers Gedung Putih.

Biden menambahkan bahwa dia berharap untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Israel setelah keputusan dibuat.

“Jika saya berada di posisi mereka, saya akan memikirkan alternatif lain selain menyerang fasilitas minyak,” kata presiden.

Selasa malam (1/10), Iran menembakkan hampir 200 rudal balistik ke Israel dalam eskalasi tajam konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan angkatan bersenjata regional Iran. Militer Israel mencegat sebagian besar roket dengan bantuan pasukan angkatan laut AS.

“Dengarlah, Israel mempunyai hak untuk menanggapi serangan keji terhadap mereka – tidak hanya dari Iran, tapi dari semua orang, dari Hizbullah, dari Houthi. Namun mereka harus berhati-hati dalam menanggapinya,” kata Biden.

Presiden AS berbicara beberapa jam setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghadiri salat Jumat. Faktanya, Khamenei jarang melakukan hal tersebut. Berbicara di hadapan massa di Masjid Agung Mosalla di Teheran, Khamenei mengatakan rezimnya tidak akan mundur melawan Israel.

Dia membela serangan rudal Iran, menyebutnya sah dan sah, dan “rezim kriminal” Israel tidak bisa berharap.

Khamenei juga membela serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan perang di Gaza dan konflik berikutnya di Lebanon. Hamas diakui sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi berada di Beirut pada Jumat (4/10) untuk bertemu dengan para pejabat Lebanon. Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa Iran tidak memiliki rencana untuk melanjutkan serangan rudal terhadap Israel, tetapi Iran akan “bereaksi lebih keras” jika diserang.

Menurutnya, Iran juga akan mendukung gencatan senjata di Lebanon jika diterima oleh masyarakat Lebanon dan Hizbullah dan dilaksanakan bersamaan dengan gencatan senjata di Gaza.

 

Tiga pejabat pertahanan AS mengatakan kepada VOA bahwa Washington menyerang sekitar 15 sasaran di Yaman yang dikuasai Houthi pada hari Jumat, termasuk Hodeidah dan ibu kota Yaman, Sana’a. Tujuannya termasuk menyerang kemampuan ofensif Houthi.

Kelompok Yaman yang didukung Iran telah menembakkan rudal ke Israel tengah dan menembaki kapal perang AS di Laut Merah dalam beberapa hari terakhir.

Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (4/10) mengonfirmasi bahwa Kamel Javad, warga negara Amerika asal Dearborn, Michigan, tewas dalam serangan Israel di dekat Nabatieh pada Selasa (101).

“Kami menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga korban. “Kami sedang berupaya memahami penyebab insiden itu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

“Seperti yang telah kami katakan berulang kali, merupakan keharusan moral dan strategis bagi Israel untuk mengambil semua tindakan pencegahan guna mengurangi korban sipil. Hilangnya warga sipil adalah sebuah tragedi.”

Hingga Kamis (3/10), Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan 2.011 orang meninggal dalam setahun terakhir, sebagian besar meninggal dalam dua minggu terakhir.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari Kamis bahwa 2.011 orang telah meninggal dalam setahun terakhir, sebagian besar dari mereka meninggal dalam dua minggu terakhir.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *