Fri. Sep 27th, 2024

Keluarga Mahasiswa STIP Jakarta yang Tewas Dianiaya Senior Minta Saksi Dilindungi

matthewgenovesesongstudies.com Keluarga mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kelautan (STIP) Jakarta Putu Satria Ananta Rastika (19) yang dibunuh seniornya meminta tak ada yang turun tangan dalam kasus penganiayaan tersebut.

Dia meminta Polsek melindungi saksi-saksi yang mengetahui meninggalnya Putu Satriya Ananth Rustika pada Jumat (4/5/2024).

“Saya lebih khawatir pada saksi-saksinya, jadi taruna yang sebenarnya tahu, yang melihat, tolong tetap waspada terhadap STIP. Dia pasti takut,” kata Tumbur Aritonang dari RS Polri Kramatjati Jakarta, Sabtu. (4/5/2024).

Tumbu memeriksa beberapa saksi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan, kata dia, berdasarkan rekaman CCTV yang diamankan polisi, terlihat jelas pihak mana saja yang melakukan pelecehan.

Tumber berkata, “Kalau begitu, kamu tahu siapa yang membunuhnya, berapa banyak orang di sana, siapa yang membawanya pergi.”

Pihak keluarga berpesan kepada Kampus STIP Jakarta agar profesional dalam mengungkapkan hal tersebut secara jelas. Jangan sembunyikan, agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Saya sudah bertanya sebelumnya, ‘Tolong Pak, jika Anda mengetahui sesuatu, tetap aman.’ Ada (klaim),” kata Tumbur.

Mahasiswa STIP Jakarta, Putu Satria Ananta Rastika (19), tewas setelah diserang mahasiswa senior tahun kedua di toilet kampus.

Jenazah masih berada di RS Polri untuk dilakukan visum. Pihak keluarga mengatakan, jenazah akan segera dibawa ke Bali untuk dimakamkan.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kompol Gideon Arif Setyawan mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban Putu Satria Ananta Rustika alias P, 19, dan keempat temannya sedang berjalan-jalan santai. Kemudian dia dipanggil sebagai siswa tahun kedua.

“Dia ditanya siapa yang menyuruhnya memakai baju olah raga untuk masuk kelas di lantai tiga Gedung Pendidikan,” kata Gideon dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).

Kemudian, kata Gideon, korban bersama teman-temannya disuruh ke kamar mandi lantai dua STIP Jakarta. Korban dan keempat rekannya diminta atasannya untuk antri. Diduga terjadi peristiwa kekerasan di sana.

Korban dipukul sebanyak lima kali pada bagian ulu hati oleh atasannya dengan tangan tertutup, kata Gideon.

Akibatnya, korban menjadi lesu dan langsung pingsan. Sementara empat orang teman korban diminta keluar kamar mandi untuk ikut beraksi.

Sedangkan saat korban dibawa ke klinik, korban ditemukan tewas. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya.

“Denyut nadinya telah berhenti dan itu mungkin merupakan bagian dari tanda-tanda hilangnya nyawa,” kata Gideon.

Polisi telah menangkap pelaku insiden ini. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelakunya adalah Tegar Rafi Sanjay (21) yang merupakan mahasiswa tahun kedua STIP Jakarta.

 

Wartawan: Rahmat Baihak

Sumber: Merdeka.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *