Fri. Sep 20th, 2024

Kemenperin Bersiap, Konflik Israel-Iran Pengaruhi Langsung 3 Hal Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang bergejolak. Saat ini, situasi di Timur Tengah sedang memanas dengan adanya konflik baru-baru ini antara Iran dan Israel. Eskalasi geopolitik di kawasan dikhawatirkan dapat berdampak pada Indonesia dan negara ASEAN lainnya.

Konflik yang diakibatkan setidaknya akan berdampak pada tiga hal, yaitu kenaikan harga bahan bakar, peningkatan biaya logistik, dan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD). Ini adalah evolusi yang merupakan bagian dari ekonomi dan rantai pasokan global.

Oleh karena itu, pemerintah harus menganalisis dan merancang kebijakan yang cerdas untuk meminimalkan dampaknya terhadap sektor manufaktur dalam negeri. Kementerian Perindustrian juga akan segera berkoordinasi dengan para pelaku industri.

“Saat ini Kementerian Perindustrian telah memetakan permasalahan dan berupaya mempersempit solusi untuk melindungi sektor industri dari dampak konflik yang sedang berlangsung,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (18/4/2024). ), dikutip dari pernyataan resmi.

Solusi yang diusung Kementerian Perindustrian adalah menyiapkan insentif impor bahan baku industri yang berasal dari Timur Tengah karena dapat mengganggu pasokan bahan baku ke industri dalam negeri, khususnya sektor industri hulu kimia yang merupakan importir bahan baku utama. . Bahan-bahan dari daerah tersebut.

Mengingat negara-negara lain juga berlomba-lomba mencari pemasok alternatif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industrinya, maka liberalisasi sebagian impor bahan baku juga diperlukan untuk memudahkan akses terhadap bahan baku.

Selanjutnya, mempercepat langkah-langkah pendalaman, penguatan dan perluasan struktur industri dengan tujuan segera meningkatkan program substitusi impor.

Hal ini harus didukung dengan pengetatan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk menilai adanya tambahan pengalihan perdagangan dari negara lain ke Indonesia. Kementerian/Lembaga harus lebih disiplin dalam pengadaan barang dan jasa yang menggunakan produk dalam negeri.

Agus menambahkan, saat ini adalah saat yang tepat bagi sektor industri untuk mendapatkan kepastian kelanjutan penerapan kebijakan Harga Gas Bumi Spesifik (HGBT).

Kenaikan harga energi berisiko menurunkan produktivitas dan berdampak pada daya saing subsektor industri. Oleh karena itu, pendekatan HGBT sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk.

Kementerian Perindustrian menyerukan peningkatan penggunaan mata uang lokal (localcurrency transaksi) untuk transaksi bilateral yang dilakukan oleh pelaku usaha di Indonesia dan negara mitra. Dengan kata lain, pelanggan Indonesia dan pelanggan mitra dapat melakukan atau menerima pembayaran dalam mata uang lokal dibandingkan menggunakan USD.

“Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap hardcurrency, khususnya USD, seiring dengan terus tumbuhnya skala ekonomi dan volume perdagangan antar negara Asia, serta meningkatkan stabilitas nilai tukar rupee,” kata Menperin.

Selain itu, upaya juga harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja sektor logistik untuk mendukung pertumbuhan sektor industri. Pada kuartal I – 2024, terjadi peningkatan indeks biaya logistik global akibat dampak konflik Israel-Palestina.

Peningkatan besar dalam biaya logistik bergantung pada parahnya konflik yang terjadi. Sementara itu, Indonesia saat ini berada di peringkat 63 dunia dan peringkat 6 ASEAN untuk Logistics Performance Index (LPI), jauh di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

Artinya biaya dan waktu pengelolaan logistik di Indonesia sangat mahal dan memakan waktu lebih lama dibandingkan negara lain di dunia dan negara lain di kawasan ASEAN.

Catatan lainnya, rasio kredit manufaktur di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan kredit konsumsi, hal ini juga menunjukkan perlunya kemudahan akses kredit bagi sektor industri. Jika melihat situasi di Tiongkok, kredit yang mengalir lebih banyak ke sektor produksi dibandingkan konsumsi.

Menteri Perindustrian Agus meyakinkan rasio kredit di Indonesia juga bisa berubah dan mendominasi dengan kredit produksi, sehingga sektor industri akan semakin berkembang, dengan kondisi saat ini masih tenang dan terkendali.

“Pelaku usaha tidak perlu khawatir dengan situasi ini. “Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat dan pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan strategis untuk melindungi sektor industri,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif khawatir harga minyak dunia akan naik hingga $100 per barel. Harga minyak ini terpukul ketika pasokan terganggu selama pandemi Covid-19.

Ia mengaku masih menunggu perkembangan ke depan mengenai dampak konflik Iran-Israel terhadap rantai pasokan global. Dia berpendapat, dampaknya terhadap pasokan tinggi.

“Ke depan, pengiriman di Terusan Suez dan Selat Hormuz bisa saja terganggu. Kalau terganggu, gangguan pasokan ini pasti akan menyebabkan kekurangan produksi,” kata Arifin usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Negara. Istana di Jakarta pada Selasa (16/4/2024).

“Biaya logistik naik, minyak naik, logistik naik, oh, kita berharap tidak seperti Covid-19 yang di atas USD 100 (per barel),” ujarnya.

Arifin berharap tidak ada konflik antara Iran dan Israel. Ia khawatir jika konflik meningkat, hal ini dapat mengganggu aliran rantai pasokan, yang pada akhirnya akan mendorong kenaikan harga minyak global.

“Jangan biarkan pertumbuhan terus berlanjut, makanya semua negara berusaha mencegah pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Arifin menilai, kenaikan harga minyak dunia akan membebani keuangan negara dari kewajiban subsidi dan kompensasi BBM. Oleh karena itu, diperlukan upaya penghematan melalui beberapa inisiatif.

Misalnya saja mengurangi penggunaan energi fosil seperti bahan bakar. Ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyoroti upaya tersebut.

“Kita perlu menilai hal ini dengan melihat skenario yang mungkin terjadi, mengambil alternatif untuk melakukan mitigasi (dampak kenaikan harga minyak),” tambahnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *