Fri. Sep 20th, 2024

Laba Pengelola Alfamidi Naik 25,24% di Semester I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mengumumkan kinerja semester I tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Selama ini, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/7/2024), perseroan melepas total US$ 9,78 triliun pada semester I 2024. Jumlah tersebut meningkat 13,14 persen. dibandingkan kinerja semester I 2023 yang tercatat 8,65 triliun.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp7,19 triliun dari Rp6,4 triliun pada semester I 2023. Dengan demikian, perseroan memperoleh laba 2,6 triliun pada semester I 2024, naik dari Rp2,24. triliun pada semester I tahun 2023.

Pada semester I 2024, perseroan membukukan beban penjualan dan distribusi sebesar 2,05 triliun, beban umum dan administrasi sebesar 223,95 miliar, pendapatan lain-lain sebesar 113,12 miliar, dan beban lain-lain sebesar 10,69 miliar. Selama kurun waktu tersebut, perusahaan membukukan laba bersih sebesar $2,12 miliar, dengan nilai tunai sebesar $25,5 miliar.

Setelah memperhitungkan besaran pajak final dan beban pajak penghasilan, perseroan telah menerbitkan laba periode berjalan kepada pemilik induk perusahaan semester I 2024 sebesar Rp 324,7 miliar. Laba tersebut meningkat 25,24 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar 259,26 miliar dolar.

Aset perseroan per 30 Juni 2024 tercatat sebesar 8,06 triliun dibandingkan akhir tahun lalu sebesar 7,79 triliun. Harga spot naik tipis menjadi 3,94 triliun pada akhir tahun dari 3,87 triliun menjadi 3,94 triliun. Sementara itu, ekuitasnya naik menjadi Rp4,12 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar 3,81 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka Jumat pagi naik 19,38 poin atau 0,27 persen menjadi 7.259,66. Hal itu diumumkan Antara pada Jumat (26/7/2024).

Sementara itu, pemimpin kelompok 45 atau Indeks LQ45 naik 3,33 poin atau 0,36 persen menjadi 919,49.

IHSG berpeluang melemah

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan mengalami penurunan pada perdagangan saham Jumat (26/7/2024). IHSG akan mencoba 7.026-7.199.

IHSG kembali turun 0,31 persen ke 7.240 dan masih terkendali pada perdagangan Kamis 25 Juli 2024. Koreksi IHSG pun menguji area supportnya.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, meski IHSG belum menembus 7.354 sebagai resistance terdekat, namun posisi IHSG saat ini berada di awal gelombang 2 dari gelombang (3) sehingga pergerakan IHSG cenderung berlanjut. untuk memperbaikinya. Zona koreksi IHSG akan menguji 7.026-7.199, kata Herditya.

Herditya mengatakan IHSG akan bergerak ke level support 7.207,7.099 dan level resistance 7.354,7,396 pada Jumat pekan ini.

 

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSG tampaknya kembali melakukan penyesuaian untuk menguji support moving average (MA) harian 20 garis dengan volume. Ia mengatakan, meski IHSG mempunyai kemampuan untuk mundur, saat masih berada di bawah garis MA5, namun ia mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan dan menembus support garis MA20 untuk menguji support garis MA100.

Namun jika garis MA5 berhasil ditembus, maka berpeluang terjadi Higher High (HH) kembali dan melanjutkan tren bullish, ujarnya.

Wafi mengatakan, aktivitas IHSG saat ini berada pada kisaran 7.200-7.400 pada Jumat pekan ini.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), dan PT Bintraco Dharma Tbk ( CARS).

Sedangkan Herditya memilih PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *