Sat. Sep 7th, 2024

Kolaborasi Telin dan Singtel untuk Tingkatkan Konektivitas Data Center antara Singapura-Batam

matthewgenovesesongstudies.com, Batam PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), anak perusahaan Telkom Indonesia dan Singtel, mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman pengembangan sistem kabel bawah laut (SKKL) baru. Pembangunan SKKL nantinya akan menghubungkan Singapura dan Batam Indonesia, bagian dari konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) yang baru dibentuk.

INSICA terdiri dari kabel bawah laut yang terdiri dari 24 pasang serat optik dan dua jalur kabel terestrial yang beragam, memberikan kapasitas maksimum hingga 20 terabit per detik per pasangan serat optik. Ini memberikan bandwidth yang baik, konektivitas yang lancar dan keamanan jaringan yang kuat, sekaligus memungkinkan pembagian sumber daya dan skalabilitas yang efisien.

Multipath baru yang disediakan INSICA juga meningkatkan perlindungan dan keandalan jaringan serta memastikan pusat data beroperasi 24/7 tanpa gangguan. Sistem kabel INSICA sepanjang 100 km akan mendukung lonjakan lalu lintas telekomunikasi pusat data antara Singapura dan Batam dan diharapkan dapat beroperasi pada kuartal keempat tahun 2026.

“Pasar kabel bawah laut global bersiap untuk pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya di masa depan, menjadikan Batam dan Singapura sebagai lokasi utama untuk investasi pusat data. Kabel bawah laut INSICA memenuhi kebutuhan penting untuk menghubungkan pusat data antar lokasi strategis utama,” kata CEO Telin. Petugas, Budi Satria Dharma Purba.

Sementara itu, wakil presiden infrastruktur dan layanan digital Singtel Ooi Seng Keat mengatakan Batam telah muncul sebagai lokasi pusat data utama karena kedekatannya dengan Singapura. Dengan sistem kabel ini, Singtel akan dapat meningkatkan konektivitas kedua negara untuk mendukung beban kerja AI, enterprise, dan cloud dengan kepadatan energi yang lebih tinggi. 

“Pengembangan sistem kabel INSICA merupakan langkah yang diambil untuk membangun ekosistem digital yang hyper-connected untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, mewujudkan masa depan digital kawasan, dan meningkatkan perekonomian kawasan,” kata Seng Keat. 

Sektor pusat data di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan pesat yang didorong oleh kemajuan kecerdasan buatan, komputasi awan, e-commerce, IoT, edge computing, dan 5G. Pertumbuhan ini juga menarik gelombang investasi dari pemain lama dan pendatang baru. 

Di masa depan, konektivitas langsung antar pusat data juga dapat mendukung penerapan teknologi baru seperti Internet of Things, robotika, dan kecerdasan buatan. Termasuk yang terkait dengan analisis data yang membutuhkan bandwidth tinggi dan latensi rendah untuk aplikasi komersial dan real-time.

 

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *