Thu. Sep 19th, 2024

Kantongi Izin Edar dari BPOM, Kalbe Luncurkan Obat Anemia untuk Pasien Ginjal Kronik Efepoetin Alfa

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) pada Oktober 2023, PT Kalbe Farma TB (Kalbe) melalui anak perusahaan PT Kalbe Genekine Biologics (KGbio) dan PT Finusolprima Farma Internasional (FIMA) telah diluncurkan. Obat Ephepoetin Alfa pada 27 April 2024. 

Ephepoetin Alfa adalah obat yang ditujukan untuk pengobatan anemia pada pasien penyakit ginjal kronis.

Diketahui, ketika seseorang mengidap penyakit ginjal kronis, ginjal tidak dapat memproduksi hormon eritropoietin (EPO) yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah sehingga meningkatkan risiko anemia.

Anemia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penyakit ginjal kronis stadium menengah dan lanjut, dan kondisi ini dapat memburuk seiring menurunnya fungsi ginjal hingga terjadi gagal ginjal. Dalam hal ini, effepoetin alfa berperan penting sebagai obat anti anemia jangka panjang yang merangsang eritropoiesis (ESA). Efepoetin Alfa menawarkan keunggulan waktu paruh yang panjang berkat teknologi hybrid Fc IgG4 dan IgD.

Ketua Persatuan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, mengatakan uji klinis fase 3 menunjukkan Ephepoetin Alfa efektif dan aman sebagai alternatif pengobatan anemia pada pasien pradialisis dengan penyakit ginjal kronis.

Berdasarkan uji klinis fase 3, efepoetin alfa terbukti efektif, aman, dan dapat menjadi alternatif pengobatan anemia pada pasien pradialisis. Penggunaan dini efepoetin alfa pada pasien pradialisis dapat memperlambat perkembangan penyakit ginjal kronis sebelum hemodialisis. “Dari sudut pandang pasien, penggunaan ESA jangka panjang lebih nyaman, karena suntikannya cukup 1-2 kali dalam sebulan,” jelasnya.

 

 

 

Keamanan dan kemanjuran Ephepoetin Alfa telah dikonfirmasi melalui uji klinis global yang dilakukan di Indonesia, Australia, Taiwan, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Korea Selatan.

Uji klinis ini melibatkan 391 pasien dengan penyakit ginjal kronis sebelum dialisis dan menunjukkan bahwa efepoetin alfa efektif dalam meningkatkan, mempertahankan, dan menstabilkan kadar hemoglobin serta dapat ditoleransi dengan baik dibandingkan dengan metoksi polietilen glikol-epoetin beta. Stabilitas kadar hemoglobin ini juga membantu menstabilkan dosis pengobatan.

 

 

Direktur KGbio Yunyar Linda mengatakan kehadiran Efepoetin alfa Kalbe merupakan komitmen untuk memperluas akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

“Peluncuran Efepoetin Alfa merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi pasien penyakit ginjal kronis dengan komplikasi anemia. Kami juga bangga karena Ephepoetin Alfa merupakan obat anemia pertama yang diteliti dan diproduksi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya kami. “Kami mendukung misi pemerintah untuk kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Sementara itu, International President, Director PT Finusolprima Farma, Liliana Susilovat mengungkapkan, kehadiran Efepoetin Alfa diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas dalam pengobatan anemia pada pasien penyakit ginjal kronis.

“Efepoetin Alfa merupakan pengembangan produk bioteknologi inovatif yang terus diupayakan Kalbe dan afiliasinya untuk memberikan pilihan terapi yang optimal.” Selain itu, kami berharap Ephepoetin Alfa dapat meningkatkan kenyamanan dan kepatuhan pasien terhadap rejimen pengobatan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *