Mon. Sep 16th, 2024

Kemlu RI: Upaya ASEAN dalam Implementasi 5 Point of Consensus Myanmar Terus Berlangsung

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Siddharto R. Suryodipuro mengatakan upaya negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk mengimplementasikan 5 poin perjanjian masih terus berjalan.

Siddharth R. Suryodipuro mengatakan seruan untuk mengakhiri kekerasan yang sedang berlangsung terus berlanjut. Sejak itu, upaya bantuan kemanusiaan terus berlanjut.

“Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sejak awal mengatakan bahwa upaya diplomasi (terkait Myanmar) tidak bertujuan untuk sukses dalam semalam. kata Siddharth pada Jumat (19/7/2024), dalam jumpa pers yang digelar di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri RI.

Siddharth mengatakan, upaya dialog antar semua pihak juga terus dilakukan.

“Ini merupakan upaya melalui kerja Perwakilan Khusus Ketua ASEAN. Apalagi sejak tahun lalu, upaya tersebut dilakukan secara diplomatis,” kata Siddharth.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan mengadakan pertemuan Troika untuk membahas topik-topik utama diskusi dan perkembangan terkini di Myanmar.

Selain implementasi lima poin perjanjian, KTT ASEAN terakhir akan membahas perjanjian tersebut, meninjau para pemimpin ASEAN dan memutuskan implementasi kelima perjanjian tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mengimplementasikan lima pasal perjanjian tersebut, kata Siddharth.

“Diskusi Penyusunan Rencana Bantuan Komprehensif untuk Myanmar, Khususnya Bantuan Kemanusiaan.”

 

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa Indonesia berperan dalam menjaga toleransi perbedaan agama di antara berbagai masyarakat di Asia Tenggara.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Kebijakan (Kemlu RI) Kementerian Luar Negeri RI Ganda Hayat Mulian.

Ia juga mengatakan bahwa hal ini merupakan salah satu bidang prioritas kebijakan Indonesia.

“Salah satu unsur utama politik luar negeri Indonesia adalah diplomasi yang berbasis diplomasi. Fokus utama diplomasi adalah menjaga keutuhan NKRI,” demikian salah satu sesi Konferensi Internasional Antarbudaya “Literasi Beragama” yang diselenggarakan oleh Kemenag. Kementerian Luar Negeri RI dan Institut Leimena di Jakarta pada Kamis (11/7/2024).

Ayaayan mengatakan, peran Indonesia dalam menjaga toleransi salah satunya ditunjukkan melalui dialog antaragama di kawasan ASEAN. Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia bekerja sama dengan departemen lain, Departemen Agama, Kantor Kementerian Pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil untuk melakukan negosiasi batas-batas multilateral dari kawasan.

“Diskusi ini berlaku untuk hampir seluruh upaya diplomasi Indonesia. Diplomasi telah menjadi faktor yang kuat dan progresif dalam mendorong dialog agama antar bangsa,” ujarnya.

Dialog Antar Agama (DLA) telah dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri RI sejak tahun 2004. Selain untuk menjaga toleransi, diskusi ini bertujuan untuk mencari jati diri dan memberantas radikalisme dan ekstremisme.

Ayayan mengatakan DLA telah memiliki 34 mitra dialog di beberapa program antara lain ASEAN, Asia Pasifik, ASEM dan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia).

Di tingkat global, Indonesia saat ini aktif berpartisipasi dalam Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC), Organisasi Konferensi Islam, dan Forum G20.

Dalam upayanya menunjukkan ketahanan, Ayayan juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapinya.

Permasalahan seperti konflik agama yang masih berlangsung, intoleransi, penolakan terhadap perubahan, kurangnya pendidikan, terbatasnya sumber daya dan pendidikan agama di masyarakat menjadi kendala dalam menciptakan masyarakat yang berketahanan.

Oleh karena itu, Indonesia menggalakkan beberapa strategi untuk mengatasi masalah ini, seperti membangun kerja sama dan mengamankan pembiayaan, serta penggunaan teknologi dan inovasi.

“Dukungan dari kampanye dan pendidikan internasional dan internasional adalah cara untuk mengatasi masalah ini.”

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *