Fri. Sep 20th, 2024

Kemenhub Gandeng Kepolisian Investigasi Mendalam Terkait Kecelakaan Bus Rombongan Pelajar SMK Lingga Kencana

Liputan.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melanjutkan penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan bus wisata yang melibatkan rombongan SMK Lingga Kenkana. Depok, pada 11 Mei 2024

Melansir Antara, hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Hukum dan Humas Aznal Bagian Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Minggu (12/5/2024).

Aznal pun menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan bus di Subang, Jawa Barat.

Aznal mengatakan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa atas kecelakaan bus Trans Putera Phaser di Siat, Subang, Jawa Barat.

Ajnal juga mengungkapkan, kegagalan rem bus dan keberhasilan tes intermiten berakhir. Hal ini didasarkan pada verifikasi melalui aplikasi kabel

Telah diperbaiki bahwa aplikasi Mitra Darat tidak diaktifkan untuk layanan bus. Aznal mengatakan, status mengikuti ujian sebagian telah berakhir pada 6 Desember 2023.

Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengimbau seluruh operator bus (PO) dan pengemudi bus untuk rutin mengecek status armadanya, mendaftarkan izin angkutan, dan melakukan pemeriksaan kendaraan secara berkala.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga mengimbau masyarakat pengguna angkutan umum untuk memeriksa kesesuaian kendaraannya sebelum menggunakan aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh untuk smartphone.

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Ahmad Wiags mengatakan, 11 orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Ia menambahkan, timnya sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Selain itu, pihaknya juga menurunkan tim analisis kecelakaan lalu lintas untuk penyelidikan TKP.

Kepala Dinas Kesehatan Subang dr Maxey mengatakan, 10 dari 11 korban kecelakaan berasal dari rombongan bus yang merupakan pelajar dan guru di SMK Lingga Kenkana, Depok.

Sedangkan korban meninggal lainnya merupakan seorang pengendara sepeda motor yang terdaftar sebagai warga Saibogo, Subang.

Maxi mengatakan, korban luka saat ini dirawat di Puskesmas Kota Palasari dan Puskesmas Jalancagak.

23 orang luka berat di Puskesmas Palasari dan dua orang dirujuk ke RSUD Subang. Selanjutnya, 21 orang korban luka dirawat di Puskesmas Palasari.

Kabid Humas Polres Subang AKP Yusman mengatakan, kecelakaan terjadi pada bus wisata bernomor AD 7524 OG di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Setar. Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 sekitar pukul 18.45 WIB saat bus yang membawa rombongan mahasiswa tersebut sedang dalam perjalanan dari Bandawan menuju Subang.

Melewati jalan yang landai, tiba-tiba bus berbelok ke kanan dan menyeberang ke jalur berlawanan, serta bertabrakan dengan minibus jenis pirus bertanda D 1455 VCD.

Usai menabrak kendaraan di jalur berlawanan, bus tersebut terbalik, dengan ban kiri bertumpu di atas, hingga tergelincir dan menabrak tiga sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan. Saat mendarat, bus berhenti setelah menabrak tiang lampu di pinggir jalan, sementara korban terlihat berserakan di jalan.

Ia mengatakan, kecelakaan maut itu melibatkan lima kendaraan, satu bus, satu mobil pirus, dan tiga sepeda motor.

Sebelumnya, bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Kenkana Dipok mengalami kecelakaan pada Sabtu, 11 Mei 2024 pukul 18.45 di Siat, Subang. Akibatnya, puluhan ribu orang tewas.

Guru SMK Lingga Kenkana memberikan kesaksian sebelum kecelakaan bus tersebut. Bus Trans Putera Fazer terbalik dan terguling dengan nomor registrasi 7524 OG. 

“Dia semakin bergerak karena gelap. Anak-anak di dalam sambil teriak Allah Akbar Allah Akbar. Anak-anak teriak-teriak, tiba-tiba terjatuh, tak lama kemudian,” kata Adawiyah dikutip Antara, Minggu (12/5/2024). ).

Sementara itu, pengawas SMK Trai Lingga Kenkana mengatakan, bus tersebut mengalami kecelakaan saat hendak menuju Dipok. Namun, bus yang membawa puluhan ribu orang itu terlebih dahulu berangkat ke Perahu di Tangku.

“Saya tidak tahu kalau kejadiannya di sana, saya baru dapat informasi dia berangkat dari sana jam 17.00. Jadi dia ke Peru dulu di Tangku, baru pulang ke Depok, baru saya dapat informasi dari media. di salah satu sekolah teknik di Depok “Ada kecelakaan di sesi itu, itu saja,” kata Trai di SMK Lingga Kenkana, Dipok.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *