Fri. Sep 27th, 2024

Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Berbagai Masalah Kesehatan, Kenali Gejala dan Penyebab Hiperlipidemia

Laporan6.

Kolesterol merupakan zat lemak yang diproduksi oleh hati dan usus untuk membangun sel dan menunjang fungsi tubuh seperti produksi hormon dan pencernaan.

Tubuh memerlukan jumlah kolesterol yang disediakan secara alami, namun pola makan dan faktor genetik dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak kolesterol.

Kolesterol tinggi meningkatkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu. Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, perubahan gaya hidup atau pengobatan dapat membantu menurunkannya. Gejala kolesterol tinggi

Laporan Kesehatan 29 Juli 2024 Kolesterol tinggi seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun, Anda mungkin mengalami gejala akibat komplikasi.

Seiring waktu, kolesterol bergabung dengan zat lain membentuk endapan tebal yang disebut plak di arteri.

Penumpukan ini disebut aterosklerosis, dan dapat menghalangi aliran darah ke jantung, otak, dan organ lainnya.

Gejala pasti yang Anda alami bergantung pada letak arteri yang tersumbat, namun secara umum arteri yang tersumbat dapat menimbulkan gejala berikut: Sesak napas Nyeri dada mirip angina Serangan jantung Stroke atau kram kaki.

Dalam kasus yang parah, kolesterol tinggi dapat menyebabkan kondisi kulit yang disebut xanthoma.

Tanda kolesterol tinggi lainnya bisa dilihat pada mata. Beberapa anak dengan kolesterol tinggi mungkin menderita arcus juvenilis, yaitu bercak kolesterol berwarna ungu atau biru di sekitar iris mata.

 

Satu-satunya cara untuk mendiagnosis kolesterol tinggi adalah melalui tes darah yang disebut panel lipid.

Penyedia layanan kesehatan Anda akan mengambil sampel darah dari lengan atau jari Anda dan mungkin mengharuskan Anda berpuasa selama 12 jam sebelum tes.

Tes darah ini mengukur beberapa aspek darah Anda, termasuk kadar dua jenis lipoprotein yang membawa kolesterol ke seluruh tubuh: low-density lipoprotein (LDL): disebut kolesterol “jahat” karena merupakan jenis kolesterol yang membangun plak di arteri. Kadarnya harus di bawah 100 miligram per desiliter (mg/dL). Lipoprotein densitas tinggi (HDL): Dikenal sebagai kolesterol “baik” karena mengangkut lebih banyak kolesterol ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. Kadar yang ideal adalah minimal 40 mg/dL untuk pria dan minimal 50 mg/dL untuk wanita. Trigliserida: Jenis lemak lain dalam darah yang mengental dinding arteri. Kadarnya harus di bawah 150 mg/dL. Kolesterol total: Jumlah kolesterol yang beredar dalam darah Anda. Kadarnya dihitung menggunakan rumus 20% HDL + LDL + trigliserida. Kolesterol total di atas 240 mg/dL, dan 200-239 mg/dL dianggap kolesterol tinggi.

Kolesterol tinggi terjadi ketika terlalu banyak kolesterol yang beredar di dalam darah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor yang dapat Anda kendalikan, misalnya pilihan gaya hidup, atau faktor di luar kendali Anda, misalnya riwayat keluarga.

Pilihan gaya hidup antara lain merokok, yang dapat menurunkan HDL, dan tidak berolahraga, yang dapat meningkatkan berat badan dan pada gilirannya meningkatkan LDL.

Selain itu, mengonsumsi makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh juga berkontribusi terhadap tingginya kolesterol dengan meningkatkan produksi LDL di hati.

Contoh makanan tinggi lemak trans adalah: gorengan, jenis daging tertentu, seperti bacon dan sosis, produk susu, seperti keju dan es krim, serta produk gorengan.

Kolesterol tinggi dapat dicegah dengan melakukan pilihan yang tidak meningkatkan produksi kolesterol dalam tubuh. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

1. Pilih makanan sehat dan batasi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Untuk mengontrol LDL dan meningkatkan HDL, makanlah makanan kaya serat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

2. Menjaga berat badan optimal melalui pola hidup sehat. Olahraga teratur. Hindari merokok. Batasi konsumsi alkohol.

3. Periksa Kadar Kolesterol Anda Lakukan pemeriksaan lipid secara teratur untuk memantau kadar kolesterol Anda. Orang dewasa disarankan untuk memeriksa kolesterolnya setiap empat hingga enam tahun sekali. Orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung, diabetes, atau kolesterol tinggi harus menjalani pemeriksaan secara teratur. Anak-anak sebaiknya memeriksakan kolesterolnya antara usia 9 dan 11 tahun dan sekali lagi antara usia 17 dan 21 tahun.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *