Sat. Oct 5th, 2024

Kesempatan Bertemu Wedha Sang Ilustrator Lupus di JICAF 2024, Tampil Perdana di Publik Setelah 15 Tahun Pensiun

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Jakarta Illustration and Creative Arts Fair (JICAF) kembali digelar tahun ini, memasuki tahun kedua. Setelah tahun lalu mencalonkan Pinot sebagai ikon JICAF, kini panitia mencalonkan Vedha Abdul Rasheed sebagai ikon JICAF 2024, setelah 15 tahun ‘hilang’ dari publik.

Desainnya mungkin belum familiar bagi orang Indonesia. Namun ketika memikirkan karyanya, sebagian besar masyarakat Indonesia langsung teringat padanya. Dia adalah karakter yang diciptakan oleh ilustrator dan penulis Lupus Hilman Harivija, dalam buku, layar lebar, dan televisi.

Diposting oleh tim kesehatan matthewgenovesesongstudies.com pada 19 September 2024 Sebelum dikenal sebagai buku, Lupus pertama kali muncul sebagai berita mingguan di majalah HAI pada akhir tahun 80an dan akhir 90an.

Dilengkapi dengan tas selempang lengkap dengan jambul Lupus, gumball, seragam sekolah dan kepala kanji. Gambar dan logo Lupus populer di kalangan Gen X dan milenial, begitulah popularitas ceritanya. Desain Wedha sangat populer dan grafis sehingga orang dapat mengenali bentuk dari siluetnya.

Weda juga dikenal sebagai Bapak Indonesia. Dia melukis kubisme dan seni pop di awal tahun 90an. Gaya lukisan ini sangat populer dan menginspirasi beberapa generasi baru. Gaya ini disebut Wedha’s Pop Art Portret (WPAP).

 

Menjadi bintang acara tersebut, Veda mengaku sudah tidak sabar menunggunya. Dia mengatakan peristiwa itu sudah dekat dan “harus dilakukan.”

“Saya melihat perlunya sebuah ajang di mana para seniman visual ini bisa bertemu langsung dengan masyarakat. Sebagai seniman, selama ini saya bekerja di belakang layar tanpa mengetahui bagaimana karya saya akan dipersepsikan oleh masyarakat,” ujarnya. Vedha pada konferensi pers di Jakarta pada 19 September 2024.

Panitia mengadakan acara temu sapa dengan Vedha di JICAF 2024 pada tanggal 5 Oktober 2024. Penampilan pertama Veda di JICAF 2024 sejak meninggalkan HAI pada tahun 2008. Sejauh ini, ia hanya berbicara terbatas kepada anggota WPAP yang tersebar di luar negeri.

Ia juga akan memamerkan karyanya di acara tersebut. Pengunjung dapat menemukan produk eksklusif di Vedha berupa karya seni yang dicetak pada kaos.

Selain Vedha, JICAF 2024 akan menampilkan karya 100 seniman dari dalam dan luar negeri. JICAF 2024 akan diselenggarakan pada 19 September hingga 6 Oktober 2024.

Selain pameran, karya-karya tersebut akan dijual dan dapat dilihat oleh mereka yang hadir pada acara tersebut. Para tamu juga dapat berinteraksi dengan para artis melalui pembicaraan dan penandatanganan harian di dalam kamar.

 

 

Pre-show JICAF 2024 Iconic Designer Award juga dilaksanakan di Senayan City Mall pada akhir Agustus 2024. Terdapat karya delapan desainer Tanah Air yang merayakan keberagaman budaya Indonesia melalui karya-karyanya.

Nowrizal Pratama, selaku mitra JICAF saat itu, mengatakan panitia mengatakan video yang masuk harus diputar selama acara yang berlangsung selama tiga minggu tersebut. Ini mencakup beberapa tokoh di berbagai bidang seni, seperti ruang rapat.

“Tahun ini spesial, saya tidak menyangka banyak yang melamar. Jujur saja, kita semua punya mata yang besar. Kita semua berkompetisi karena karya mereka bagus. 65 ditambah 10 terpilih pada periode khusus. Yang tidak terpilih , kami malas tidak, tapi waktunya singkat.

Dalam berbagai kesempatan, salah satu civitas akademika JICAF, Ari Dagienk mengaku menerima lebih dari 540 karya seniman lokal dan internasional yang mengirimkan karyanya melalui Open Call. 

Ari mengatakan, “Proses seleksinya panjang dan seru seperti rapat kurator. Dari 160 karya pemenang pada putaran pertama, kami punya waktu dua minggu untuk menyeleksi dan menyaring 75 seniman yang akan dipamerkan di JICAF 2024.” jurnalis.

 

Novrizal mengatakan JICAF hadir untuk memahami bahwa dunia seni hanya diperuntukkan bagi kalangan elit dan harganya mahal. “Kami coba tekankan bahwa seni bisa diapresiasi oleh semua orang dan harganya terjangkau. Lukisan bisa ratusan juta harganya, tapi untuk poster bisa membeli karya asli dengan harga Rp 300.000, 500.000,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pameran JICAF Sunny Go meyakini acara ini akan membantu masyarakat lebih mengenal seniman Indonesia dan membantu mereka menjadi duta budaya. “Selain itu tentunya kami berharap JICAF 2024 dapat menjadi wadah dimana para seniman, kolektor, dan orang-orang dari berbagai bidang dapat bertemu, berbagi, dan terinspirasi,” ujarnya.

Dengan menyediakan wadah bagi seniman lokal dan seniman ternama internasional, kami berharap acara ini akan memberikan lebih banyak kesempatan untuk menikmati kreativitas, belajar tentang seni, dan membangun komunitas yang utuh dan dinamis.

“Seni adalah bahasa universal dan melalui JICAF kami ingin membawa lebih banyak orang untuk terhubung, memahami dan menikmati dunia seni kreatif,” ujarnya.

Ahmed Mahendra, direktur film, musik dan media di Direktorat Pusat Kebudayaan, menambahkan: “Peluang bagi kesejahteraan budaya sangat besar dan penting.”

Tiga jenis tiket JICAF yang ditawarkan yaitu Rp 75.000, Weekend Rp 85.000, dan VVIP Rp 165.000. Para tamu dapat membeli tiket di loket.com mulai 20 September hingga 20 Oktober.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *