Mon. Sep 23rd, 2024

Kemenkes RI: Vaksinasi Mpox Massal Belum Diperlukan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyatakan tidak mendesak untuk melaksanakan vaksinasi besar-besaran terhadap Mpox atau Monkeypox di Tanah Air.

“Tidak perlu karena WHO tidak merekomendasikannya,” kata Plt Direktur Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Kamis.

Vaksin Mpox saat ini diprioritaskan pada kelompok yang berisiko tinggi terpapar virus.

Terkait pasokan vaksin tipes, Nadia mengatakan stok tahun ini masih mencukupi sehingga tidak mendesak untuk ditambah.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan pada tahun 2024 menargetkan 2.000 orang dapat menerima vaksinasi vaksin Mpox. Orang yang mendapat vaksin Mpox memiliki risiko paparan lebih tinggi.

“Pada tahun 2024, kami sedang dalam proses menyiapkan total 4.450 dosis, 2.225 sasaran dengan 2 dosis per orang,” ujarnya. Yudhi Pramono, MARS Minggu 18 Agustus 2024.

Sebelumnya, pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan melaksanakan vaksinasi Mpox terhadap 495 kelompok risiko tinggi.

“Kementerian Kesehatan akan melaksanakan vaksin Mpox pada kelompok risiko tinggi pada tahun 2023 terhadap 495 sasaran,” kata Yudhi.

 

Terkait upaya vaksinasi Mpox, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan “vaksinasi tertarget” dalam upaya memerangi Mpox.

“Vaksinasi skala besar tidak disarankan, ini sangat penting,” kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu.

“Vaksinasi memang perlu tepat sasaran di tempat penyebaran virus,” ujarnya.

 

Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan Mpox sebagai status darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional/PHEIC pada 14 Agustus 2024.

Situasinya terbatas karena penyebaran penyakit yang menyerang area kulit ini sangat cepat di Kongo bagian timur. Lalu ada laporan dari beberapa negara di Kongo.

Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melihat potensi penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai demam tifoid ini menyebar lebih jauh ke negara-negara di Afrika dan mungkin di luar Afrika. Oleh karena itu, status mpox direkomendasikan sebagai PHEIC, seperti dikutip dari laman resmi WHO.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *