matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Berakhirnya kemitraan antara New Energy Holdings (NEH) dan BYD secara tiba-tiba pada 6 Mei 2024 menimbulkan pertanyaan besar mengenai rencana ekspansi produsen listrik asal China tersebut di Vietnam.
Menurut Carnewschina, NEH merupakan perusahaan distribusi Vietnam dan anak perusahaan Tasco Auto yang merupakan salah satu mitra terbesar dari rencana pembukaan 50 diler BYD pada akhir tahun 2024.
BYD Auto Vietnam membenarkan kabar tersebut dengan menyatakan bahwa perusahaan tersebut 100 persen dimiliki oleh BYD China, sedangkan mitra lokal bertindak sebagai distributor di Vietnam.
Rencana yang diumumkan sebelumnya memerlukan pembukaan antara 15 dan 20 toko di lokasi-lokasi utama di seluruh negeri, termasuk Hanoi dan Ho Chi Minh pada akhir Juni mendatang.
Sementara itu, belum jelas berapa banyak orang yang akan terkena dampak pengumuman ini. Namun menurut outlet berita Thanh Nien, NEH sebelumnya mengatakan akan mengoperasikan setidaknya 9 dealer BYD dalam enam bulan ke depan.
Lebih lanjut, rencana NEH nampaknya sudah berada pada tahap lanjut karena perusahaan baru-baru ini gencar merekrut staf pada akhir April lalu.
BYD mengklaim bahwa rencana ekspansinya di Vietnam tidak akan terpengaruh, dan BYD memiliki banyak mitra di Vietnam.
Namun tampaknya hal ini memberikan sisi berani dalam situasi ini, karena NEH menempati sekitar seperlima dari pedagang terjadwal.
NEH mengklaim bahwa keputusan tersebut diambil karena adanya penyesuaian dalam strategi bisnis, dan bahwa rencana tersebut akan menyebarkan sumber daya terlalu sedikit dan mempersulit pencapaian tujuan.
Sekadar informasi, rencana penjualan awal BYD di Vietnam mengikuti lini produk yang dipilih untuk hampir setiap pasar baru, terdiri dari trio Dolphin, Seal, dan Atto 3.
Mobil-mobil tersebut rencananya akan didatangkan dari China, namun ke depannya akan datang dari Thailand, setelah pabrik perakitan di Negeri Gajah Putih tersebut resmi beroperasi.