Wed. Sep 25th, 2024

Kapten Vincent Raditya Terinfeksi Flu Singapura, Alami Demam dan Muncul Ruam Bernanah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Vincent Raditya, seorang penerbang dan pecinta alam terbuka, berbagi pengalamannya tertular virus flu di Singapura. Pria bernama Kapten Vincent itu melalui halaman Instagram-nya mengatakan bahwa dia menderita penyakit yang lebih buruk daripada saat dia tertular COVID-19.

“Menurut saya penyakit ini lebih sakit dari COVID. Di hari kedua muncul bintik-bintik di wajah dan kepala, sampai terbakar semua,” kata Kapten Vincent dalam postingan Instagramnya.

Namun, Kapten Vincent tampak mengalami lepuh kecil berisi nanah tidak hanya di wajah dan kepalanya, tetapi juga di tangan, kaki, dan mulutnya.

Berdasarkan highlight Instagram-nya, putri Kapten Vincent diketahui pertama kali tertular flu Singapura dari temannya. Penyakit ini diketahui meningkat pada anak di bawah usia 5 tahun. Namun, bukan berarti orang dewasa tidak bisa tertular. Kemudian di Singapura, virus flu menginfeksi istri Kapten Vincent, yang kemudian menulari pilotnya.

Demam, lemas dan gelisah selama tiga hari pada pria berusia 39 tahun itu adalah gejala pertama flu Singapura. Kapten Vincent dirawat di rumah sakit ketika ruam muncul.

“Panas, panas banget. Lalu semuanya terasa sakit dan saya merasa lemas. Malam hari saya semakin kepanasan dan merasa tidak enak badan,” ujarnya.

 

Sudah hampir tiga hari sejak demamnya muncul, dan Kapten Vincent masih belum tahu penyakit apa yang dideritanya karena dia masih belum mengeluarkan nanah di tubuhnya. Ia diduga terjangkit penyakit tifus, demam laut, atau flu Singapura.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, Kapten Vincent juga terjangkit flu Singapura. Dia juga mulai mengalami ruam di kepala dan wajahnya.

“Teman-teman, ada banyak hal yang aku pikirkan. Sungguh, flu Singapura bukanlah masalah besar bagi kebanyakan orang, jika penyakitnya akan menjadi lebih besar.”

YouTuber EMC Grha Kedoya dikabarkan telah dirawat di rumah sakit. Kapten Vincent tampaknya sudah membaik. 

Diperoleh dari kemkes.go.id Flu Singapura atau yang secara medis disebut penyakit kepala, kaki dan mulut (HFMD), disebabkan oleh enterovirus seperti coxsackievirus A16 dan enterovirus 71.

Penyebab lainnya adalah coxsackievirus A5, A6, A7 dan A9. A10, A16, B1, B2, B3, B5, echovirus dan enterovirus lainnya.

Di Singapura, virus flu menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit, menghirup udara, atau berbagi makanan dan minuman. Masa inkubasi virus ini adalah 3-6 hari, dan viral load berlangsung selama 5 minggu.

Flu Singapura ditandai dengan bintik-bintik merah dan kenyal, biasanya di tangan, mulut, dan kaki. Saat flu Singapura pertama kali muncul, kulit berubah warna dan diawali dengan bintik-bintik merah kenyal berukuran 4-8 mm. Zat elastis ini dengan cepat merusak kulit di sekitarnya.

Pada flu Singapura klasik, pasien datang dengan lesi mulut dengan keterlibatan minimal pada lidah, mukosa bukal, laring, dan orofaring.

Gejala flu Singapura biasanya meliputi: demam ringan [38°C hingga 39°C (100.4°F hingga 102.2°F)], berlangsung 1 hingga 2 hari, malaise, terkadang nyeri perut, nyeri saluran pernapasan bagian atas. Terjadi sakit tenggorokan dan mulut, dan mungkin terjadi gangguan menelan dan dehidrasi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *