Thu. Sep 19th, 2024

Kartini Jaga Bumi, Lika-liku 2 Pengusaha Perempuan Bangun Bisnis Ramah Lingkungan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menyambut Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, Minggu (21/4/2024) dan Hari Bumi, Senin, 22 April 2024, dua pengusaha perempuan asal Indonesia berbagi kisah membangun bisnis ramah lingkungan. Bukan sekedar mencari keuntungan, bisnis berkelanjutan Anda diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Salah satu pendiri Klandizie, Amanda Damayanthi, mengatakan dirinya secara pribadi sudah lama tertarik dengan isu lingkungan. “Waktu SMA, saya menjadi relawan untuk membersihkan sungai dan taman,” ujarnya pada acara virtual “Kartini Peduli Bumi” yang dimulai TikTok dan Tokopedia pada Jumat, 19 April 2024.

“Pulang,” tambah Amanda. “(Saya) bilang ke mama, ‘Rasanya rumah penuh, banyak barang. Kami akhirnya mulai menyapu sampah, memilah sampah, dan mengurangi (penggunaan) plastik, karena itulah yang paling sering kami temukan ketika kami bersih. “

Di rumah, Amanda mulai mengurangi penggunaan barang sekali pakai pada tahun 2013. “Pada tahun 2015, Ibu sedang asyik berbelanja di Tokopedia, jadi kami mulai mencoba berjualan di Tokopedia. Kami memulai dengan barang-barang yang membantu kami mengurangi sampah di rumah. “

Terkait hal tersebut, Sandra Djajadisastra, pemilik Serenitree pun mengaku memulai bisnisnya dari pengalaman pribadi. Dalam kesempatan yang sama, ia berbagi: “Kulit saya sensitif, sehingga ada masalah yang muncul setelah menggunakan produk yang tidak sesuai. Namun setelah menggunakan produk buatan sendiri, masalah kulit saya perlahan berkurang.”

Dari masyarakat sekitar yang mengatakan ingin memanfaatkan produk ini untuk perawatan kecantikan, akhirnya ia mulai mengembangkan usahanya pada tahun 2021. “Segala macam konsep sudah kami persiapkan dan akhirnya bisa keluar di tahun 2023 dengan sisi keren dan tulisan yang mumpuni. ” , dia berkata.

Awalnya, kata Sandra, mereknya meluncurkan lotion dan sabun mandi. Respon konsumen cenderung baik, terutama bagi mereka yang memiliki kulit bermasalah atau kulit sensitif. “Produk alami tidak hanya lebih sehat untuk kulit Anda, tetapi juga lebih baik bagi lingkungan,” katanya.

“Semua orang mandi, pakai sabun, (sisa air mandi) akan terurai di saluran air dan sungai,” kata Sandra. “Jika menggunakan bahan kimia yang keras akan merusak biota (sungai yang akhirnya bermuara ke laut).

Seperti Sandra, Amanda juga mempersiapkan peluncuran produknya setelah melakukan banyak riset. “Kami sangat mengkhawatirkan bulu sikat gigi karena sebagian besar menggunakan nilon. Akhirnya seiring berjalannya waktu, kami belajar mengembangkan produk yang mengurangi penggunaan plastik,” ujarnya.

Tak hanya dari segi produk, penggunaan plastik juga diminimalkan pada saat mendesain kemasan produk. “Langkah lain yang kami lakukan adalah mengumpulkan kartu bekas dari tetangga kami, yang kemudian kami gunakan untuk mengemas pesanan. Dengan cara ini, kami berharap mereka juga terbiasa memilah sampahnya (di rumah)”, jelas Amanda.

Menurut Amanda, bisnis produk ekologi “memiliki banyak potensi”, terutama karena menyasar generasi Y dan generasi Z sebagai bagian pasarnya. Kedua generasi ini, menurutnya, memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap isu lingkungan.

Namun, diakuinya, menjual produk ramah lingkungan tidaklah mudah. “Kami menyiasatinya dengan memberikan edukasi dengan cara yang menyenangkan, menghadirkan narasi-narasi positif dibandingkan narasi yang ‘menakutkan’,” ujarnya. “Teruslah bersenang-senang, karena bisnis ada pasang surutnya.”

Ia juga menyampaikan bahwa penting untuk fokus, konsisten, rajin mengembangkan diri, dan mudah beradaptasi. “UKM harus tangkas,” katanya. “Setiap mau menyerah, saya langsung teringat tujuan pertama berbisnis (produk ramah lingkungan).”

Sandra sependapat, dan menambahkan bahwa pengetahuan teknologi juga merupakan faktor penting. “Selalu ikuti perkembangan terkini yang selaras dengan kelestarian lingkungan,” ujarnya. Perusahaan juga melibatkan pelanggan dalam melindungi Bumi dengan mendorong pengembalian kemasan setelah dikonsumsi.

“Setiap pelanggan yang mengembalikan kemasan bekasnya biasanya akan menerima kupon atau diskon untuk digunakan pada pembelian berikutnya,” katanya.

Diakui Sandra, produk kecantikan yang terbuat dari bahan alami umumnya lebih mahal karena harga bahan bakunya lebih tinggi. “Tapi kami tidak sekadar memberikan harga, kami menjelaskan keunggulan produk dan menegaskan, ditambah dengan rangkaian testimoni, sejauh ini alhamdulillah semuanya berjalan baik,” ujarnya.

Amanda menjawab, kelompoknya juga merancang produk secara efektif dan efisien agar tahan lama. “Karena berkelanjutan, jadi kalau dihitung sama saja hemat. Tinggal pilih mau investasi atau mengeluarkan uang (untuk produk) yang nantinya jadi mubazir,” ujarnya.

 

 

Senior Communications Manager Tokopedia Antonia Adega mengatakan, pihaknya juga menganut gagasan semakin banyak perempuan yang memutuskan terjun ke bisnis ramah lingkungan. Ia mengatakan: “Di Tokopedia, jumlah pengusaha perempuan yang memulai usaha selama pandemi meningkat 1,5 kali lebih banyak dibandingkan laki-laki (mengutip survei LPEM FEB UI 2020).

“Tahun lalu,” tambahnya. palembang, tangerang, surabaya, makassar dan denpasar merupakan beberapa daerah yang mengalami peningkatan jumlah wirausaha perempuan terbesar, dengan rata-rata lebih dari 2,5 kali lipat.

Mereka setidaknya memiliki tiga inisiatif untuk menarik lebih banyak pengusaha perempuan, yaitu Kelas Digital Lanjutan untuk Perempuan, Modul Digital Lanjutan untuk Perempuan, dan belanja lokal khusus di Kartini. Pihaknya juga menggagas Tokopedia Hijau, sebuah gerakan yang mengajak pemasok menerapkan prinsip ramah lingkungan.

Melalui website khusus ini, konsumen bisa lebih mudah menemukan beragam produk ramah lingkungan pilihan pelaku usaha lokal termasuk Klandizie dan Serenitree. Transaksi tersebut diklaim dapat mengurangi sampah plastik karena menggunakan kemasan kertas, kertas robek, serat nanas, dan berbagai alternatif kemasan.

Dari kategori tersebut, sabun, deodoran, tisu basah, dan kapas menjadi beberapa produk ekologi yang paling laris di kuartal II tahun 2023.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *