Sat. Sep 21st, 2024

Kenali 5 Ciri Orang yang Suka Berbohong

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Ada beberapa tanda atau ciri yang bisa dikenali saat seseorang berbohong. Hal ini dapat dideteksi dari gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan tatapan mata. Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua orang.

Anda sering dapat menonton dan menemukan serangkaian film aksi dengan karakter detektif yang harus menyelesaikan masalah dengan menemukan penjahatnya.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengajukan serangkaian pertanyaan saat wawancara dengan target yang menyembunyikan sesuatu.

Seorang detektif biasanya dapat mengidentifikasi penjahat dengan melihat ekspresi wajah, mulai dari kerutan, mata, dan dahi.

Namun mendeteksi kebohongan tidak semudah yang ditampilkan di film seri, apalagi jika dilakukan oleh orang awam.

Tidak mudah bagi seseorang untuk mengendalikan emosi yang diungkapkan karena akan menimbulkan konflik internal pada tubuh, hati dan pikiran kecil yang tidak seimbang untuk berkata apa-apa lagi.

Dr. Oleh Vina Setiawan Senin, 29 April 2024 Credential Page Ada beberapa tanda atau ciri yang bisa membedakan seseorang berbohong.

Anda cukup menanyakan beberapa pertanyaan kepada lawan bicara Anda, lalu berhati-hatilah jika terjadi sesuatu yang biasanya tidak mereka jelaskan sebelumnya.

Berikut beberapa hal yang bisa dideteksi ketika orang berbuat curang dengan alasan sebagai berikut:

1. Pergerakan bola mata

Mata adalah jendela hati, pepatah tersebut sering kali benar adanya. Anda bisa mendeteksi pembohong dengan melihat bola matanya. Normalnya, orang normal berkedip sekitar 5-6 kali per menit.

Namun, seseorang berkedip lebih sering dari biasanya saat berbohong, dan menutup matanya beberapa kali saat berbicara. Hal ini terjadi karena seseorang merasa tidak enak badan atau sedang mengalami tekanan psikologis.

Seseorang yang sengaja mengontrol kedipan mata biasanya menghasilkan respons kedipan mata yang jarang terjadi.

Namun harus berhati-hati dalam mengambil kesimpulan karena beberapa orang mengalami pergerakan mata tertentu karena adanya gangguan kesehatan, terutama penderita penyakit parkinson berkedip lebih lambat dan penderita skizofrenia berkedip lebih cepat.

2. Arah mata

Saat seseorang tidur, Anda bisa mengamati arah matanya. Jika Anda menanyakan sesuatu kepada seseorang dan dia menoleh ke kiri lalu menjawab, maka orang tersebut dapat dikatakan jujur.

Melihat ke kanan menunjukkan bahwa dia mengingatnya dalam pikirannya. Namun, jika pandangan kirinya menunjukkan sebaliknya, bisa dipastikan dia berbohong, karena itu menandakan bahwa dia sedang mengarang ide untuk menjawab pertanyaan Anda.

Namun perlu Anda ketahui, khusus bagi kaum kiri, jawaban yang mereka berikan bertolak belakang dengan jawaban yang diberikan oleh masyarakat awam.

Selain itu, ada orang-orang yang melihat ke depan, mencoba mengingat sesuatu.

3. Senyuman yang berbeda

Anda pasti akan merasakan perbedaan antara senyuman asli dan senyuman yang sengaja dipalsukan. Senyuman bisa membantu menyembunyikan perasaan seseorang, tapi senyuman pembohong ada manfaatnya.

Senyuman tulus seseorang menyebabkan kerutan di sekitar mata, dan seseorang tidur hanya dengan mulutnya.

Perbedaan senyuman orang pembohong, orang tidak emosional, dan orang optimis juga bisa terlihat karena bentuk senyuman di bibirnya melengkung ke atas.

Bagi pembohong, senyuman ini merupakan unjuk kekerasan karena berhasil berbohong atau menyembunyikan sesuatu.

4. Ekspresi wajah berubah secara instan

Anda bisa melihat wajah atau ekspresi seseorang yang tiba-tiba tertidur, misalnya saat sedang berkomunikasi dengan seseorang, tiba-tiba wajahnya memerah, bibirnya memerah, muncul keringat, dan ia menarik napas dalam-dalam.

Respon visual merupakan tindakan refleks yang kuat yang menimbulkan respon pelepasan adrenalin oleh sistem saraf simpatis.

5. Tanda

Percaya atau tidak, jika berbohong, wajah akan langsung terasa gatal karena beberapa reaksi kimia yang terjadi.

Itu sebabnya orang yang berbohong sering menyentuh wajahnya. Namun sebaliknya, Anda harus mempertimbangkan hal lain.

Anda mungkin memperhatikan beberapa tanda lainnya, dimulai dari tangan dan kaki. Jika seseorang menyilangkan tangan di depan dada, berarti dia sedang membela diri.

Selain itu, kaki bersilang merupakan tanda kegelisahan seseorang terhadap lingkungan dan berusaha berperilaku tertutup.

Sebelum Anda memutuskan seseorang berbohong, pastikan dia mengatakan yang sebenarnya. Ciri-ciri yang disebutkan di atas juga bisa menjadi alasan lain mengapa seseorang mengalaminya, seperti tanda ketakutan atau menjadi orang yang tertutup.

Pastikan Anda memperhatikan orang yang Anda ajak bicara, tetapi juga pada kata-kata, tindakan, dan matanya.

Berbohong merupakan salah satu cara dan tindakan yang terkadang dilakukan sebagian orang untuk mengatasi situasi tertentu. Tapi tahukah Anda?

Ternyata pepatah sekali bohong tetap bohong bukan sekedar mitos belaka, bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.

Orang yang berbohong bisa menjadi ketagihan untuk melakukannya berulang kali.

Psikologi merupakan ilmu yang dapat menjelaskan mengapa orang berbohong dan mengapa mereka melakukannya berulang kali.

*Salah satu tanda pembohong, banyak alasannya*

Kebohongan biasanya dilakukan oleh sebagian orang yang berada dalam posisi lemah untuk keluar dari situasi yang buruk.

Ada juga sebagian orang yang melakukannya demi kepentingan pribadinya hingga dapat merugikan nyawa orang lain.

Kata “kekuatan penangkapan” mengkatalisasi beberapa pertanyaan di benak pelakunya, seperti keuntungan apa yang akan mereka peroleh.

Apa akibat yang ditimbulkannya, seberapa besar kesulitan atau manfaat yang ditimbulkannya, dan masih banyak lagi faktor lain yang mendorong orang berbohong disertai rasa cemas.

Sejumlah alasan lain tidak selalu terkesan jahat, namun kenyataannya orang berbohong untuk melindungi perasaan orang lain, untuk mengendalikan keadaan agar tidak memperburuk keadaan, dan bahkan ada orang yang rela membohongi dirinya sendiri. untuk memisahkan diri. situasi.

Namun alasan-alasan tersebut bukanlah alasan utama untuk berbohong.

Apapun alasannya, kejujuran tetap menjadi hal terbaik untuk disampaikan. Karena begitu Anda tahu cara berbohong, Anda akan melakukannya lagi.

Menurut sebuah penelitian di jurnal Nature Neuroscience, para ahli menganalisis otak orang yang berbohong. Penelitian ini cukup membuktikan bahwa berbohong saja tidak cukup.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membuat beberapa skenario yang akan dilakukan oleh 80 relawan untuk mengukur tingkat kebohongan setiap orang.

Hasilnya menunjukkan bahwa kecenderungan berbohong bergantung pada respon otak individu. Para ahli mengatakan bahwa ada bagian otak bernama “Amygdala” yang bekerja sempurna saat berbohong.

Selain itu, amigdala merupakan area penting yang bertanggung jawab mengendalikan emosi, perilaku, dan tingkat motivasi seseorang.

Faktanya, ketika seseorang tertidur, amigdala akan menolak perilaku tersebut dan menimbulkan respons emosional.

Ketika kebohongan diucapkan untuk pertama kalinya, reaksi emosional seperti ketakutan atau kecemasan muncul.

Namun ketika rasa takut tersebut tidak muncul, maka amigdala akan menahannya dan tidak akan menghasilkan respon emosional yang dapat mencegah orang tersebut untuk berbohong lagi.

Tentu saja semua orang berbohong, termasuk Anda. Berbohong adalah hal yang manusiawi, tetapi Anda tidak dilahirkan dengan kemampuan ini.

Berbohong dapat mengubah fungsi tubuh Anda. Tubuh Anda akan mengalami detak jantung yang sangat cepat, keringat berlebih, dan tubuh gemetar secara tiba-tiba.

Tubuh Anda bereaksi terhadap kebohongan yang Anda buat, misalnya rasa takut yang Anda rasakan saat ketahuan bisa memperburuk keadaan Anda.

Kemudian akibat perjuangan otak tersebut terjadilah reaksi akibat adanya perubahan aktivitas tubuh. Lain halnya jika Anda bisa berbohong, maka tubuh Anda pasti akan terbiasa.

Akibat kebohongan pertama yang berhasil, otak memahami bahwa mengulanginya tidak menjadi masalah, sehingga otak beradaptasi dan tidak menyebabkan perubahan fungsi tubuh saat Anda tidur teratur.

Respon emosional yang ditimbulkannya memudar dan saat Anda melakukannya lagi, Anda merasa normal.

Jadi yakinlah bahwa kecanduan berbohong akan terus menghantui Anda. Jadi mulai sekarang, dorong diri Anda untuk mengatakan segala sesuatu dengan jujur, meski kebenaran itu menyakitkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *