Fri. Sep 20th, 2024

Kelembapan Ruangan Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Atasi dengan Cara Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Siapa sangka kelembapan dalam ruangan bisa menjadi penyebab Anda tidak bisa tidur nyenyak di malam hari? Ya, kondisi ruangan yang terlalu lembap memang bisa membuat kenyamanan tidur jadi berantakan. Padahal tidur yang berkualitas penting untuk kesehatan. 

Jika ruangan terlalu lembab, udara terasa berat, kering, dan tidak nyaman. Bayangkan, tubuh harus bekerja ekstra untuk bernapas karena udara penuh dengan uap air. Akibatnya tubuh lebih cepat lelah, dan tidur menjadi gelisah. Oleh karena itu, tidak heran jika Anda sering terbangun di tengah malam karena kepanasan. Inilah salah satu penyebab kualitas tidur yang buruk.

Sebaliknya, ruangan dengan tingkat kelembapan yang terlalu rendah juga sama mengganggunya. Udara yang terlalu kering dapat mengeringkan kulit dan saluran pernapasan. Akibatnya, Anda mungkin akan menggaruk-garuk badan karena kulit terasa gatal atau kesulitan bernapas karena hidung terasa kering. Semua ini dapat merusak kualitas tidur Anda dan membuat Anda tidak nyaman di malam hari.

Kelembapan dalam ruangan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia, mendengkur, dan berujung pada rasa kantuk berlebihan di siang hari yang dikenal dengan istilah Excessive Daytime Sleepiness (EDS).

Hal ini terjadi karena kelembapan yang tinggi memudahkan jamur tumbuh di dalam ruangan. Jamur ini dapat mencemari udara dan menyebabkan berbagai gangguan pernafasan seperti hidung tersumbat, mengi, dada terasa tertekan, batuk, iritasi tenggorokan dan sesak nafas.

Kelembaban relatif terbaik untuk tidur dan aktivitas dalam ruangan lainnya masih menjadi perdebatan. Meskipun kelembapan ideal di kamar tidur bervariasi tergantung iklim dan suhu, penelitian menunjukkan bahwa kelembapan relatif terbaik untuk tidur adalah antara 40% dan 60%. Kisaran ini juga berguna untuk mengurangi polutan dalam ruangan yang dapat mengganggu tidur. Badan Perlindungan Lingkungan merekomendasikan untuk melindungi kualitas udara dengan menjaga kelembapan dalam ruangan antara 30% dan 50%. 

 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatur kelembapan di kamar agar tidur malam lebih nyenyak, antara lain:

1. Temukan kecepatan yang tepat untuk arus bolak-balik

Perhatikan pengaturan lambat atau sedang untuk mode kecepatan AC. Penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung tidur lebih nyenyak dan lebih lama dengan aliran udara yang moderat di dalam kamar.

Sebaliknya, hembusan udara yang kencang dari AC dapat menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan detak jantung akibat kecepatan tinggi dan suhu yang lebih rendah.

 

Dehumidifier adalah alat yang mengurangi kelembapan di dalam rumah. Dengan bantuan kipas angin, mereka menghilangkan uap dari udara dan menyimpannya dalam wadah bagian dalam. Anda dapat memilih dehumidifier berukuran besar, sedang, atau kecil untuk kamar tidur Anda.

Salah satu yang bisa direkomendasikan adalah Smart Moisturizer Notale Milzu. Produk ini dirancang khusus untuk menyerap kelembapan berlebih di dalam ruangan.

Dehumidifier ini memiliki kemampuan menyerap kelembapan hingga 25 liter per hari. Cocok untuk ruangan besar hingga 60 meter persegi Ditambah lagi, Anda dapat mengontrolnya dari jarak jauh menggunakan aplikasi, jadi Anda hanya perlu mengontrol kelembapannya dengan ponsel cerdas Anda, bukan?

Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai dehumidifier ini, Anda bisa mampir ke booth Notale di IIPE, ICE BSD Hall 9 pada tanggal 6-8 September 2024. .

 

Keringat berlebih sering kali terjadi pada malam yang lembap. Sprei dan sarung bantal ada yang terbuat dari serat yang menyerap kelembapan tubuh, seperti katun dan viscose yang berasal dari bambu. Sprei ini cenderung lebih banyak menyerap keringat dibandingkan sprei berbahan sintetis.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *