Fri. Sep 20th, 2024

Kebun Tulip di Belanda Pakai Robot AI Senilai Rp3,2 Miliar, Apa Istimewanya?

matthewgenovesesongstudies.com, Noordwijkerhout – Beberapa kebun tulip di Belanda telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk merawat tanaman bunganya.

Theo lah yang bekerja siang malam memantau kondisi kebun tulip, melacak tanaman yang sakit. Dia bekerja tanpa ada yang mengeluh. Meskipun dia melakukan pekerjaan yang dilakukan petani biasa, dia sangat lelah.

Saat peluncuran VOA Indonesia, Selasa (21/5/2024), Theo diketahui bukan seorang human farmer. Namun robot seukuran mobil putih itulah yang menjadi ‘senjata’ berteknologi tinggi baru di dunia. Melawan penyakit tanaman di taman tulip saat bunga mekar di musim semi.

Robot tersebut bekerja bolak-balik memeriksa kesehatan baris demi baris tulip “goudstuk” kuning dan merah dan, jika perlu, membunuh tanaman yang terdeteksi sakit. Untuk mencegah penyebaran virus tulip

Tanaman mati kemudian dipisahkan dari tanaman sehat di gudang pemilahan pasca panen.

Virus menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini membuat bunga tulip menjadi lebih kecil dan lemah. Virus ini juga melemahkan umbi tulip. Mengakibatkan tidak bisa mekar pada akhirnya.

Allan Visser, petani tulip generasi ketiga yang menggunakan robot AI, mengatakan: “Di setiap kebun tulip pasti ada persentase yang terserang penyakit. Dan setiap tahun tulip harus disingkirkan untuk mencegah tulip yang terinfeksi menulari tulip yang sehat. Dulu, kami selalu melakukannya sendiri. Dan kami tidak dapat melakukan semuanya dalam satu tahun, dan sekarang kami memiliki robot yang bekerja siang dan malam.

 

Robot tersebut mengikuti jalur ulat melintasi taman dengan kecepatan satu kilometer per jam, mencari garis-garis merah pada daun tulip yang terinfeksi.

Erik de Jong dari H2L Robotics, perusahaan pembuat robot, mengatakan kecerdasan buatan membantu mereka mengidentifikasi bunga yang sakit dan menentukan bunga mana yang harus dimusnahkan menggunakan koordinat.

“Inti dari mesin ini adalah pengetahuan yang kami masukkan ke dalam model AI-nya. Oleh karena itu, kami memanfaatkan ilmu para petani tulip. Kami menggabungkan pengetahuan tersebut dengan model AI dan kemudian mengintegrasikannya ke dalam mesin ini. Pengetahuan itu digunakan oleh Tiga kamera perangkat untuk mengambil foto dari tiga sudut berbeda. “Gambar dari berbagai sudut digabungkan untuk menemukan koordinat yang tepat dari tanaman yang sakit menggunakan antena GPS di atas mesin,” jelasnya.

Kemampuan dan efisiensi Theo juga cukup mahal. Robot tersebut dijual dengan harga 185.000 euro atau sekitar 3,2 miliar.

“Anda bisa membeli mobil sport yang bagus. Dengan robot ini Tapi saya lebih menginginkan robot ini. Karena mobil sport tidak bisa membasmi pohon tulip yang sakit dari kebun kita. Harganya mungkin mahal, tetapi sebenarnya jumlah orang di luar sana semakin sedikit. Tulip yang sakit dapat dikenali dari pemandangan untuk dilihat Oleh karena itu, kami perlu membeli robot ini karena ‘spora penyakit’ di ladang tulip kami menurun,” tambah Allan.

Sebagai bagian dari upaya memerangi virus tulip, 45 robot telah dikerahkan untuk berpatroli di kebun tulip di seluruh Belanda. Saat cuaca memanas dan musim turis mendekat,

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *