Sat. Sep 21st, 2024

Kemensos Goes to School, Upaya Pemerintah Tanamkan Siswa Peduli Lansia Sejak Dini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Program Go to School Kementerian Sosial mengedukasi para lansia mengenai kondisi siswa sekolah dasar hingga siswa sekolah dasar (SD) ). Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024 di SDN 2 Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara.

Sri Tjahyorini, kepala ahli di Kementerian Sosial Indonesia, mengatakan bahwa memahami lansia merupakan tantangan bagi siswa sekolah dasar karena kesenjangan usia yang besar. Pemberian informasi kepada siswa mengenai lansia dirasa sangat penting karena siswa bersentuhan langsung dengan orang lanjut usia disekitarnya.

Sri mengatakan, Senin (27/5/2024), “Selanjutnya, pada tahun 2030, bonus demografi Indonesia adalah penduduk lanjut usia akan melebihi penduduk muda, bahkan pada tahun 2030 penduduk muda akan menjadi dewasa dan penduduk lanjut usia akan meningkat.”

Sri menjelaskan, para santri dilatih untuk menjaga dan menjaga para sesepuh agar para sesepuh mendapat perhatian dari para santri yang kelak beranjak dewasa. Apabila siswa tidak merawat lansia maka lansia akan terpinggirkan karena kurangnya kepedulian terhadap siswa.

“Kita harus tanamkan sejak kecil nilai-nilai bahwa kita harus peduli dan menjaga orang tua, karena para siswa ini masih sangat muda,” jelas Sri.

Shri melanjutkan, dengan cara ini, ketika siswa beranjak dewasa, gagasan kepedulian dan kepedulian terhadap orang tua sudah tertanam dalam diri mereka. Dengan kepedulian tersebut, Kementerian Sosial yakin pada tahun 2030 tidak ada lagi kecerobohan terhadap lansia.

“Jika kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap perawatan dan perawatan lansia tidak ditingkatkan mulai saat ini, maka ketika Indonesia mengalami bonus demografi, maka akan banyak lansia yang sudah lanjut usia, tidak dapat dirawat, dan ditelantarkan oleh keluarganya.” “tegas Lee.

Sri berpendapat panti jompo masih terbatas sehingga para lansia patut mendapat perawatan. Untuk itu, Kementerian Sosial RI berupaya keras menyadarkan dan memahami pentingnya kepedulian terhadap lansia.

“Ketika anak-anak Anda sudah dewasa, jika Anda tidak bisa menanamkan nilai-nilai tersebut, maka sudah terlambat,” kata Sri.

,

Program “Go to School” Kementerian Sosial mendapat sambutan positif dan antusias dari siswa dan guru di sekolah. Ke depan, mahasiswa tidak hanya mengurus rumahnya sendiri, tapi juga orang tua di tempat umum.

“Sekarang mereka mungkin sadar bahwa mereka hanyalah orang tua di rumah, namun dengan pelatihan ini mereka bukan lagi orang tua di lingkungan rumah, melainkan di tempat umum,” kata Sri.

Sri melihat masih banyak warga lanjut usia yang ditemukan terlantar di tempat umum, di jalan raya, dermaga atau tanpa perawatan. Pendidikan bakti sosial dapat menyadarkan masyarakat akan keberadaan lansia.

“Siswa harus menjadi role model di masyarakat. Anak-anak lain mungkin tidak peduli dengan orang tua di lingkungannya. Mereka harus menjadi contoh untuk meyakinkan teman-temannya agar peduli terhadap lansia di komunitas dan fasilitas umum. kata Sri.

,

Kementerian Sosial RI akan memilih duta mahasiswa senior untuk menjadi teladan bagi teman-teman dan komunitas yang peduli terhadap lansia. Duta Senior akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa lain di tingkat jalanan.

“Jika kesadaran merawat lansia tidak ditumbuhkan di pendidikan dasar dan menengah, maka kesadaran tersebut akan sulit dibangun di sekolah menengah, dan sulit pula menanamkan nilai-nilai ketika dewasa,” pungkas Rini. .

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *