Thu. Sep 19th, 2024

Kata BPOM soal Efek Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang Bisa Sebabkan Kondisi Langka Pembekuan Darah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyebutkan belum ada laporan kejadian terkait termasuk sindrom trombosis dan trombositopenia (TTS) atau pembekuan darah pasca penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia.

Hingga April 2024, belum ada laporan kejadian keselamatan, termasuk kejadian TTS di Indonesia terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca, kata BPOM dalam keterangan resmi yang diperoleh matthewgenovesesongstudies.com pada 5 Mei 2024.

Hal tersebut diketahui berdasarkan kajian BPOM bersama Kementerian Kesehatan dan KOMNAS PP KIPI dalam memantau keamanan vaksin. Termasuk dalam surveilans adalah pelaksanaan surveilans aktif Kejadian Tidak Diharapkan (AEC) pada program vaksinasi COVID-19 pada periode Maret 2021 hingga Juli 2022 di 14 rumah sakit surveilans (lokasi surveilans aktif) di 7 provinsi. di Indonesia.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa manfaat penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Vaksin COVID-19 digunakan untuk mengurangi dampak dan kematian akibat infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Kasus TTS yang terkait dengan vaksin COVID-19 sangat jarang terjadi

Selain itu, mengacu pada penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kejadian TTS terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca tergolong sangat jarang (kurang dari 1 kasus per 10.000 kejadian).

Peristiwa TTS yang sangat langka ini terjadi antara 4 dan 42 hari setelah menerima dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca. Jika terjadi di luar jangka waktu tersebut, maka terjadinya TTS tidak berhubungan dengan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

 

BPOM juga menyatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca tidak lagi digunakan dalam program vaksin/vaksinasi di Indonesia.

Berdasarkan hasil pemantauan dan tindak lanjut BPOM menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca saat ini belum beredar di Indonesia, kata BPOM.

Sekadar informasi, pada masa pandemi COVID-19, Indonesia menggunakan vaksin AstraZeneca setelah diterbitkan Emergency Use Authorization (EUA) pada 22 Februari 2021.

Lebih dari 73 juta dosis telah digunakan dalam program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *