Mon. Sep 23rd, 2024

Ketua MPR di Sidang Tahunan 2024: Pemerataan dan Keadilan Belum Sepenuhnya Dirasakan Masyarakat

matthewgenovesesongstudies.com Ketua MPR RI di Jakarta Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan, sejauh ini pemerintah Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah ke depan. Salah satunya adalah persoalan kesetaraan dan keadilan yang belum sepenuhnya dirasakan masyarakat.

Hal itu diungkapkannya dalam pidato pembukaan Konferensi Tahunan MPR 2024 yang digelar Jumat (16 Agustus 2024) di Gedung DPR/MPR Jakarta.

“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan. Dari Sabang hingga Merauke, keadilan dan keadilan belum sepenuhnya dirasakan di seluruh lapisan masyarakat. Kita masih samar-samar mendengarkan keinginan masyarakat yang mengutarakan keinginannya akan perdamaian, keadilan. dan keadilan Mereka mendambakan negara yang “tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga secara moral dan berintegritas,” kata Bamsoot.

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia berharap pemerintah mengambil kebijakan yang fokus pada kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di garda depan dalam pengentasan kemiskinan dan ketidakadilan.

“Masyarakat memimpikan sistem hukum dan pemerintahan yang benar-benar adil dan inklusif, di mana setiap individu, kelompok, dan kelas menikmati hak dan kewajiban yang sama tanpa diskriminasi,” kata politisi Kelompok Profesional ini.

Bamsoot juga mengatakan, pertumbuhan populasi dunia, khususnya di Indonesia, akan membutuhkan kapasitas transportasi pangan yang lebih besar. Pada saat yang sama, sektor pertanian yang mendukung ketahanan pangan juga menghadapi tekanan dari berbagai aspek.

“Dimulai dengan semakin terbatasnya lahan pertanian, produksi yang stagnan, frekuensi hama dan penyakit tanaman yang semakin meningkat, biaya produksi yang semakin mahal dan ancaman perubahan iklim,” jelasnya.

Lanjutnya, “Untuk menghindari risiko krisis pangan di masa depan, kita perlu menyusun strategi besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, bukan hanya ketahanan pangan yang seringkali mengandalkan impor bahan pangan dari luar negeri.”

Bamsoot juga menyampaikan bahwa kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi juga diharapkan dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang kita hadapi saat ini.

“Digitalisasi layanan mulai dari perdagangan, jasa keuangan hingga pemerintahan tumbuh lebih cepat dalam satu dekade terakhir. Namun, pesatnya pertumbuhan digitalisasi juga membawa permasalahan lain, yaitu munculnya kesenjangan digital khususnya di wilayah timur Indonesia,” ujarnya.

Lanjut ke agenda selanjutnya, Rapat Gabungan DPR, Presiden DPR Puan Maharani akan menyampaikan pidato pada pukul 13.30 WIB dan berpidato di Paripurna pembuka Rapat DPR terakhir periode 2019-2024.

Selain itu, Presiden Joko akan menyampaikan pengantar Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dan Penjelasan Keuangan pada pukul 13.50 WIB.

Diketahui, Sidang Tahunan MPR akan dihadiri oleh kurang lebih 2.022 orang tamu, dimana 1.222 orang tamu akan berada di Gedung Nuşantara, dan 800 orang tamu akan diatur di area alun-alun Gedung Nuşantara IV dan Komplek DPR/MPR/DPD. .

Tamu yang hadir antara lain presiden dan wakil presiden, mantan presiden dan mantan wakil presiden, mantan presiden Kongres Rakyat, presiden Kongres Rakyat Demokrat, mantan presiden Kongres Rakyat Demokrat, pimpinan lembaga negara, seluruh anggota Kongres Rakyat, senior Menteri Kabinet Indonesia, pejabat kementerian, ketua umum, ketua partai politik, kementerian, lembaga, pimpinan Komite Kajian Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok, ketua kelompok agama dan tokoh teladan dari seluruh tanah air.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *