Thu. Sep 19th, 2024

Joni yang Pernah Viral karena Panjat Tiang Bendera Tagih Janji Jokowi Setelah Gagal Lolos Seleksi Masuk TNI

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada tahun 2018 lalu, saat upacara HUT RI ke-73 yang digelar di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), seorang bocah lelaki bernama Joni membuat heboh dunia maya karena memanjat tiang kapal. Saat itu, dia sedang belajar di sekolah menengah. Pemilik nama lengkap Yohanes Ande Kalla ini kini sudah dewasa dan ingin bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah tamat SMA.

Nama Joni kembali viral setelah gagal masuk TNI karena tinggi badannya hanya 155,8 cm. Putra Victorino Fahic Markal dan Laurence Kai Ili ini meminta janji kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah berjanji akan membantunya menjadi tentara.

Namun setelah mengikuti seleksi rekrutmen Bintara TNI AD 2024 setelah lulus SMA, Ajenrem mengaku gagal dalam seleksi awal yang dilakukan Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang.  Menurut akun Instagram @mood.jakarta yang dibagikan ulang @jabarekspres di TikTok pada Senin, 5 Agustus 2024, hal itu disebabkan karena tinggi badannya yang tidak memenuhi syarat masuk TNI.

Ia disuruh datang lagi pada tahun 2025 untuk mengikuti tes yang sama. “Iya, kemarin saya kecewa ketika seleksi pertama diumumkan langsung gagal, karena tinggi badan saya tidak sesuai. Saya ukur di Ajen 155,8 meter, menurut saya 163 meter. Tapi saya akan latihan lagi. Tahun depan, ”dia kata pada tahun 2024. Antara melaporkan pada Selasa, 6 Agustus.

Joni kemudian meminta bantuan sekaligus janji Presiden Jokowi untuk menjamin keanggotaannya di TNI. Ia pun meminta bantuan Panglima TNI untuk membantunya mencapai mimpinya.

“Saya mohon bantuannya kepada Presiden, Panglima TNI, dan jajarannya untuk membantu saya lulus menjadi anggota TNI,” kata Joni.

Kabar terkini, Joni dipanggil Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Arch Suhardi untuk menghadap Makodim Belu pada Selasa pagi. “Tadi saya dipanggil untuk menemui Dandim Belu tapi saya tidak tahu untuk apa saya bertemu,” kata Johny saat dihubungi dari Kupang.

 

Ia pun mengaku langsung menghubungi Ajenrem Korem 161/Vira Sakti melalui telepon dan kembali ke Kupang untuk menemui Ajenrem. Namun ia masih belum mengetahui alasan dirinya dipanggil ke Makorem 161/Wira Sakti Kupang untuk menemui Ajenrem.

“Mungkin setelah bertemu Pak Dandim, dia akan tahu alasan panggilan mereka. Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan Yohannes Ande Kalla alias Joni masih layak melanjutkan rekrutmen menjadi prajurit TNI AD.

Praktisnya syarat tinggi badan minimal 163cm, namun ada syarat khusus 160cm di daerah tertinggal seperti daerah NTT. Yang dimaksud tinggi badannya hanya 155,8cm, kata keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.

Hal itu dikatakannya menyusul viralnya pemberitaan lain tentang “bocah Joni Kalla Merah Putih” yang gagal dalam ujian masuk TNI karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Namun, Kapendam mengatakan saat ini masih dalam tahap administratif sehingga Johny bisa melanjutkan ujian masuk TNI.

Menanggapi laporan tersebut, Kementerian Negara (Kemensatneg) akan mengusut kabar viral yang menyebutkan Joni Kalla Merah Putih gagal ujian masuk TNI karena tak memenuhi standar tinggi. Mensesneg Pratikno mengatakan, pasti ada proses seleksi menjadi prajurit TNI yang juga memiliki parameter tersendiri.

Ya mungkin karena ada parameternya saya belum tahu, tapi akan kita cek, pasti ada proses seleksinya, kata Pratikno Antara di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa.

Joni adalah seorang gadis remaja yang menjadi viral pada tahun 2018 ketika ia memamerkan sebuah tiang di sekolah menengahnya. Hal itu dilakukannya demi menyelamatkan bendera Merah Putih yang benangnya kusut saat upacara bendera nasional.

Setelah aksinya viral, ia diundang Presiden Jokowi ke Gedung Negara dan bertemu dengan Presiden Jokowi. Saat orang nomor satu Indonesia itu ditanya soal cita-citanya, Joni mengaku ingin menjadi prajurit demi menyelamatkan bendera Merah Putih yang terjerat tali saat upacara pengibaran bendera.

Setelah viral, Presiden Joko Widodo mengundangnya ke Gedung Negara dan bertemu dengan Presiden Jokowi. Saat orang nomor satu Indonesia itu ditanya soal cita-citanya, Joni mengaku ingin menjadi tentara. Jokowi langsung menyuruh Johny bertemu langsung dengan Panglima TNI dan berjanji akan segera merekrutnya menjadi TNI.

Itu tidak semua tentang Joni. Usai Asian Games 2018, ia diajak bersepeda dan menonton langsung di Jakarta.

Tahun lalu, di hari ulang tahunnya yang ke-76, Johny mendapat kado kemerdekaan dari Kapolres NTT Lotaria Latif. Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh mengatakan, NTT mempercayakan Polres Belu hadiah kemerdekaan kepada Kapolda untuk diserahkan langsung kepada Joni.

Karena kepahlawanannya, dalam rangka HUT RI ke-76, Kapolda NTT memberikan bingkisan kepada saudara kita Johny sebagai ucapan terima kasih, katanya.

Khairul mengatakan, anugerah kemerdekaan merupakan bentuk terima kasih kepada Kapolda NTT Joni yang telah memanjat tiang kapal untuk memasang pengait dan kemudian dengan bangga mengibarkan bendera merah putih di pesisir pantai Indonesia-Timor Timur. perbatasan pada saat itu. Kapolres Belu mengaku langsung mendatangi kediaman Joni di Desa Silavan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *