Mon. Sep 30th, 2024

Jurus Brand Fesyen Legendaris Bandung Tetap Eksis, Tidak Kalah Saing dari Jenama Internasional

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Tidak mudah mempertahankan kehadiran brand yang mencakup industri fashion. Namun setidaknya ada dua brand fesyen asal Bandung, Jawa Barat, yang terbukti tangguh di tengah ketatnya persaingan brand internasional dan pasar fesyen lokal yang dinamis.

Salah satunya adalah Elizabeth yang didirikan dengan investasi awal sebesar Rp 10.000. Berdasarkan pemberitaan matthewgenovesesongstudies.com, Senin, 24 Juni 2024, uang tersebut digunakan untuk membeli mesin jahit dan model sekitar tahun 1963 oleh suami istri Elizabeth Halim dan Handoko Subali.

Tas pertama yang diproduksi adalah tas travel. Produk ini sangat memuaskan, banyak peminatnya dan mempunyai nilai pasar yang baik. Kini, Elizabeth telah bertahan selama lebih dari 60 tahun dengan berbagai macam produk fesyen, antara lain tas wanita, sepatu, pakaian, bahkan koleksi pria dan anak-anak.

Merek tersebut memiliki pabrik di Samaha, Jawa Barat, serta 98 ​​cabang di Indonesia. Dengan tagline “Empowering Women in Style”, Elizabeth memberdayakan sekitar 800 karyawan pabriknya, yang sebagian besar adalah perempuan.

Selain itu, terdapat lebih dari 1.000 pekerja di gerai offline yang tersebar di seluruh Indonesia, kata Brand Manager Elizabeth Resty Gita Pribadi.

Epidemi ini dikatakan sebagai salah satu tantangan tersulit, karena bisnis Elizabeth tutup dan penjualan anjlok. Kehadiran platform digital seperti Tokopedia menjadi penyelamat bagi perusahaan, bahkan melipatgandakan penjualan online Elizabeth, kata Resti. 

Dari sana, Elizabeth dapat mempertahankan seluruh stafnya. Merek ini juga memanfaatkan berbagai promosi dan fitur Tokopedia seperti Waktu Belanja Indonesia dan Voucher Toko untuk meningkatkan penjualan.

Elizabeth juga aktif membuat konten promosi di TikTok untuk meningkatkan penjualan ShopTokopedia. “Kami akan terus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk menjaga kehadiran Elizabeth di masyarakat,” kata Resty.

Sementara itu, Flashy telah mengoleksi tas serbaguna dengan harga terjangkau selama 25 tahun. Berawal dari tantangan pribadi untuk mencari tas yang unik namun ramah di kantong, Windy Wulandry memutuskan untuk menciptakan brand Flashy di Bandung pada tahun 1998.

“Saya awalnya fokus membuat tas berdasarkan permintaan pelanggan, yang masih sebatas teman dan saudara,” ujarnya. Seiring waktu, saya menyadari bahwa untuk menarik pasar massal, Flashy harus memiliki gaya khas yang khas. “Kami dari merek lain.”

Setelah melakukan riset pasar, Windy memutuskan untuk menggunakan terjun payung sebagai bahan utamanya. “Selain serbaguna, harga bahan Parasut juga terjangkau dan sesuai dengan target pasar Flashy saat itu, yaitu pelajar SMA dan mahasiswa,” ujarnya.

Bahan baku Flashy hampir seluruhnya berasal dari Indonesia khususnya Jawa Barat seperti Cigondewah, Tamim dan Otista. Untuk terus mengembangkan bisnis dan memenuhi misinya membantu masyarakat sekitar, merek ini memberdayakan puluhan penjahit dan perajin di Jawa Barat dan sekitarnya.

Flashy bergabung dengan Tokopedia pada tahun 2019. “Selain efisiensi biaya usaha, Tokopedia membantu kami meningkatkan penjualan dan memperluas pasar, terutama melalui berbagai promosi,” kata Windy.

Flashy rutin mengikuti berbagai acara seperti Time of Indonesia Shopping (WIB), Cantik Fest, Discount Parade, PayDaySale dan Buy Local. Tokopedia disebut menyumbang 80% dari total penjualan online Flashy.

Selain itu, Flashy aktif memproduksi video di TikTok untuk meningkatkan kesadaran, mengedukasi, dan menghibur target pasarnya. Melalui ShopTokopedia, brand tersebut diharapkan mampu menjangkau konsumen muda dan mendapatkan wawasan berharga mengenai pengembangan produk dan bisnis masa depan.

Meningkatnya tren belanja online produk fashion di Tokopedia dan ShopTokopedia telah diberitakan. Antonia Adega, senior communications leader, Tokopedia dan ShopTokopedia, mengatakan: “Tokopedia dan ShopTokopedia melaporkan pertumbuhan penjualan sejumlah produk fashion pada kuartal pertama tahun 2024. Hal ini didorong oleh beberapa kegiatan yang berkaitan dengan produk fashion.

Ini termasuk Stylish Monday Tuesday, Beli Lokal, Rock Bargains, dan banyak lagi. Menurut Tokopedia, pakaian yang paling banyak dijual adalah pakaian muslim, aksesoris keagamaan, pakaian wanita, atasan muslim (kemeja, tunik, dan celana khaki), serta pakaian muslim pria (kemeja khaki, sarung), dengan rata-rata ada. pertumbuhan. . Volume bisnis meningkat dua kali lipat.

Sedangkan tas yang paling laris di Tokopedia adalah tas selempang, tas jinjing, tas selempang, dompet, dan dompet. Kemudian fashion item yang paling banyak dijual di ShopTokopedia adalah rok wanita, celana pendek pria, baju tidur wanita, hijab, dan pakaian rajut dengan rata-rata volume transaksi mencapai dua kali lipat. Kemudian, tas belanja, tas rias, dompet, dompet, dan tas tangan termasuk produk tas yang paling laris.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *