Sun. Sep 29th, 2024

Jokowi: 50% Masyarakat Indonesia Rentan Kena Kejahatan dan Penipuan Digital

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut masyarakat Indonesia masih rentan terhadap penipuan di ekonomi digital. Oleh karena itu, keamanan dalam ekonomi digital harus ditingkatkan.

“Saya minta OJK dan BI menjamin stabilitas ekonomi digital, pengetahuan keuangan kita masih rendah. Seingat saya, lebih dari 50% masih berisiko terhadap penipuan dan kejahatan hak digital,” kata Jokowi. Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024, Jakarta pada Kamis (1/8/2024).

Terkait hal tersebut, Jokowi meminta semua pihak, mulai dari regulator hingga dunia usaha, harus menciptakan mata uang digital yang sehat dan dapat melindungi keamanan data nasabah.

Terapkan sistem perlindungan konsumen untuk menjamin keamanan data pengguna agar anak-anak tidak menjadi pihak yang dirugikan,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan jumlah ponsel di Indonesia saat ini berjumlah 354 juta, melebihi jumlah Indonesia yang berjumlah 280 juta.

Artinya, seseorang bisa memiliki lebih dari satu telepon genggam. Di sisi lain, jumlah pengguna Internet di Indonesia juga mencapai 185 juta. Angka ini merupakan angka yang sangat besar, sehingga potensi peningkatan pemasaran digital sangat besar.

Oleh karena itu, transformasi digital sangat penting khususnya di bidang bisnis dan keuangan, kata Jokowi, apalagi dengan pesatnya perkembangan teknologi. “Saat ini banyak pekerjaan seperti manajemen, jasa, hiburan dll yang beralih ke AI,” tutupnya.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya memperkirakan ekonomi digital Indonesia bisa meningkat empat kali lipat menjadi $360 miliar atau setara Rp 5.800 triliun pada tahun 2030.

“Saya kembali menyampaikan potensi peluang ekonomi digital Indonesia ke depan. Ekonomi digital akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2030, yaitu sebesar USD 210-USD 360 miliar atau Rp 5.800 triliun,” kata Jokowi tentang keterbukaan Kreativitas Indonesia. Karya (KKI) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024, Kamis (1/8/2024).

Di sisi lain, Jokowi juga berharap pembayaran digital dalam negeri akan tumbuh 2,5 kali lipat pada tahun 2030 yaitu sebesar $760 miliar atau Rp12.300 triliun. Demografi

Menurutnya, capaian tersebut didorong oleh puncak pendapatan penduduk pada tahun 2030 yang diperkirakan mencapai 68 persen penduduk usia produktif yang disebut dengan Gen-Y atau milenial, Gen-Z dan Gen. Alfa.

Apalagi pencapaian tersebut juga didukung oleh banyaknya ponsel di Indonesia. Saat ini terdapat 354 juta ponsel aktif di Indonesia, lebih dari 280 juta. Artinya, seseorang bisa memiliki lebih dari satu telepon genggam.

Jumlah pengguna Internet di Indonesia juga meningkat menjadi 185 juta. Angka ini merupakan angka yang sangat besar, sehingga potensi peningkatan pemasaran digital sangat besar.

Oleh karena itu, transformasi digital sangat penting khususnya di bidang bisnis dan keuangan, kata Jokowi, apalagi dengan pesatnya perkembangan teknologi.

“Saat ini banyak pekerjaan yang beralih ke AI, mulai dari manajemen, jasa, hiburan,” tutup Presiden Jokowi.

 

Sebelumnya, Menteri Bisnis Airlangga Hartarto mengatakan persaingan digital Indonesia naik ke peringkat 45 dunia.

Hal ini menurut Riset Daya Saing Global (WCDR 2023). Penelitian ini dilakukan oleh IMD (International Institute for Management Development) di Swiss.

“Indonesia menunjukkan kemajuan pesat dalam ekosistem dan ekonomi digital, hal ini tercermin dari meningkatnya persaingan digital global pada tahun 2019, kita masih berada di peringkat 56 dan berada di peringkat 45 pada tahun 2023. Oleh karena itu, akan bertambah 11 level,” kata Airlangga. . Open Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024, Kamis (1/8/2024) di Jakarta.

Sebagai informasi, riset IMD WCC 2023 membandingkan persaingan digital di 64 negara. Lima negara dengan persaingan digital terbaik tahun 2023 adalah Amerika Serikat, Belanda, Singapura, Denmark, dan Swiss. Dalam riset tersebut dilaporkan bahwa Indonesia juga menunjukkan persaingan digital yang tinggi dibandingkan negara-negara Asia lainnya. (peringkat 49), Filipina (peringkat 59) dan Mongolia (peringkat 63).

Namun di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (peringkat 3), Malaysia (peringkat 33), dan Thailand (peringkat 35).

 

Dengan meningkatnya persaingan digital, jumlah startup Indonesia menduduki peringkat 6 dunia dengan startup baru terbanyak atau peringkat 1 di ASEAN, Indonesia lebih tinggi dibandingkan Jerman.

“Pak (Jokowi) jadi kita nomor satu di ASEAN. Singapura nomor 11,” ujarnya.

Airlangga mengatakan, saat ini jumlah startup unicorn Indonesia sebanyak 15 unicorn dan terdapat 2 Decakons yang telah memasuki kancah dunia, antara lain Goto dan J&Texpress.

“Kami memiliki 15 unicorn global dan 2 decacon yaitu Goto yang beroperasi di Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, India, dan China. Dan J&TExpress untuk pengiriman di 13 negara,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *