matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menjelang berakhirnya masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo kembali memuji kinerja perekonomian Indonesia yang tetap kokoh meski terjadi gejolak geopolitik di berbagai negara.
Saat mengumumkan LHP LKPP BPK RI pada Senin (7 Agustus 2024), Jokowi kembali menekankan situasi dunia yang dilanda gejolak geopolitik, perang dagang yang semakin sengit, dan perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir. di dalam
Joko dalam acara BPK yang disiarkan pada Senin, 8 Juli 2024 mengatakan, “Kami melihat pertumbuhan ekonomi global juga melambat pada tahun ini, diperkirakan hanya tumbuh 3,2%. Krisis ekonomi bahkan melanda banyak daerah.”
Alhamdulillah kita patut bersyukur perekonomian dan politik Indonesia sangat stabil. Perekonomian terus tumbuh di atas 5%. Pada triwulan I tahun ini, laju inflasi masih bertahan di angka 5,11%, karena BI dan Kementerian Dalam Negeri Urusan selalu bertemu.” Setiap hari Senin bersama Daerah tetap bersilaturahmi untuk menjaga inflasi di masing-masing daerah. “
Selain itu, Joko juga memuji kelancaran pemilu beberapa waktu lalu. Ia yakin rangkaian kemajuan tersebut dapat menjadi modal dasar bagi Indonesia untuk terus berkembang lebih tinggi dan berdaya saing.
“Kita harus tangkas, cepat dan taktis, mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun, mampu memanfaatkan peluang yang sangat terbatas yang ada saat ini. Oleh karena itu, tanggung jawab dan fleksibilitas harus dilakukan secara seimbang dan tidak berlebihan. terikat pada pengembangan prosedur yang berorientasi pada proses,” kata Zodiac. Co Presiden menyimpulkan.
Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah menyepakati target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3-5,6% pada tahun 2025 dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan dan Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Kepala Bappenas RI. dan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (7 April 2024).
Tujuan tersebut tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025 yang bertemakan “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
“Target pengembangan RKP tahun 2025 adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6%,” kata Andi Akmal Pasludin, Panitia Pelaksana RKP dan Prioritas Anggaran 2025.
Kemudian Badan Anggaran juga menurunkan angka kemiskinan sebesar 7-8%. Angka tersebut meningkat dari target pemerintah sebelumnya sebesar 6% menjadi 7%.
Selain itu, koefisien Gini ditetapkan sebesar 0,379-0,382, dan tingkat pengangguran masyarakat (TPT) sebesar 4,5-5%. Berikut rincian lengkap sasaran pembangunan RKP tahun 2025: Pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6% Koefisien Gini 0,379-0,382 Tingkat Pengangguran Masyarakat (TPT) 4,5-5,0% Indeks Sumber Daya Manusia (IMM) 0,56 Tingkat Kemiskinan 7,0-8,0% Emisi Gas Rumah Tangga intensitas kaca 38,6 % Nilai tukar petani (NTP) 115-120 Nilai tukar nelayan (NTN) nilai 105-108
Di dalam
Seperti dikutip dari OCBC.id, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu keadaan dimana pendapatan masyarakat suatu negara atau wilayah meningkat karena adanya peningkatan produksi barang dan jasa.
Perkembangan angka produksi berikut ini umumnya disebabkan oleh teknologi yang semakin maju, inovasi bisnis yang efisien, dan meningkatnya minat konsumen terhadap tren tertentu.
Lebih lanjut, definisi lain dari pertumbuhan ekonomi adalah proses transformasi keuangan yang berkaitan dengan sumber daya alam, volume barang, dan kondisi keuangan suatu negara.
Apa yang disebut pertumbuhan ekonomi adalah ketika jumlah pengangguran lebih sedikit daripada jumlah pekerja dan lebih sedikit orang yang berada di bawah garis kemiskinan.
Dalam hal ini, salah satu manfaat yang dirasakan pemerintah ketika perekonomian tumbuh adalah pembangunan infrastruktur masyarakat dan pemerataan dapat berjalan pesat seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita.
Lebih jauh lagi, bagi wirausahawan, pertumbuhan ekonomi merupakan langkah awal dalam perencanaan ekspansi bisnis di masa depan dan pengembangan sumber daya berkelanjutan.
Di dalam
Menurut teori ini, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah barang modal, luas lahan dan sumber daya alam, serta teknologi yang digunakan.
Teori ini berfokus pada pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi.