Thu. Sep 19th, 2024

Kamera Jebak Berhasil Rekam Satu Individu Badak Jawa, Diduga Anakan Baru

By admin Apr19,2024 #Badak Jawa #ujung kulon

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kabar gembira datang dari ujung barat Pulau Jawa, tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), di mana seekor badak jawa (Rhino sondex) yang baru menghuni kawasan Semenanjung Ujung Kulon terekam kamera.

Tercatat pada 4 Maret 2024 pukul 11:49 WIB seekor anak badak tertangkap kamera jebakan. Induk dan anak badak jawa yang tertangkap kamera diyakini sebagai anak baru.

Direktur Jenderal Perlindungan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Satyawan Pudyatmoko mengungkapkan kebahagiaannya atas penemuan anak badak tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan anak badak tersebut seperti anak badak lainnya.

“Ahmadulilah, ini kabar baik dan membuktikan bahwa badak jawa terbesar di dunia yang hanya ada di Ujung Kulon bisa tumbuh dengan baik dan lestari,” kata Satyawan Pudyatmoko dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (7/4/2024).

Kepastian keberadaan badak jawa baru ini berdasarkan hasil Pemantauan Badak Jawa (MBJ) yang dilakukan pada Februari-April 2024, setelah itu para ahli melakukan analisis fisik untuk mengidentifikasi individu badak jawa bersama mitra dan akademisi.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari ditemukannya metode kamera jebakan dengan metode pengambilan sampel sistematik (cluster). Kegiatan pemantauan dimulai pada bulan Februari-April 2024 dan berhasil memasang 126 unit kamera jebakan.

Berdasarkan hasil identifikasi tim, anak badak jawa baru ini berumur 3 hingga 5 bulan dan ID identifikasi anak badak jawa saat ini adalah 093.2024.

Karena bagian belakang jenazah tidak tepat di depan kamera jebakan, maka jenis kelaminnya tidak dapat diidentifikasi. Anak badak jawa tidak mempunyai gejala/cacat tertentu yang terlihat dari penampakan tubuhnya sehingga tergolong mulus/normal.

Sedangkan hasil identifikasi induknya menunjukkan bahwa ia memiliki cangkang tanduk yang sangat bening. Kepalanya tidak terlihat jelas sehingga fitur wajah tidak bisa dikenali. Telinga kanan dan kiri normal (tidak ada bekas luka/cacat). Gelombang kiri terus menerus tidak muncul di sisi kanan dan ekornya normal.

Namun belum terungkap nama dan identitas induk badak tersebut karena posisi badak tersebut sangat dekat dengan kamera jebakan.

Pencatatan anak badak jawa ini merupakan temuan lanjutan, dimana sebelumnya telah berhasil dicatat di TNUK pada tahun 2022 dan 2023 dengan ID.091.2022 (betina) dan ID.092.2023 (betina).

Kebijakan “Kawasan Dilindungi Sepenuhnya”: Tercatatnya anak badak jawa baru pada tahun 2024 merupakan hasil upaya Tim Pemantau Badak Jawa yang bekerja tanpa kenal lelah, serta penerapan Kebijakan Kawasan Dilindungi Sepenuhnya di kawasan Semenanjung Ujung Kulon. .

Satyawan juga mengatakan, jangan kecewa dengan nikmatnya kelahiran ini. Meski badak jawa bisa berkembang biak, bukan berarti habitat dan individu badak jawa kebal terhadap berbagai gangguan.

Aktivitas perburuan, predator (anjing hutan), penyakit, potensi depresi reproduksi, dan bencana alam masih mengancam kelangsungan hidup dan kelestarian badak jawa.

“Untuk itu, kita dan seluruh pihak pendukung upaya konservasi badak jawa tidak boleh berpuas diri dan harus selalu mengantisipasi segala ancaman,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *