Fri. Sep 20th, 2024

Kejar Target 6 GW di 2029, Pertamina NRE Tambah Investasi Delapan Kali Lipat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menargetkan kapasitas terpasang pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih mencapai 6 GW pada tahun 2029.

Target 6 GW tersebut akan dikontribusikan dari gas untuk listrik dan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti energi panas bumi, tenaga surya, dan biogas. 

Tujuan tersebut merupakan cerminan dari ambisi Pertamina untuk terus mengembangkan portofolio bisnisnya di bidang energi ramah lingkungan yang tercermin dari aktivitas yang dilakukan anak usahanya, khususnya Pertamina NRE, melalui pilar rendah karbon, energi terbarukan, dan aktivitas pembangunan.

Hingga semester I tahun 2024, kapasitas terpasang pembangkit listrik yang dioperasikan Pertamina mencapai kurang lebih 2,6 GW.

“Pertamina memiliki strategi pertumbuhan ganda, yaitu memperkuat bisnis migas yang sudah ada dan membangun bisnis rendah karbon sebagai penggerak bisnis masa depan. Oleh karena itu, Pertamina NRE memiliki peran yang sangat strategis dengan menjadi garda terdepan Pertamina dalam pembangunan. bisnis energi bersih dan bisnis baru,” kata Direktur Utama Pertamina NRE John Anis di Jakarta.

Selain itu, Pertamina NRE juga menetapkan beberapa target lain pada tahun 2029, antara lain kredit karbon yang ditujukan untuk menjual 19,2 juta ton setara CO2 pada tahun 2029.

Pada bulan September 2023, Pertamina NRE berhasil menjadi penjual kredit karbon pertama pada perdagangan perdana BEI Karbon dengan volume yang diperdagangkan kurang lebih 800 ribu ton setara CO2.

Pertamina NRE juga menargetkan produksi hidrogen bersih mencapai 7.000 ton per tahun pada tahun 2029 dan bioetanol mencapai 840.000 kilo liter.

Sementara pada ekosistem baterai dan kendaraan listrik, Pertamina NRE menargetkan produksi sebesar 51,4 GWh. Dengan seluruh tujuan tersebut, anggaran investasi yang disiapkan akan mencapai USD 6,2 miliar pada tahun 2029. Angka tersebut delapan kali lebih tinggi dibandingkan anggaran investasi tahun ini.

Tahun ini, Pertamina NRE fokus pada beberapa inisiatif prioritas, antara lain pengembangan bisnis bioetanol untuk mendukung peningkatan penggunaan bahan bakar nabati di Indonesia bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga, pengembangan kawasan panas bumi Lumut Balai 2 berkapasitas 55 MW, pengembangan kawasan panas bumi Lumut Balai 2 berkapasitas 55 MW, bisnis panas bumi di luar negeri, bisnis karbon dan hidrogen untuk bahan bakar kendaraan (hidrogen untuk mobilitas).

Pertamina NRE menunjukkan pertumbuhan bisnis yang relatif baik. Dari sisi hasil keuangan pada tahun 2023, Pertamina NRE mengalami peningkatan pendapatan sebesar 6% dibandingkan tahun 2022 atau sebesar USD411,5 juta.

Sedangkan EBITDA dan laba bersih masing-masing mencapai US$331,77 juta dan US$146,60 juta atau meningkat 11% dan 24% dibandingkan tahun 2022.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras seluruh keluarga besar Pertamina NRE sehingga pada tahun 2023 Pertamina NRE berhasil memberikan hasil yang positif. Dengan amanah yang diberikan kepada Pertamina NRE untuk memimpin transformasi energi Pertamina Group, tantangan yang kita hadapi tidaklah mudah” Namun kami yakin, dengan kerja sama yang kuat dari Pertamina NRE dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, transisi energi dapat kami kelola sesuai harapan,” kata Direktur Utama Pertamina NRE John Anis.

Dari sisi operasional, pada tahun 2023, Pertamina NRE mampu meningkatkan produksi listrik hingga 5.452 GWh atau meningkat 17% dibandingkan tahun 2022. Peningkatan tersebut disumbang oleh berbagai jenis produksi antara lain gas to power, panas bumi, energi surya. dan biogas.

Pembangkit yang dioperasikan oleh PERTAMINA NRE juga menunjukkan keandalan yang baik, ditunjukkan dengan nilai Equivalent Availability Factor (EAF) yang mencapai 97,20% dari target sebesar 89,37%, serta nilai force outage rate (EFOR) yang hanya sebesar 0,21%, atau berada di bawah toleransi. batas yang ditetapkan sebesar 2,43%. Kinerja operasional tersebut juga didukung oleh kinerja HSSE yang baik, dimana total jam kerja aman mencapai 18.518.447 jam dan tidak ada korban jiwa.

Capaian lain yang diraih Pertamina NRE pada tahun 2023 antara lain keberhasilan anak usaha Pertamina Geothermal Energy melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 25 Februari 2023 dengan kode emiten PGEO.

PGE juga telah berhasil menerbitkan obligasi ramah lingkungan global senilai total $400 juta. Pertamina NRE juga menjadi satu-satunya penjual kredit karbon pada perdagangan pertama pada peluncuran pertukaran karbon pada 26 September 2023 yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Pada Juni 2023, PGE dan konsorsium Chevron berhasil memenangkan lelang Pekerjaan Panas Bumi Way Ratai, Lampung, dan siap melakukan pengembangan.

Selain itu, beberapa PLTS di wilayah operasional Pertamina telah berhasil terpasang dan beroperasi, antara lain PLTS WK Rokan berkapasitas 25,7 MW, beberapa PLTS di beberapa wilayah kilang dengan total kapasitas 5,5 MW, dan gas to power di RU. Dumai 12,9 MW.

Pertamina NRE juga menunjukkan kinerja keberlanjutan yang baik, ditunjukkan dengan peringkat ESG yang mencapai peringkat 13 atau masuk dalam kategori risiko menengah dan peringkat ketiga dunia untuk Independent Power Producer (IPP).

Nilai bagus tersebut membuktikan bahwa Pertamina NRE sangat baik dalam mengelola risiko dari aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Pertamina NRE berkomitmen mendukung ketahanan energi melalui pengembangan energi ramah lingkungan, selain mendukung Net Zero Emission 2060. Pertamina NRE menerapkan aspek ESG secara terintegrasi dalam operasionalnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *