Sun. Sep 8th, 2024

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

matthewgenovesesongstudies.com Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang terkena dampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai. Menurut dia, pemerintah daerah telah menyiapkan lahan untuk relokasi rumah warga terdampak banjir.

“Tadi Pak Bupati, Pak Gubernur siapkan tanahnya agar segera diperbaiki gedungnya. Kalau pemerintah pusat, Kementerian Pekerjaan Umum, saya perintahkan segera dimulai karena barang untuk pembangunan ini. Kata Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari. Siap. Bokek Patapuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (21/5/2024).

Ia mengatakan, dari 625 rumah warga yang rusak, sebanyak 100 empat kepala keluarga telah sepakat untuk dipindahkan. Jokowi mengatakan tidak mungkin membangun rumah bagi warga terdampak di tempat yang menjadi titik rawan bencana.

Pasalnya, rumah warga tersebut berada di kawasan rawan bencana. Jadi, kata Jokowi, akan sangat berbahaya jika rumah dibangun di satu tempat.

“Dulu masyarakat yang rusak parah, masyarakat yang rumahnya rusak parah dan berada di jalan berbahaya, tidak bisa kita biarkan. Kita izinkan warga membangun lagi di tempat itu. Bahaya sekali sehingga harus pindah,” dia menjelaskan.

“Dari 159 orang, 100 orang setuju pindah. Sisanya masih dalam proses,” lanjut Jokowi. Sebelumnya, 67 orang dilaporkan tewas dalam bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang terjadi di Sumbar pada Sabtu (11/). 5/2024) malam. Selain korban meninggal dunia, 20 orang lainnya masih hilang dan sedang dicari.

 

Data ini tercatat hingga Kamis (16/5/2024). Dari 67 korban meninggal dunia, 3 korban belum teridentifikasi di RS Segunjung.

“Ada 989 KK terdampak dan 40 orang tertular,” kata Ketua BNPB Suharyanto, Jumat (17/5/2024).

Ia mengatakan, pencarian terus dilakukan selama lima hari sejak kejadian banjir lahar dingin tersebut, dan pihaknya sudah mulai berdialog dengan keluarga korban yang masih hilang.

Ia menambahkan: “Keluarga dari 20 korban hilang sudah memberikan izin atau tidak. Jika demikian, kami dapat menghentikan pencarian dan mengungsi, tetapi jika mereka meminta untuk melanjutkan pencarian, kami harus melanjutkan pencarian.”

 

Dia mengatakan, negara menyediakan anggaran untuk penelitian tersebut yang dibatasi hanya enam hari, yang setelah itu ditanggung oleh BNPB, sehingga dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir.

Selain itu, ia meminta pemerintah daerah lebih berhati-hati dalam mengatur penyaluran bantuan pangan dan sembako kepada masyarakat, mengingat proses penanganan tanggap darurat hingga masa transisi masih akan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan.

“Simbako melimpah, mohon pertimbangkan kebutuhan lain seperti perempuan, anak, dan alat kebersihan. Jika ada kekurangan harus segera lapor ke BNPB,” imbuhnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *