Thu. Sep 19th, 2024

Jokowi Pamer Produksi Minyak Blok Rokan, Lebih Tinggi Setelah Dikelola Pertamina

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan produksi minyak di blok Rokan, Dumai, Riau yang saat ini dioperasikan PT Pertamina mencapai 162.000 barel per hari.

Menurut dia, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan saat blok Rokan masih dikelola perusahaan asing Caltex dan Chevron.

“Tadi pagi saya mendapat laporan dari Dirut Pertamina bahwa produksi di blok Rokan sudah mencapai 162.000. barel per hari. Lebih banyak dibandingkan saat dijalankan oleh Caltex atau Chevron,” ujarnya kepada Jokowi saat menjabat sebagai Inspektur Hari Lahir Pancasila. Upacara di Lapangan Garuda, Komplek Pertamina Hulu Rokan, Riau, Sabtu (6 Januari 2024).

Dia mengatakan, blok Rokan menyumbang 25 persen dari total produksi dalam negeri Indonesia. Jokowi mengatakan blok Rokan merupakan blok migas paling produktif sepanjang sejarah perminyakan Indonesia.

“Blok Rokan di Dumai merupakan blok migas paling produktif sepanjang sejarah perminyakan Indonesia, dioperasikan oleh perusahaan asing Caltex dan Chevron selama 97 tahun,” ujarnya.

Jokowi menambahkan, keberhasilan pemerintah mengakuisisi mayoritas saham PT Freeport milik asing dan blok Rokan merupakan upaya mewujudkan kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi.

Hal ini juga sebagai wujud perwujudan nilai-nilai Pancasila dan membangun perekonomian yang mendukung kepentingan nasional.

“Kami terus memperjuangkan kemandirian ekonomi, termasuk melalui industrialisasi dalam negeri dan transisi ke berbagai sektor,” ujarnya.

Jokowi menegaskan, pemerintah harus aktif mengambil alih aset-aset strategis negara. Menurut dia, aset-aset tersebut harus dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

“Kami berharap kehadiran Pancasila dapat melepaskan kita dari ketergantungan pada pihak asing,” kata Jokowi.

 

Upaya peningkatan produksi melalui kolaborasi IDESS antara Subholding Hulu Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatra dan Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) mulai membuahkan hasil positif.

PHR melakukan pengeboran sumur pertama di Wilayah Tambang (WK) Rokan. Pada Kamis (23 Mei 2024), PHR bersama Pertamina Drilling melakukan pengeboran sumur pertama di deposit Correct WK atau blok Rokan.

 Tajak menggunakan unit PDSI 49.2 yang berkekuatan 550 tenaga kuda (HP). Ini merupakan sumur produksi yang diperuntukkan bagi produksi PHR.

Executive Vice President Eksplorasi dan Eksplorasi PHR WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, pengeboran sumur perdana ini merupakan bentuk kerja sama antara PHR dan Pertamina Drilling yang bertujuan untuk mendukung ketahanan energi negara dan meningkatkan produksi di wilayah pertambangan Rokan.

“Ini merupakan tonggak penting dalam implementasi kontrak IDESS. Kami berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan tentunya upaya mendukung ketahanan energi negara,” kata Edwill.

“Pencapaian positif ini dicapai melalui operasional yang andal dan mengutamakan keselamatan dan keamanan. “Dan kami mohon doanya agar kedepannya selalu diberikan keamanan dan kelancaran pekerjaan,” imbuhnya.

Program IDESS antara PHR dan Pertamina Drilling dikukuhkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pada 26 Februari 2024.

Kerja sama ini merupakan bagian dari kegiatan yang bertujuan untuk memastikan terselenggaranya kegiatan operasional PHR, khususnya pengeboran, yang menjadi prioritas blok Rokan sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia.

Menurut Edwil, melalui sinergi dan kerja sama antara anak perusahaan Pertamina yakni PHR dan Pertamina Drilling, diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan sumur berkualitas tinggi secara aman dan efisien.

Kerjasama tersebut meliputi jasa pengeboran dengan jangka waktu 8 tahun, terdiri dari 4 unit rig pengeboran 550 HP, 2 unit rig pengeboran 750 HP serta sumber daya terkait lainnya.

Kami berharap dengan IDESS, Pertamina Drilling dapat meningkatkan kapabilitasnya melalui manajemen proyek yang baik dan investasi yang tepat pada rig pengeboran baru dan peralatan layanan lainnya untuk mendukung PHR dalam mencapai tujuan produksinya.

“PHR berupaya memastikan kinerja terbaik untuk operasional yang andal dan aman, khususnya pengeboran yang menjadi prioritas dan ditujukan untuk mendukung ketahanan energi negara,” tutup Edwill.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *