Sun. Sep 29th, 2024

Kapan Waktu Terbaik untuk Mulai Mengenalkan Anak pada Bahasa Asing?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Di era globalisasi ini, belajar bahasa asing bukan lagi sebuah keharusan, melainkan sebuah keharusan. Manfaat mengenalkan bahasa asing pada bayi sudah banyak dibuktikan.

Keterampilan bilingual atau multibahasa memberikan anak keunggulan dalam persaingan dan membuka berbagai peluang di masa depan.

Namun banyak orang tua yang ragu untuk mengenalkan bahasa asing pada bayinya karena takut terjadi keterlambatan bahasa. Ide-ide ini tidak berdasar.

Menurut Romper, paparan bahasa asing sejak kecil tidak menyebabkan keterlambatan berbahasa, namun membawa banyak manfaat bagi perkembangan emosi dan bahasa anak.

Lantas, kapan waktu yang tepat mengenalkan anak pada bahasa asing?

Menurut Dr. Erika Levy, Ph.D., CCC-SLP, asisten profesor pendidikan komunikasi di Columbia University, mengatakan semakin dini anak Anda diperkenalkan dengan bahasa kedua, semakin baik.

“Selama enam bulan pertama kehidupannya, bayi sangat sadar akan suara bahasa di sekitarnya,” kata Dr. Levi untuk baju monyet. “Waktu terbaik untuk mulai mengajarinya bahasa kedua adalah sebelum satu tahun.”

Pasalnya, setelah satu tahun, bayi kesulitan mengenali bunyi-bunyi bahasa asing yang bukan bahasa ibunya. Hal ini dapat menimbulkan suara yang kental ketika mereka mencoba berbicara bahasa asing.

Dr. Pola pikir ini bisa dipraktikkan, namun masa emas berbicara seperti penutur asli biasanya terjadi pada usia muda, sekitar 3 atau 5 tahun atau masih muda. 

Bagi para orang tua yang ingin mengenalkan anaknya pada bahasa kedua, Dr. Erica Levy punya beberapa ide.

Pertama, ciptakan lingkungan yang kaya bahasa. Jika Anda fasih berbahasa lain, gunakan bahasa tersebut saat berbicara dengan anak Anda. Hal ini dapat dilakukan oleh salah satu atau kedua orang tua, serta wali, kapan saja dan kapan saja.

Komunikasi langsung dalam bahasa asing lebih efektif dibandingkan paparan pasif seperti mendengarkan musik atau menonton video.

Kedua, jangan khawatir tentang masalah perkembangan bahasa. Dr. Levy memastikan bahwa mempelajari bahasa kedua tidak menghambat perkembangan bahasa ibu anak Anda. Faktanya, bilingualisme memiliki manfaat psikologis, sosial dan linguistik.

Meskipun bilingualisme mungkin sedikit memperlambat waktu pemrosesan bahasa, efek ini hanya bersifat sementara dan tidak signifikan.

Ketiga, dorong anak Anda untuk aktif menggunakan bahasa asing. Semakin banyak mereka menggunakan bahasa tersebut, semakin baik keterampilan mereka. Ajak mereka ke kelas bahasa, habiskan waktu bersama penutur asli, atau jalan-jalan ke negara tempat bahasa tersebut digunakan.

Bayi yang tidak terpapar bahasa asing pada masa sulit ini, sejak lahir hingga tiga tahun, akan mengalami kesulitan dalam mengenali bunyi-bunyian dalam bahasa asing. Hal ini terjadi karena pesatnya pertumbuhan otak pada periode ini.

Otak bayi dilahirkan dengan 100 miliar sel saraf. Koneksi ini, yang disebut sinapsis, memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan pembelajaran. Sejak lahir hingga usia tiga tahun, sinapsis ini berkembang pesat, dan anak-anak membangun 700 koneksi saraf baru setiap detiknya.

Sinapsis ini memungkinkan bayi memetakan suara yang didengarnya, menciptakan pola di otaknya. Fitur-fitur ini digunakan untuk memahami dan membuat kata-kata.

Pada usia enam bulan, otak bayi mulai “mengunci” pola-pola bahasa yang telah mereka pelajari, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mengenali pola-pola baru dan asing.

Proses ini menyulitkan bayi yang tidak mengenal bahasa asing sejak masa kanak-kanak untuk mempelajari bahasa tersebut di kemudian hari.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *