Wed. Oct 2nd, 2024

Kak Seto Nyamar Jadi Pemulung, Curhat Awal Mula Merantau di Jakarta hingga Bertemu Pak Kasur

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto baru-baru ini terlihat berpenampilan seperti seorang pelestari lingkungan atau pemulung. Dengan mengenakan pakaian compang-camping dan topi jerami, ia berkeliling jalan dan mengunjungi tempat pembuangan akhir (TPA).

Usut punya usut, rupanya pria yang berkecimpung di dunia anak ini teringat masa lalunya saat pertama kali pindah ke Jakarta. “Sejak saya menginjakkan kaki di Jakarta 54 tahun lalu, tanpa tujuan dan tanpa tujuan, saya berkeliaran sambil bekerja serabutan dan tidur di tong sampah,” tulis Kak Seto pada caption video yang diunggahnya ke Instagram @kaksetosahabatanak, Kamis April. . 18 2024.

Psikolog anak yang menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak ini, nampaknya mulai dikenal oleh orang-orang di sekitarnya. Kak Seto sesekali mengambil botol bekas seolah ingin kilas balik ke kehidupannya sebelum menjadi sesukses sekarang.

Pria kelahiran 28 Agustus 1951 ini menceritakan, kehidupannya sebagai seorang drifter di Jakarta berubah saat bertemu dengan Pak Kasur pada 4 April 1970. Menurutnya, pertemuannya selama ini berujung pada perjalanannya sebagai “teman masa kecil”.

Menurutnya, proses ini tidak mudah, penuh liku-liku dan memakan waktu yang lama, sehingga membuat saya semakin tertempa sejak kecil. “Sampai saat ini saya yakin proses tersebut masih berjalan,” kata Kak Seto dalam keterangan tertulisnya.

Kak Seto terus mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan sarannya agar ia bisa menjadi sahabat yang lebih baik bagi anak-anaknya. “Karena saya yakin negara ini butuh lebih banyak teman anak. Tidak bisa hanya menyerahkan tanggung jawab pada satu orang yang tentunya tidak lepas dari ketidaksempurnaan,” tulisnya.

“Saya juga tidak lupa meminta maaf jika apa yang saya sampaikan kepada dunia anak selama ini masih penuh kekurangan,” lanjutnya.

Beliau juga mengajak kita untuk bergandengan tangan untuk terus berkarya demi kepentingan terbaik anak Indonesia tercinta. Kata-kata tersebut seolah ia dedikasikan untuk 54 tahun pengabdiannya di dunia anak.

Dalam konten video yang dibuatnya, ia pun mencatat beberapa komentar dari warganet. Kebanyakan komentarnya bernada menghakimi dan menyebut dirinya sebagai orang yang sering bersentuhan dengan masalah anak.

Dari konten tersebut, banyak netizen yang baru mengetahui kalau Kak Seto punya kebencian. “Kak Seto juga ada topinya,” tulis salah satu warganet.

“Legenda seperti Kak Seto di-bully netizen bahkan di era sekarang… udah keterlaluan banget,” sahut yang lain.

“Tidak semua orang menunjukkan perjuangannya. Tidak semua masalah yang ada di negeri ini bisa terselesaikan. Tetap semangat ya kak @kaksetosahabatanak,” semangat yang lain.

Baru-baru ini, Kak Seto pun buka-bukaan soal bullying yang masih banyak terjadi di kalangan pelajar Indonesia. Mengutip tim showbiz matthewgenovesesongstudies.com, 20 Februari 2024, jejaring sosial dihebohkan dengan viralnya rekaman video kasus perundungan antar pelajar yang diduga melibatkan putra artis ternama.

Kak Seto berbicara mengenai bullying yang kini banyak dibicarakan secara terbuka di masyarakat dan media sosial, Kak Seto fokus pada peran penting sekolah dan melatih siswa untuk menghentikan bullying. “Hentikan intimidasi, terapkan perlindungan!” tulis Kak Seto melalui akun Instagram @kaksetosahabatanak, Selasa 20 Februari 2024.

Salah satu yang dikritisi psikolog anak bernama lengkap Seto Mulyadi ini adalah sikap acuh tak acuh terhadap bullying di berbagai lingkungan, misalnya di sekolah. Ia juga mengatakan, ada persepsi umum mengenai perundungan yang dilakukan oleh beberapa anak terhadap anak lainnya.

Kak Seto dalam video di akun media sosialnya mengatakan, “Menyikapi banyaknya kejadian perundungan atau pelecehan di berbagai sekolah, pada kesempatan ini saya ingin menginformasikan bahwa perundungan atau pelecehan seringkali disebabkan oleh kelalaian.

“Jadi sepertinya bullying adalah hal yang lumrah, hal yang lumrah terjadi pada anak-anak, apalagi mereka tumbuh dan berkembang dengan dinamika yang berbeda-beda,” lanjutnya.

Selain itu, Kak Seto menekankan dampak buruk bullying jika kejadian ini terus berlanjut di kalangan anak-anak, khususnya di sekolah. Oleh karena itu, Kak Seto memandang pentingnya peran sekolah.

“Padahal bullying itu buruk dan tidak sehat. Sangat berbahaya bagi perkembangan psikologis siswa karena mengganggu konsentrasi siswa sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan lebih efektif,” kata Kak Seto.

“Makanya kami sangat meminta agar semua pihak, baik pihak sekolah maupun dewan sekolah, bahu-membahu mencegah terjadinya perundungan. Karena perundungan itu buruk dan tidak sehat, maka memang perlu ada gerakan bersama untuk mewujudkan sekolah ramah anak.” dia melanjutkan.

Kak Seto juga menegaskan, pelaku perundungan di kalangan pelajar tidak ada bedanya dengan pelaku kekerasan di kalangan orang dewasa. Akibatnya, pelanggar kecil pun bisa dihukum.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *