Sat. Sep 21st, 2024

Kasus Flu Burung pada Manusia di Australia, Epidemiolog: Sudah Pulih Tapi Sempat Alami Gejala Parah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah Australia melaporkan kasus pertama flu burung pada manusia, Rabu 22 Mei 2024. Kasus ini terjadi pada seorang anak yang diduga tertular H5N1 di India.

Hal ini dijawab oleh pakar kesehatan global Dicky Budiman. Menurutnya, apa yang terjadi di Victoria, Australia, memang merupakan kasus pertama flu burung pada manusia di negara tersebut.

“Apa yang terjadi saat ini di Victoria, Australia, merupakan kasus H5N1 yang pertama di Australia. Itu terjadi pada seorang anak yang baru kembali dari India. Diduga ada kontak dengan hewan atau produk yang tertular,” kata Dicky kepada Health matthewgenovesesongstudies.com via pesan suara, Kamis (23/5/2024).

Dicky juga mengatakan, kondisi pasien kini sudah membaik, namun mengalami gejala serius.

“Anak ini sedang dalam masa pemulihan, namun sebelumnya menunjukkan gejala yang sangat parah,” ujarnya.

Gejala pertama yang ditunjukkan anak adalah demam dan flu-like syndrome atau gejala mirip flu.

Kasus ini menjadi pesan penting bagi Indonesia, lanjut Dicky. Pasalnya, Indonesia juga merupakan negara yang kasus seperti flu burung relatif endemik.

“Dan Indonesia merupakan negara yang melaporkan adanya kasus dugaan penularan flu burung dari manusia ke manusia, meskipun dalam literatur hal ini sangat jarang terjadi,” kata Dicky.

Dicky mengatakan, wabah flu burung di Australia bisa menjadi peringatan bagi Indonesia untuk meningkatkan pengawasan. Ingat, Australia adalah negara tetangga.

“Pelajaran pentingnya, apa yang terjadi saat ini di Australia, yang merupakan tetangga kita, merupakan seruan bagi Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaannya,” kata Dicky.

Artinya, jika pelaku perjalanan berasal dari negara yang berisiko mewabahnya flu burung, maka perlu dilakukan serangkaian tes untuk memastikan pelaku perjalanan tersebut tidak tertular H5N1.

Pesan penting lainnya selain peningkatan pengawasan dan diagnostik adalah peningkatan literasi dan mitigasi di wilayah yang terdapat peternakan unggas. Salah satunya di Jawa Barat yang terdapat peternakan besar.

“Upaya lain yang telah dilakukan di berbagai negara maju, termasuk Australia, adalah meningkatkan vaksinasi influenza.”

Vaksinasi flu tidak mencegah atau melindungi tubuh dari serangan flu burung. Namun vaksin ini memiliki keunggulan penting dan esensial dalam mencegah infeksi silang.

“Ada kekhawatiran bahwa infeksi silang dapat meningkatkan kemampuan virus flu burung untuk menginfeksi manusia dan menyebar antarmanusia. Oleh karena itu, salah satu hal terpenting yang harus dipersiapkan adalah meningkatkan jumlah vaksinasi flu.”

Program vaksinasi flu perlu ditingkatkan, terutama bagi wisatawan yang pernah mengunjungi negara-negara yang sedang mewabahnya flu burung, kata Dicky.

Selain pelaku perjalanan, salah satu kelompok yang tidak boleh melewatkan vaksinasi flu yang dilakukan setahun sekali adalah peternak unggas.

Kedua, peternak unggas di negara maju perlu mendapatkan vaksinasi influenza setahun sekali dan hal ini perlu diterapkan di Indonesia juga, ”pungkasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *