Wed. Sep 25th, 2024

Kasus Parah Mpox Mayoritas Terjadi pada Anak dan Usia Muda, Ini 3 Upaya Penanggulangannya di Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Badan kesehatan masyarakat Afrika memperingatkan bahwa Mpox menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan. Lebih dari 17.000 kasus dan lebih dari 500 kematian telah dilaporkan tahun ini, sebagian besar terjadi pada anak-anak Kongo.

Oleh karena itu, badan tersebut telah mengumumkan keadaan darurat untuk Mpox di Afrika. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan Darurat Kesehatan Global (PHEIC) untuk penyakit Mpox atau cacar monyet mulai 14 Agustus 2024.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Menular Tropis RS Pondok Indah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam – Bintaro Jaya, Hadianti Adlani, Mpox memiliki tingkat keparahan (incindence rate/CFR) sebesar 1-10 persen. Dengan jumlah kematian tertinggi terjadi pada generasi muda.

Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan bergantung pada tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan penyakit.

“Kematian tersebut sebagian besar terjadi pada usia muda karena rentan terhadap penyakit, mengingat status kekebalan tubuh mereka yang masih belum sempurna,” kata Hadianti dalam siaran persnya, Selasa (27/08/2024).

Untuk mengatasi situasi Mpox saat ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan tiga tindakan penanggulangan, antara lain upaya pengawasan, pengobatan, dan vaksinasi. Pemantauan dilakukan melalui kajian epidemiologi dan penyiapan laboratorium uji. Upaya terapeutik dilakukan dengan memberikan terapi simtomatik, penerapan logistik antivirus spesifik Mpox, dan pemantauan kondisi pasien. Kementerian Kesehatan juga merekomendasikan vaksin Mpox kepada populasi khusus, yaitu pria yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan sesama jenis dalam 2 minggu terakhir, dengan atau tanpa riwayat infeksi pada manusia. virus imunodefisiensi manusia (PHIB).

Virus Mpox belum ditemukan, penyakit lain yang mirip dengan Mpox. Namun, Mpox bisa dicegah dengan vaksin cacar.

Selain itu, penyakit menular dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain: Menumbuhkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, seperti rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan teknik mencuci tangan yang benar. Hindari kontak langsung dengan tikus, primata, atau hewan yang mati mendadak atau sakit. Hindari kontak fisik dengan pasien yang terinfeksi Mpox atau bahan yang terkontaminasi. Jika kontak dengan pasien Mpox tidak dapat dihindari, gunakan alat pelindung diri saat merawat penderita infeksi Mpox.

Cara lain untuk mencegah penularan Mpox adalah dengan memasak makanan sebelum dimasak, terutama daging dan karkas. Praktikkan perilaku seks aman dengan tidak berganti pasangan dan menunda hubungan intim dengan pasien Mpox. Gunakan masker untuk mencegah penyebaran Mpox saat harus bertemu orang lain. Bersihkan rumah, terutama permukaan yang sering disentuh. Wisatawan yang kembali dari daerah yang terkena dampak harus segera diperiksa jika mereka tiba-tiba mengalami demam, pembesaran kelenjar getah bening, atau ruam kulit dalam waktu 3 minggu setelah mereka kembali. Pasien Mpox harus diisolasi atau dikarantina sendiri untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain.

Hadianti mengimbau masyarakat segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala mpox seperti ruam dan pembesaran kelenjar getah bening.

Oleh karena itu, jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala Mpox, segera pergi ke IGD rumah sakit atau konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam spesialis penyakit tropis dan menular.

Meski belum ada pengobatan atau vaksin khusus untuk infeksi ini pada manusia, pengobatan simtomatik dan suportif dapat diberikan berdasarkan gejala yang timbul untuk meringankan gejala yang muncul, lanjut Hadianti.

Riwayat vaksinasi cacar dikatakan sangat efektif mencegah penyebaran dan memburuknya penyakit atau komplikasi Mpox. Edukasi dan kesadaran terhadap gejala mpox sangat penting untuk mencegah penularan penyakit.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *