Sat. Sep 21st, 2024

KPPI Selidiki Produk Impor Expansible Polystyrene dari Taiwan, China hingga Vietnam

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Komisi Perlindungan Perdagangan Indonesia (KPPI) pada Senin 22 Juli 2024 memulai penyidikan perpanjangan Tindakan Perlindungan Perdagangan (BMTP atau Safeguard Measures) terhadap impor produk expanded polystyrene (EPS) dengan Kode Sistem Harmonisasi. Angka. (HS). 8 digit 3903.11.10 Buku Tarif Bea Cukai Indonesia (BTKI) 2022.

Produk riset ini dilakukan terhadap impor EPS dari tiga negara utama Indonesia, Taiwan, China, dan Vietnam. KPPI memulai penyelidikan perpanjangan BMTP pada 21 Juni 2024 setelah mendapat permintaan resmi dari PT Kofuku Plastic Indonesia (PT KPI).

Ketua KPPI Francisca Simanjunta mengatakan KPPI menemukan bukti permulaan adanya kerugian besar atau kerugian serius yang dialami pemohon.

Berdasarkan bukti permulaan permohonan perpanjangan penyidikan yang diajukan pemohon, kerugian serius atau ancaman kerugian besar terlihat pada beberapa indikator terdegradasinya kinerja industri dalam negeri selama periode 2021-2023. Diantaranya, penurunan produksi, penjualan dalam negeri, , produktivitas ”, kapasitas yang dimanfaatkan dan keuntungan. Pemohon masih membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan penyesuaian strukturalnya dengan baik,” kata Francisca dalam keterangan resmi, Selasa (23/7/2024).

PT CPI telah menginformasikan bahwa pelaksanaan program penyesuaian struktural hingga saat ini telah mencapai 27,74 persen, kata Francisca.

Realisasi tersebut menurut PT KPI dalam penerapannya cukup kecil. Sebab, waktu tiga tahun tidak memberikan cukup waktu bagi industri dalam negeri untuk melakukan penyesuaian struktural seperti pengenaan BMTP sebelumnya.

Oleh karena itu, pemohon meminta KPPI memperpanjang pengenaan BMTP agar PT KPI dapat menyelesaikan program penyesuaian strukturalnya dan bersaing dengan barang impor, kata Franciska.

 

Pada tahun 2023, impor terbesar polystyrene yang diperluas berasal dari Taiwan dengan pangsa impor sebesar 47,09 persen, disusul Tiongkok dan Vietnam dengan pangsa impor masing-masing sebesar 37,56 persen dan 13,36 persen. Jika tidak termasuk ketiga negara tersebut, pangsa impor dari negara-negara berkembang masih kurang dari 3 persen dari total impor pada tahun yang sama.

Sehubungan dengan itu, KPPI mengajak seluruh pihak yang berkepentingan untuk mendaftar sebagai pihak yang berkepentingan untuk mengikuti sidang sebelum tanggal 1 Agustus 2024. Pendaftaran harus diserahkan secara tertulis kepada: Komisi Keamanan Perdagangan Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik. Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) sedang menyusun peta jalan pengembangan jasa industri pada 10 subsektor prioritas.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pengembangan jasa industri pada 10 subsektor prioritas perlu memberikan pedoman pelaksanaan pengembangan jasa industri dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Pedoman tersebut juga tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 74 Tahun 2022. 10 sektor unggulan

10 subsektor prioritas tersebut adalah: jasa desain dan konstruksi industri, jasa instalasi dan commissioning peralatan industri, penelitian industri, jasa rekayasa dan desain, jasa proses industri, jasa pemeliharaan dan perbaikan, jasa konsultasi manajemen industri, jasa logistik industri, latihan. , layanan pengujian dan kalibrasi, layanan pengemasan dan layanan dukungan Industri 4.0.

“Tentunya ini menjadi kesempatan bagi para pemangku kepentingan untuk turut serta memberikan pandangan dan sikapnya guna membantu penyusunan roadmap tersebut,” kata Menperin di kantornya di Jakarta, Selasa (23/7). /2024).

Menurut dia, Kementerian Perindustrian sedang melaksanakan berbagai program dan fasilitas untuk mempercepat pengembangan sektor jasa industri tersebut. Termasuk penyusunan Peraturan, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Pelayanan Industri.

 

 

Kemudian, memfasilitasi pengembangan jasa industri dengan membangun kemitraan antara pelaku jasa industri dengan industri manufaktur dan sektor lainnya, meningkatkan daya saing melalui pertukaran pengetahuan antar pelaku jasa industri, dan mendorong peluang dan kerja sama di bidang jasa industri pada tingkat nasional, regional, dan nasional. Skala global

Perpres 74/2022 juga memiliki 7 tujuan program pengembangan jasa industri. Berdasarkan tersedianya klasifikasi kegiatan jasa industri, memetakan kontribusi jasa industri terhadap PDB nasional, membuat rekomendasi kebijakan pengembangan jasa industri unggulan.

Juga infrastruktur pendukung jasa industri, kapasitas jasa industri dalam negeri dalam menunjang sektor industri, kapasitas sumber daya manusia jasa industri dalam negeri dan peran jasa industri di tingkat global.

Berdasarkan kajian yang dilakukan BSKJI bekerja sama dengan organisasi dan pakar pada tahun 2023, kontribusi jasa industri diperkirakan sebesar 3,35-3,75 persen terhadap PDB nasional selama tahun 2015-2022.

“Padahal ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk terus menuntut ilmu. Untuk dapat meningkatkan kontribusi jasa industri terhadap PDB nasional,” kata Menperin.

“Saya ingin mempercepat pencapaian 7 tujuan Program Pengembangan Jasa Industri. Saat ini Kementerian Perindustrian membawahi 520 KBLI (No. 5), dimana 71 KBLI (No. 5) di antaranya bergerak di bidang industri. Dengan kerja sama Kementerian Perindustrian dan BPS, maka produk domestik bruto jasa industri sedang dilakukan. Sedang dilakukan perhitungan kontribusi produk tersebut,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *