Fri. Sep 20th, 2024

Kepala BKKBN Harap Setiap Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan, Warganet: Ada Cara Memastikan yang Lahir Cewek?

matthewgenovesesongstudies.com, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo berharap pasangan tersebut bisa memiliki anak perempuan.

“Saya berharap adik perempuan saya rata-rata mempunyai satu anak perempuan. Kalau di suatu desa ada 1.000 perempuan, maka harus lahir 1.000 anak perempuan. habis,” kata Dr Hasto saat mengunjungi Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada Rabu, 26 Juni 2024.

Hal ini disampaikannya pasca menurunnya jumlah pernikahan di Indonesia dari tahun ke tahun.

“Dulu jumlah pernikahan per tahunnya lebih dari 2 juta orang, kini meski jumlah usia menikah masih cukup besar, hanya berkisar 1,5 hingga 1,7 juta,” ujarnya.

“Di Jateng sendiri total angka kelahirannya 2,04. Di tingkat nasional, saya punya tanggung jawab untuk memastikan pertumbuhan penduduk seimbang, tambahnya.

Untuk menyeimbangkan angka kelahiran, Hasto melontarkan pernyataan bahwa pasangan diharapkan akan melahirkan anak perempuan.

Pernyataan tersebut pun mendapat beragam tanggapan dari warganet.

“Kamu tanya banget, gimana cara mendorongnya? Masalahnya ini adalah keinginan dari gender tertentu, yang tidak bisa dikontrol kan? sesuatu yang ditetapkan sebagai target dimana variabelnya dapat dikontrol, bukan?” kata warganet.

Pernyataan dr Hasto pun tak luput dari komentar warganet lain yang menilai permasalahan penurunan angka pernikahan dan kelahiran harus diselesaikan hingga ke akar-akarnya.

“Wah bagus sekali, ditujukan kepada mereka yang menanggung biaya pendidikan dan orang lain. Bukankah untuk mencapai tujuan itu, yang tidak punya anak harus dihukum? masalah terselesaikan. Mengapa orang memilih untuk menunda, mengurangi atau bahkan tidak memiliki anak!”

“Jika ingin angka kelahiran berhenti turun lagi, jadilah kaya, lindungi, dan buat masyarakat merasa nyaman. Daripada menetapkan tujuan yang tidak ada hubungannya dengan alasan menurunnya angka kelahiran, kata warganet.

Berdasarkan komentar netizen, kebanyakan orang fokus pada perekonomian dan biaya hidup yang semakin mahal.

“Harus ada akses terhadap penitipan anak yang murah di mana-mana, akses terhadap transportasi umum yang ramah perempuan dan anak, dan pendidikan yang setara. “Sekarang kalau punya anak pun pusing memikirkan betapa mahalnya tempat penitipan anak, harus punya mobil, harus bayar taman bermain, dan sebagainya,” kata warganet.

“Di perekonomian sekarang punya 1 atau 2 anak saja sudah cukup, kalau wajib harus punya anak perempuan jadi konyol,” kata pengguna Twitter/X.

Ada juga yang berpendapat bahwa angka kelahiran sebenarnya tinggi di kelompok sosial bawah.

“Angka kelahiran memang tinggi di kalangan masyarakat bawah dan ironisnya mereka yang berpendidikan rendah. BKKBN juga harus memikirkan hal ini dan berkolaborasi dengan kementerian terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar bisa membantu menciptakan SDM yang unggul,” sambung netizen lainnya.

Bayangkan semua perempuan ingin menjadi ibu, kata warganet yang berpendapat bahwa tidak semua laki-laki ingin menjadi ibu ketika sudah besar nanti.

Sebelumnya, Hasto menjelaskan, tujuan perkawinan di Indonesia sebagian besar adalah prokreasi, artinya memiliki keturunan.

“Ada juga kegiatan rekreasi, agar hubungan suami istri sah, itu ‘keamanan’, yaitu agar mendapat perlindungan,” jelasnya.

Dikatakannya, saat ini sedang atau sedang terjadi perubahan persepsi terhadap pernikahan saat ini, dimana pernikahan dianggap sebagai tradisi atau budaya yang tidak serta merta harus dilaksanakan. Beberapa penelitian menemukan keinginan menikah mengalami penurunan sehingga angka kesuburan total (TFR) sebesar 2,18.

Ia juga mengimbau para remaja untuk tidak menikah terlalu muda. Dr Hasto menjelaskan beberapa potensi masalah yang bisa muncul di awal kehamilan.

Selain itu juga memberikan penyuluhan mengenai organ reproduksi dan proses tumbuh kembang bayi sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK). “Siap menikah mempunyai makna yang dalam, artinya mempersiapkan kehamilan,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *