Mon. Sep 16th, 2024

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: MERS-CoV di Arab Saudi Menjelang Musim Haji 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – MERS-CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Pada tanggal 8 Mei 2024, hanya beberapa hari sebelum keberangkatan kloter pertama haji kami, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan berjangkitnya tiga kasus MERS-CoV di Arab Saudi hingga April 2024, salah satunya meninggal.

Penularan dari kasus pertama ke dua kasus lainnya tampaknya terjadi di rumah sakit, meski penelitian untuk memastikan cara penularannya masih dilakukan di lapangan.

Kasus pertama adalah seorang guru berusia 56 tahun asal Riyadh yang mulai mengalami demam dan batuk pada 29 Maret 2024. Ia masuk IGD pada 4 April, kemudian dirawat di poliklinik rawat jalan, dan masuk pada 6 April. ke ruang isolasi RS dengan hasil PCR positif MERS-CoV. Pasien meninggal pada 7 April.

Kasus kedua, dirawat di bangsal yang sama dengan kasus pertama, kemudian juga dinyatakan positif MERS-CoV pada tanggal 6 April. Kasus ketiga, juga di Unit Gawat Darurat, bersama dengan kasus pertama, juga dinyatakan positif MERS-CoV. Keduanya juga mengalami gejala serius dan diintubasi serta dirawat di unit perawatan intensif.

Dari pemeriksaan 27 petugas kesehatan yang pernah kontak dengan kasus tersebut, ditemukan hasil PCR negatif MERS-CoV.

 

Dalam hal ini, perlu diingat bahwa MERS CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Kemudian menyerang paru-paru dan sistem pernapasan, seperti halnya COVID-19.

Penyebabnya juga virus Corona, sama seperti COVID-19, meski jelas berbeda. Jadi tentunya kita harus sangat berhati-hati.

Saya adalah salah satu dari 15 anggota Komite Darurat MERS CoV, yang dibentuk oleh WHO ketika penyakit ini pertama kali muncul pada tahun 2013, 2014 dan 2015.

Saat itu, kami para ahli kesehatan dari berbagai negara di dunia yang ditunjuk oleh WHO mempelajari secara detail awal mula mewabahnya penyakit ini, dimulai dari Jazirah Arab dan kemudian menyebar ke Asia.

Pada tahun 2015 saya laporkan bahwa jumlah kasus MERS-CoV di Korea Selatan sebenarnya melewati ambang batas psikologis yaitu 100 orang, yaitu 108 orang, dan sembilan diantaranya meninggal, sehingga kemudian terjadi kepanikan.

Jumlah orang yang dikarantina di Korea Selatan pada tahun 2015 juga cukup tinggi yakni mencapai 3.439 orang.

 

Kita berharap ketiga kasus baru di Arab Saudi ini tidak semakin meluas, apalagi jemaah kita sudah mulai berdatangan di Tanah Suci, meski tentu saja di kota Mekkah dan Madinah, bukan di Riyadh.

Namun yang jelas, pemerintah daerah harus memastikan kasus di Kota Riyadh tidak menyebar ke kota-kota tempat jamaah haji datang dan berkumpul. Pemerintah Indonesia juga harus menerapkan prediksi MERS-CoV yang memadai dan baik.

Prof. Tjandra Yoga Aditama

Anggota Komite Darurat WHO MERS CoV 2013 – 2015

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *