matthewgenovesesongstudies.com, Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) mendukung rencana pemerintah membatalkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru pada tahun ajaran 2024/2025. Berdasarkan surat Dirjen Dikti nomor: 0511/E/PR.07.04/2024 perihal pembatalan UKT dan kenaikan IPI tahun ajaran 2024/2025, UGM akan kembali menggunakan aturan lama, misalnya contoh tahun ajaran sebelumnya, untuk mencari jumlah UKT setiap mahasiswa.
Menurut Direktur Belajar Mengajar UGM, Gandes Retno Rahayu, sebagian besar UKT UG tahun 2024 sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Biaya UKT diubah menjadi BKT (Biaya Pendidikan Tunggal) yang sebelumnya dikenakan pemerintah,” kata Gandes.
Ia memastikan besaran UKT UG tidak akan melebihi perkiraan PDB. Besaran UKT UG juga mengalami perubahan pada kurikulum (prodi) masing-masing calon mahasiswa.
UGM menggunakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Biaya Pengembangan Institusi (IPI) yang hasilnya mengarah pada Indeks Kekuatan Ekonomi (IKE). Indikator IKE meliputi pendapatan orang tua, jumlah pencari nafkah keluarga, SPT tahunan dan konsumsi listrik.
UGM hanya menerapkan IPI bagi mahasiswa baru yang masuk melalui jalur Seleksi Mandiri 2024 dan juga hanya berlaku bagi mahasiswa yang diperkirakan masuk dalam kategori UKT Perguruan Tinggi.
IPI dikecualikan bagi mahasiswa baru yang mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan seleksi mandiri yang termasuk dalam kategori UKT Perguruan Tinggi. IPI dibayar satu kali selama masa studi sebesar Rp20 juta untuk kategori ilmu sosial dan humaniora dan Rp30 juta untuk kategori ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesehatan.
UGM juga menyederhanakan proses pembayaran IPI dan UKT melalui program pendidikan tinggi. Program ini memberikan subsidi atau diskon UKT mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen hingga 100 persen.
Sejak pembatalan kenaikan UKT berdasarkan keputusan Menteri Pengetahuan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ritek) Nadiem Makarim pada 29 Mel 2024, UGM mencari mahasiswa baru yang belum menyelesaikan daftar ulang. kebutuhan karena masalah keuangan.
“Kami akan mencari cara agar mahasiswa dapat memanfaatkan UKT sebaik-baiknya,” kata Gandes. UGM tetap bertekad tidak akan ada lagi mahasiswa yang dilarang kuliah karena terkendala biaya.