Fri. Sep 20th, 2024

Kebakaran Hutan di Gunung Rinjani, Titik Api Diduga Berasal dari Danau Segara Anak

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Kebakaran hutan kembali terjadi di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan menurunkan petugas untuk memeriksa dan memadamkan titik api pada Senin pagi, 17 Juni 2024.

Melansir Antara, Selasa (18/6/2024), Pemantau Ekosistem Hutan TNGR, Budi Sosmardi, mengatakan kebakaran terjadi pada Minggu, 16 Juni 2014 sore waktu setempat. Sumber api diduga berasal dari Danau Segara Enac, meski belum diketahui pasti penyebab kebakarannya.

“Dianggap sebagai tempat perjalanan pendakian Aik Berek di Lombok tengah,” imbuhnya.

Berdasarkan pemantauan dan prakiraan curah hujan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), delapan wilayah di NTB berpotensi mengalami kekeringan iklim. Hal ini disebabkan berturut-turut hari kemarau dengan indikasi hari tanpa hujan.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Angitia Pratiwi mengatakan potensi kekeringan pada dataran tinggi terjadi di Kabupaten Dombo (Wilayah Kimbo, Kilo, Bago) dan Kabupaten Bima (Wilayah Belo, Dongo, Lambetu, Balibelo, Wau, Wira).

Kemudian, Kota Bima (Kecamatan Rapa, Rasanai Timur), Kabupaten Lombok Barat (Kecamatan Chit), Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sambilia), Kabupaten Lombok Utara (Kecamatan Bayan), Sumbawa (Kecamatan Labuhan Badas, Labi, Muyuhilir, Sumbawa, Unter Ewis ) Sumbawa Barat serta Kabupaten di Kecamatan Giruhe.

Memasuki masa kekeringan, warga NTB diimbau untuk menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhotla), serta kekeringan yang biasa terjadi pada puncak kekeringan.

Akhir tahun lalu, dilaporkan terjadi kebakaran lahan di kaki Gunung Rinjani, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Berdasarkan informasi Pusat Pemantauan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima gaya hidup matthewgenovesesongstudies.com, pada 3 November 2023, titik panas api terpantau mulai 2 November 2023 pukul 07.30 Wita.

Kebakaran tersebut menghanguskan 95 hektare hutan Jumongan. Upaya pemadaman dilakukan dengan menggunakan air yang dikelola pemerintah desa. Upaya pengendalian sedang dilakukan dengan membangun jalan di sekitar kaki gunung untuk menyebarkan kemungkinan terjadinya titik panas.

Sementara upaya pengamanan dilakukan tim gabungan yang terdiri dari anggota TNI dan Bulri. Di sisi lain, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTN Gunung Rinjani) meminta kepada wilayahnya untuk tetap berhati-hati dan waspada jika terjadi kebakaran hutan di kawasan Pertemuan Sembalun, kawasan SPTN II TMGR.

Dalam keterangannya di akun Instagram @btn_gn_rinjani, pihak pusat mengatakan: “Pengunjung diminta bijak dalam menggunakan pemanas, dan sebelum meninggalkan area perkemahan, matikan pemanas sepenuhnya.”

Pihaknya sebelumnya telah menginformasikan kepada Kepala Unit Perlindungan dan Keamanan SPTN II TNGR dalam pemantauan titik api sebelum 31 Oktober 2023. Tim Terpadu Dalkarhutla berupaya memulihkan kebakaran hutan yang terjadi, namun hingga 1 November 2023, di . apinya tidak muncul. Dia berbalik.

“Penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti. Jenis tanaman yang terbakar antara lain semak, perdu, rerumputan, daun kering, pohon, pohon bakbakan, pinus gunung, saroban, dan lain-lain.” Pendapat BTN Gunung Rinjani mengatakan demikian dengan BTN. Instagram pada 1 November 2013.

Dalam laporan Antara, BTN Gunung Rinjani mengungkapkan, saat itu masih terdapat lima titik api di lereng utara Gunung Rinjani yang merupakan lahan kebakaran. Dari hasil pengamatan visual menggunakan drone, serta digitalisasi melalui aplikasi pemetaan lokasi, luas area kebakaran 7,5 kilometer dari pemukiman terdekat dan 3,4 kilometer dari Sembalon di jalur pejalan kaki, kata Lalo Santawana. Tim yang bertanggung jawab atas kebakaran di lapangan tngr.

Ia mengatakan: “Api tidak dapat dipadamkan, karena kondisi lokasi titik api sangat deras airnya, dan kondisi topografinya sangat terjal.”

Sementara itu, setelah hampir setahun ditutup akibat kebakaran hutan dan lahan, Gunung Arjunu-Welirang kembali dibuka pada Sabtu, 15 Juni 2024, dilansir Channel Surabaya matthewgenovesesongstudies.com. Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi menjelaskan, pada pembukaan gunung tahap pertama, prioritas akan diberikan kepada pendaki yang mendaftar secara online pada Agustus dan Desember 2023.

Menurut dia, pendaki bisa meminta penjadwalan ulang dengan menghubungi nomor kontak yang tertera di halaman Tahura Raden Soerjo. Ia menambahkan, Tahora Raden Swerjo menyiapkan sekitar 400 porsi untuk pendaki setiap harinya.

Jika dia menunjukkan bahwa dia diperbolehkan pergi ke tengah tanpa izin memasuki kawasan benteng (Semaxi), dia tidak akan bisa naik. Pendakian Gunung Arjunu-Welerang setelah penggalian Tahora Raden Swergu memastikan bahwa kondisi stabil pada tahun berikutnya untuk kebakaran hutan dan lahan. 

Kondisi kini mulai stabil, termasuk pertahanan dan perbaikan jalur pendakian, ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *