Sat. Sep 21st, 2024

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Pengendalian AKI dan AKB di Lapangan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pada tanggal 19 Juli 2024, saya dan tim latihan Wantimpres, Pak. Agung Laksono, Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Puskesmas Cimandala membahas tentang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Kami memperoleh beberapa wawasan penting dari diskusi tersebut. Pertama, jumlah K6 (enam kunjungan) ibu hamil di Kabupaten Bogor masih kurang yaitu masih berkisar 50 persen.

Namun tingkat pelaksanaan peserta JKN di Kabupaten Bogor lebih tinggi, yaitu lebih dari 97 persen, dan angka harapan hidup lebih tinggi, sekitar 75 tahun. Hampir seluruh desa di Kabupaten Bogor memiliki bidan, namun hak dan kebutuhannya harus dilindungi.

Petugas kesehatan juga perlu fokus pada peran pentingnya di sekolah. Kematian ibu masih terjadi antara lain karena keterlambatan perawatan di rumah sakit, termasuk karena kasus preeklamsia.

Dari sisi angka kematian bayi, permasalahan utamanya adalah BBLR (berat badan lahir rendah) dan penyakit berat. Meski Kabupaten Bogor sangat dekat dengan Jakarta, namun masih terdapat tempat yang sulit dijangkau, sulit menangani kasus ibu hamil atau persalinan bermasalah.

 

Di sisi lain, dipastikan bahwa parajan, bukan tenaga medis, yang membantu proses persalinan, meski ada tenaga medis di seluruh desa di negeri ini. Berbagai inovasi telah diterapkan di puskesmas untuk menurunkan AKI dan AKB.

Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk lebih dari 5 juta jiwa dan wilayah yang luas, termasuk kawasan Puncak. Belakangan ini santer diberitakan penyerangan warung pinggir jalan di Puncak.

Saat kami berkunjung ke Kabupaten Bogor, para pemimpin setempat sedang melakukan penanaman pohon di depan toko untuk menciptakan suasana asri dan damai.

Puskesmas Cimandala yang kami kunjungi memiliki staf yang lengkap dan lokasinya strategis. Para dokter dari TNI, dokter dan dokter gigi di Departemen Kesehatan, serta tenaga kesehatan lainnya yang sebagian besar perempuan juga ikut membantu.

 

Puskesmas ini terletak di kabupaten Sukaraja dan terdapat empat Puskesmas di kabupaten ini. Untuk pengendalian MMR dan AKB, tersedia data lengkap ibu hamil di seluruh desa wilayah operasi. Klinik ini saat ini merawat sekitar 13 pasien penyakit multidrug-resisten (MDR), lima di antaranya telah sembuh.

Puskesmas ini juga memiliki mesin USG, namun belum ada staf yang terlatih untuk mengoperasikannya. Ketersediaan alat kesehatan harus diimbangi dengan ketersediaan tenaga terlatih dan efisiensi penggunaan.

Prof. Tjandra Yoga Aditama

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *