Fri. Sep 20th, 2024

Kenali Tanda Bayi Sudah Siap MPASI dan Panduan Pemberiannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada usia 6 bulan, bayi biasanya sudah siap menerima makanan pendamping ASI atau ASI. MPASI penting untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif yang terus bertambah. Saat bayi berusia 6 bulan, ASI hanya mampu menyediakan 60-70% nutrisi yang diperlukan. 

Namun sebelum memberikan MPASI, perlu diketahui tanda-tanda kesiapan anak. Rooney Deasianti, dokter spesialis anak, mengatakan salah satu tanda bayi siap MPASI adalah menurunnya refleks ekstrusi. “Jadi ketika bayi memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, ia memiliki refleks untuk mendorong keluar dengan lidahnya. Kalau refleks ekstrusinya masih dominan, berarti dia belum bisa makan,” kata Rooney, pada 2 April 2024 di Media Discussion.

Selanjutnya, ibu dapat memperhatikan kemampuan bayi dalam menegakkan kepalanya dengan lurus, “Kalau kepalanya masih terayun-ayun, belum bisa menopang kepalanya sendiri, berarti ia belum siap makan.” Begitu pula dengan posisi duduk anak yang mampu menjaga keseimbangan.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada juga tanda-tanda psikologis yang menunjukkan kapan anak sudah siap makan. Yang paling mudah dilihat adalah bayi yang menunjukkan keinginan makan dengan membuka mulut, mencondongkan tubuh ke depan saat lapar, dan menggerakkan badan ke belakang saat kenyang atau tidak tertarik.

Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut, bisa dipastikan ia siap menerima MPASI.

 

Setelah mengetahui tanda-tanda anak siap menerima MPASI, hal penting berikutnya adalah mengetahui bagian yang tepat. Pemberian MPASI dengan porsi yang tepat penting untuk menjamin kecukupan gizi anak dan mencegah obesitas pada masa kanak-kanak. 

Rooney mengatakan takaran porsi yang dianjurkan untuk anak usia 6 bulan yang baru memulai MPASI adalah 2-3 sendok makan untuk orang dewasa. Setelah itu, ibu dapat menilai toleransi makanan bayi dan menilai apakah bayi benar-benar siap makan. 

Anda kemudian dapat memberikan setengah porsi dari wadah 250ml dan melanjutkan hingga 12 bulan. Namun, yang membedakannya adalah peningkatan frekuensi makan setiap harinya.

Porsi yang boleh diberikan pada anak usia 12-24 bulan adalah tiga perempat wadah berukuran 250 ml. Selain makanan utama, anak boleh mengonsumsi 1-2 snack atau makanan ringan setiap harinya.

Dengan mengikuti panduan nutrisi ini, para ibu dapat memastikan anaknya mendapat asupan yang cukup, tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak. 

Jadwal menyusui yang dimaksud bukan hanya jadwal pemberian MPASI saja, namun juga jadwal menyusui.

Jika konsumsi ASI masih dominan pada anak yang sudah mulai MPASI, maka yang perlu dikhawatirkan adalah anak tidak mau makan, karena masih merasa kenyang setelah menerima ASI.  “Kita mau campur 3 kali makan besar dengan 2 kali snack, itu yang harus kita atur, tetap harus ada ASI.”

Jadi walaupun anak sudah bisa makan, ASI jarang dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun, karena ASI mempunyai banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. 

Selain itu, pola makan MPASI anak juga perlu diperhatikan. Untuk anak usia 6-9 bulan, MPASI dapat diberikan 2-3 kali sehari. Sedangkan untuk anak usia 9-24 bulan, MPASI dapat diberikan 3-4 kali sehari. 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *