Sun. Oct 6th, 2024

Kalbe Farma Bakal Tebar Dividen Rp 1,4 Triliun

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Business Press, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun kepada pemegang saham atau Rp 31 per saham. 

Bagian tersebut setara dengan 52 persen dari pendapatan yang diterima pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp 2,76 triliun. Perseroan mengumumkan akan membagikan dividen dalam waktu 30 hari sejak pengumuman hasil RUPST. 

Kalbe Pharma juga akan melakukan aksi korporasi pembelian kembali saham (buyback) dengan harga maksimal Rp 1 triliun dengan harga maksimal Rp 1.600 per saham. Pembelian kembali tersebut akan dilakukan pada periode 16 Mei 2024 hingga 15 Mei 2025. 

Direktur Kalbe Kartika Setiabudy menjelaskan perseroan akan menggunakan dana internal untuk melakukan pembayaran tersebut. Sesuai dengan peraturan pasar modal aktif, jangka waktu pelaksanaan pembelian adalah setelah 12 bulan (dua belas) setelah tanggal persetujuan RUPS.

“Kedua hal tersebut, baik dividen maupun imbal hasil, merupakan wujud komitmen Kalbe untuk terus memberikan nilai baik kepada pemegang saham,” kata Kartika dalam konferensi pers RUPST Kalbe, Kamis (16/5/2024). 

Dengan landasan yang kuat dan memanfaatkan peluang reformasi sektor kesehatan secara bertahap, perusahaan tetap optimis akan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan. 

Perseroan mempertahankan target pada tahun 2024 dengan pertumbuhan penjualan pada kisaran 6 hingga 7 persen, pertumbuhan laba bersih pada kisaran 13 hingga 15 persen, dan pengeluaran terbesar sebesar Rp 1 triliun.

Pada perdagangan saham Kamis 16 Mei 2024 pukul 14.37 WIB, saham KLBF turun 0,69 persen menjadi Rp 1.435 per saham. Harga saham KLBF dibuka pada Rp 1.445 per saham. Harga saham KLBF berada pada level tertinggi Rp 1.450 dan terendah Rp 1.435 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.880 kali dengan volume perdagangan 165.653 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 23,9 miliar.

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal melakukan pembelian kembali saham senilai Rp 1 triliun. Jumlah pembelian kembali saham KLBF sebanyak-banyaknya sebanyak 625 juta lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4/2024), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan melakukan pembelian kembali saham pada 16 Mei 2024-15 Mei 2025.

Estimasi nilai saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun dan jumlah saham sebanyak-banyaknya 625 juta lembar saham, kata Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius dalam siaran pers BEI.

Perseroan akan menggunakan dana internal untuk membeli kembali saham KLBF. Perusahaan memperkirakan dampak penurunan pendapatan bunga sekitar Rp 45 miliar. Dengan harga pembelian kembali tersebut, Perseroan mematok harga saham hingga Rp 1.600 per saham.

Vidjongtius mengatakan pengembaliannya akan dilakukan melalui transaksi di BEI. Perseroan akan menggunakan jasa perantara efek.

Pembelian kembali saham ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan investor terhadap nilai dasar saham perseroan, ujarnya.

Vidjongtius mengatakan pembelian saham perseroan juga memberikan keleluasaan perseroan dalam pengelolaan kas jangka panjang. Pasalnya, saham biasa di kemudian hari bisa dijual dengan harga lebih tinggi jika perusahaan membutuhkan tambahan modal.

Pengembalian saham tersebut akan dilaksanakan paling lambat 12 bulan setelah Rapat Umum Pegawai (RUPS) yang menyetujui pembelian saham tersebut dan mengacu pada Pasal 9 ayat (1) POJK No.29 Tahun 2023.

Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana belanja modal (capex) hingga Rp 1 triliun hingga 2023. Komunikasi eksternal PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho menjelaskan belanja modal tersebut akan digunakan terutama untuk mendukung operasional perusahaan. Angka belanja modal tahun depan juga tidak jauh berbeda dengan belanja modal tahun 2023.

Tahun depan perseroan menyiapkan belanja modal pada kisaran Rp700 miliar-Rp1 triliun. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk perluasan kapasitas, pemeliharaan rutin, dan kebutuhan IT, ujarnya kepada matthewgenovesesongstudies.com, dikutip Sabtu (30). ./12/2023).

Tahun ini, perseroan memperkirakan pengeluaran sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2023. Dana tersebut dialokasikan untuk memperluas kapasitas produksi dan jaringan distribusi perseroan.

Selain itu, anggaran belanja tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan dan penyelesaian proyek yang sedang berjalan. Calbe akan berusaha mencapai tujuan ini pada tahun 2023 dan mencapai pertumbuhan penjualan yang lebih baik pada tahun 2024. Calbe juga memiliki tujuan internal untuk menghasilkan keuntungan pada tahun 2024.

 

Perseroan mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 22,56 triliun pada akhir kuartal III 2023. Jumlah tersebut meningkat 6,5 persen year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, laba bersih KLBF tercatat sebesar Rp 2,06 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2023 atau turun 16,9 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu karena kondisi pasar yang menantang di masa transisi pasca pandemi.

Melihat kinerja tersebut, perseroan memberikan sinyal akan membagikan dividen pada tahun buku 2023. Secara historis, perseroan memiliki kebijakan pembagian dividen pada kisaran 45-55 persen dari laba bersih. Hal ini merupakan bentuk komitmen Calbe Pharma untuk memberikan imbal hasil yang baik kepada pemegang saham.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *