Sun. Sep 8th, 2024

Kemlu RI: Sejauh Ini Tak Ada WNI Korban Tanah Longsor Papua Nugini

matthewgenovesesongstudies.com, Port Moresby – Longsor melanda sebuah desa di Papua Nugini pada Jumat (24/5/2024) lalu. Peristiwa ini merenggut nyawa banyak orang yang tinggal di pedesaan.

Bencana tersebut dilaporkan melanda desa Kaoklam di provinsi Enga, sekitar 600 kilometer barat laut Port Moresby, pada pukul 03.00 waktu setempat, yang berbatasan dengan Papua Nugini.

PBB menyatakan jumlah korban tewas dalam bencana tersebut telah mencapai 670 orang. 

Serhan Oktoprak, kepala badan pengungsi PBB di negara kepulauan Pasifik Selatan, mengatakan revisi jumlah korban tewas didasarkan pada perhitungan pemerintah daerah di provinsi Yambali dan Enga.

Diperkirakan lebih dari 150 rumah tertimbun akibat longsor pada Jumat (24/5). Rencana sebelumnya 60 rumah.

Kedutaan Besar Indonesia di Port Moresby yang membawahi wilayah tersebut mengatakan tidak ada laporan warga negara Indonesia (WI) tewas atau terluka dalam kejadian tersebut.

“Setelah terjadinya wabah di PNG, KBRI Port Moresby telah melakukan kontak dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia. Sejauh ini belum ada laporan adanya WNI yang terdampak wabah tersebut,” ujar Direktur Perlindungan WNI. dikatakan BHI, Judha Nugraha, Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan yang diterima, Minggu (2/5/2024).

“KBRI akan terus memantau situasi di lapangan,” kata Judha.

Hotline KBRI Port Moresby dapat dihubungi melalui nomor telepon +67573963011.

Elizabeth Laruma, ketua Porgera Association of Women in Business, mengatakan rumah warga hancur akibat gunung di dekatnya runtuh, demikian laporan laman ABC, Jumat (24/5/2024).

“Kejadiannya saat masyarakat masih tidur dini hari dan listrik padam di seluruh kota,” kata Laruma.

“Saya pikir ada lebih dari 100 yang terkubur di bawah tanah.”

Tidak jelas apakah layanan darurat disalurkan ke daerah-daerah terpencil.

Ninga Bhumika, asal Kaokalam namun sedang bersekolah di Madang, mengaku mendapat informasi kerusakan dini hari tadi.

Ia mengatakan, empat kerabatnya tewas di tanah tersebut.

“Saya sangat sedih,” katanya kepada ABC.

“Mereka telah kehilangan nyawa, orang-orang yang mereka cintai, harta benda mereka.”

 

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan warga memanjat batu dan menarik mayat dari reruntuhan dan di bawah pohon.

Tapi itu kerja keras, menurut Jobs.

“Banyak batu besar, pohon, tanaman. Rumah roboh,” ujarnya.

“Hal-hal ini membuat sulit untuk menemukan mayat dengan cepat.”

Kehancuran tersebut memblokir akses ke kota Porgera, rumah bagi tambang emas besar.

Sementara itu, tim darurat pada Sabtu (25/5/2024) mengirimkan makanan, air, dan bantuan lainnya kepada mereka yang terkena dampak konflik di daerah pedesaan di dataran tinggi Papua Nugini.

Oktoprak mengakui bahwa jumlah korban tewas bisa lebih tinggi jika jumlah penguburan yang dilaporkan oleh otoritas setempat akurat.

Tim investigasi menyebutkan, diperkirakan 100 orang meninggal dunia dan 60 rumah tertimbun di lereng gunung yang runtuh menjelang subuh pada Jumat pagi (24/5), kata pejabat organisasi internasional tersebut. Seperti dilansir kantor berita AP, untuk Migrasi (IOM) di Papua Nugini Serhan Octoprak.

“Situasinya sangat besar, saya tidak terkejut jika ada lebih dari 100 kematian yang dilaporkan sebelumnya,” kata Octoprak. Jika 60 rumah hancur maka jumlah korbannya akan lebih dari 100 orang.

Presiden Papua Nugini James Marape mengatakan pada hari Jumat bahwa dia akan merilis informasi mengenai tingkat kerusakan dan korban jiwa.

Semua makanan yang menyokong masyarakat yang bekerja di bidang pertanian di desa tersebut telah hancur dan tiga mata air yang menyediakan air minum telah terkubur di seberang perbatasan, yang juga memblokir jalan raya di daerah tersebut.

“Sebuah perahu telah membawa makanan, air dan kebutuhan pokok lainnya ke kota yang rusak, 60 kilometer dari Wabag (ibu kota Inga),” kata Oktoprak.

Selain makanan dan air, Oktoprak mengatakan penduduk desa sangat membutuhkan tempat berlindung dan selimut.

“Anak-anak, perempuan, orang cacat dan orang tua akan didukung,” katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *